PART 7 | Serba GILA!

115K 7K 456
                                    


Tidak seperti sebelumnya, hari ini Icha membawa motornya untuk terparkir di Basement Paleo. Ini pertama kalinya Icha menginjakkan kaki disini, setelah bekerja bersama Mushkin di bawah perusahaan milik Reno.

Semalam Mushkin mengiriminya pesan, mengatakan ada pekerjaan darurat yang harus mereka berdua kerjakan di Paleo. Ya,baiklah.. Icha butuh suasana baru. Siapa tahu mungkin suasana di Paleo akan membuatnya kembali lebih hidup dari sebelumnya.

Berjalan memasuki lobi, Icha tersenyum dengan canggung pada Ami-Resepsionis hotel yang dulu pernah di judesi olehnya. Ya, sewaktu Sharen menangis karena Reno tidak mau punya anak, Icha mendatangi tempat ini dengan penuh tekad dan kemarahan yang luar biasa. Bahkan ia melupakan sopan santunnya saking kesalnya pada orang yang sudah menyakiti sahabatnya.

Lift berjalan lebih pelan, ia rasa. Entahlah, tidak secepat lift yang biasanya. Atau mungkin Icha tidak fokus dan banyak melamun sehingga ia merasa semua berjalan agak lambat?

Masa bodoh, itu bukan hal yang harusnya ia pikirkan.

'Welcome Princess'

Suara khas dari pintu kantor Reno masih seperti biasanya, Icha terkikik geli. Dulu ia kesal jadi tidak memperhatikan, tetapi sekarang ia benar-benar memperhatikan dan merasa.. oh, sangat lucu sekali.

Langkah kakinya berhenti, ketika masuk dan mendapati Sharen yang sedang menggendong Putra dan Reno yang menggendong Hasya.

"Hai Cha!" Sharen menyapanya, sementara Icha mengerutkan keningnya.

"Lo mau kemana Sharen? cantik banget, bajunya juga.." Alih-alih menjawab sapaan Sharen, Icha justru melontarkan pertanyaannya atas kebingungannya.

Sharen memakai sebuah gaun panjang berwarna pink dengan aksen biru dan kerudung biru bercampur pink. Gaunnya mewah, tatanan kerudungnya tidak biasa, dan make up nya lumayan terlihat dengan jelas.

Kemudian Reno, Icha mengalihkan tatapannya pada Reno. Pria itu juga terlihat tak biasa, memakai Tuxedo hitam dan rambutnya di pomade. Ada dasi kupu-kupu terhimpit diantara krah kemejanya.

"Kita―"

"Tunggu Mushkin dulu ya," Reno menyela ucapan Sharen, mereka kemudian saling melirik dan memakai isyarat yang membuat Icha semakin kebingungan.

Hasya dan Putra memakai jaket berwarna pink dan abu-abu, sangat biasa sekali. Tidak seperti kedua orangtuanya yang berdandan seperti akan menghadiri sebuah pesta atau pertemuan yang sangat penting.

Tunggu dulu!!!

Ada yang janggal disini..

Sharen.. Reno..

Mereka..

"Mushkin!" Suara Reno menghentakkan Icha dari lamunannya.

"Hai noooo kerjaan apa sih kok mendadak―eh, ada ibu bos? Cantik banget.. mau kemana?" Mushkin tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

"Mau ada perlu dulu sebentar Mushkin." Sharen menjawabnya dengan kekehan pelan.

"Oh, pertemuan. Eh kok? Hasya sama Hasyi pake sweater begitu? belum punya gaun sama tuxedo mini yaaa?" Mushkin malah menggoda mereka, dia menaik-naikkan alisnya. Khas nya ketika tengah menggoda seseorang.

"Oke Mus, gue lagi buru-buru. Jadi langsung pada intinya saja. jadi.. gue dan Sharen akan menghadiri sebuah undangan dari Gubernur yang akan membahas mengenai masalah usaha property yang berada di Bandung, setelah itu gue ada undangan pernikahan salah satu klien juga. Dan berhubung istri gue yang cantik gak mau punya baby sister dan gue juga gak suka menyewa begituan, jadi untuk hari ini gue titip si kembar ke kalian."

You and I (2)Where stories live. Discover now