PART 29 | HOLIDAAAAY!!

118K 7.3K 758
                                    


"Abang! Pokonya kalau setengah jam lagi bang Muda gak muncul disini, Icha sumpahin nanti anak Icha sebel sama bang Muda dan gak mau ngakuin kalau abang om nya!!!"

Muda memejamkan matanya, adiknya yang super cerewet itu sejak tadi terus menerus mendesaknya untuk mengikuti keinginannya. Muda sudah bersyukur, hari dimana Icha mengajaknya karaoke batal, oh tetapi hari ini lebih parah lagi, bukan lagi karaoke, tetapi berlibur selama tiga hari ke vila di gunung. Astaga, musibah macam apa yang akan menimpanya.

"Muda, kamu kok masih disini?" Haris masuk, menatapi anak sulungnya dengan tatapan penuh tanya.

"Males pa, lagian Muda gak kenal sama semua orang disana."

"Loh, gak kenal gimana? Jangan kayak anak TK yang takut karena gak punya temen dong, bener nih kata si Icha, kamu kurang piknik."

Muda mendesah, ayahnya ini.. "Muda banyak kerjaan."

"Yang kasih kamu kerjaan kan papa, sekarang kamu samperin Icha. Dan, oh ya.. tadi papa udah kasih tahu Astrid, suruh dia berkemas. Kayaknya sebentar lagi dia sampe disini. Kalau barang-barang kamu udah papa suruh siapin ke mama, nanti katanya biar Icha yang ambil kesana."

Bagus. Jadi, Muda tidak punya pilihan lain ya?


****


"Cha! Mana abang lo?" Alena duduk di samping Icha yang tengah memainkan rambut Mushkin, suaminya itu sedang memakai sepatu, dan Icha malah memainkan rambutnya.

"Ecieee.. ngapain lo nanyain abang gue? dih, naksir ya?" Godanya. Alena mendengus, "Naksir? Lo juga tahu, siapa yang gue taksir. Iya gak Al?" Alena melemparkan pandangannya pada Mushkin, dan Icha bersumpah kalau yang ia mainkan adalah rambut Alena, ia akan mencabutnya sampai ke akar, biar botak sekalian.

"Enak aja!" Sahut Icha, "Mas Al itu punya gue tahu,"

Mushkin tertawa. Jadi kalau terdesak, Icha memanggilnya semanis itu ya? mas Al? lucunya..

"I love you yaaang." Mushkin menolehkan kepalanya dan berkedip pada Icha, "I love you too!" Sahut Icha.

"Haish! Jadi, gue nonton drama sekarang?" Alena mencibir, tetapi Icha dan Mushkin malah saling memandang seraya terkikik geli. Dasar pasangan abnormal!

"Aduh geeeeng! Kenapa lama banget sih? Yok! Cuss dooong, kita berangkat!" suara melengking tak tertahankan milik Maryam terdengar. Wanita paruh baya itu berjalan seraya menggandeng suaminya dan menghampiri Icha, Mushkin, juga Alena.

"Dududu Mus.. kok kamu kayak yang punya istri dua?" Tanya Maryam, Mushkin tertawa, "Aduh taaan.. punya istri dua. Satu aja udah kewalahan sama nafsunya taaaan, gimana dua."

Dan jawaban dari Mushkin mendapat satu jeweran di telinganya oleh Icha.

"Nafsu! Nafsu! Dasar laki! Yang ada di pikirannya nafsu mulu! Tobat maaas.. inget umur, malu sama kandungan istri, malu juga sama bayi. Calon bapak kok ngomongnya begitu."

Mushkin mengerjapkan matanya. Apa yang barusan Icha katakan? Malu pada umur, istri, dan anak?

Padahal ia hanya mengatakan kata-kata lumrah yang tidak ambigu sama sekali, dan tentu saja tidak vulgar. Sementara Icha, wanita itu kalau berbicara tidak mengenal apapun kan? kamusnya tidak pernah ada saringan.

Dan.. kenapa Icha berbicara seolah-olah Mushkin sudah berkata hal yang sangat tidak boleh di katakan sama sekali?

"Mus.. kayaknya anak kamu bakal jadi ustadz deeh, mungkin sengaja di kirim untuk menyadarkan kalian supaya hidup dengan baik Mus." Sahut Maryam. Mushkin hanya mendengus, tapi Icha tersenyum cerah, dan mengamininya dalam hati. Sementara Alena memandang Icha dengan tatapan penuh keheranan. Kalau dipikir-pikir, hari ini Icha seperti orang yang mendapatkan hidayah. Apa wanita itu baru saja bertemu Oki Setiana Dewi?

You and I (2)Where stories live. Discover now