PART 4 | HYDE AND JEKYLL

115K 7.4K 363
                                    


Icha sampai di rumahnya dengan sangat lesu. Pekerjaan yang di berikan Mushkin, terlihat sedikit tetapi sewaktu di kerjakan, banyak sekali.

Untung saja ia berada di Renova, kalau saja ia berada di Hyde, entahlah.. jam berapa Icha harus pulang. Mengingat dari Lembang sampai rumahnya adalah jarak yang sangat jauh, dan sore hari selalu macet di daerah sana. lagipula, Icha kan tidak membawa kendaraan, tidak mungkin ia naik angkutan umum.

"Dasar bronce nya tante. Bos sih ya memang bos, tapi tetep aja kan.. harusnya bos gak boleh seenaknya. Bilangin sama bos besar baru tau rasa loh." Icha terus menerus menggerutu seraya melucuti bajunya. Hari ini ia sengaja berdandan dengan sangat cantik untuk hari pertama nya bekerja, tetapi bos nya.. ya Tuhan.. Icha benar-benar menyesal karena sudah menghabiskan waktu untuk berdandan.

Besok-besok, masa bodoh.. Icha tidak akan berdandan lagi. kalau perlu, dia datang dalam keadaan bangun tidur saja kesana.

Ya, dan manusia menyebalkan itu akan menyebutnya singa galak yang baru bangun tidur.

Benar-benar menyebalkan.

*****

Mushkin terkikik geli, miniatur White House sudah berada di genggamannya. Wajahnya berbinar saking senangnya. Barang ini, sudah ia incar selama beberapa tahun dan akhirnya.. Mushkin mendapatkannya dengan cuma-cuma.

"Makasih ya tanteee. ." Mushkin tersenyum pada wanita di hadapannya, teman ibu nya.

"Sama-sama Mus, tante kan udah janji mau bawain kamu oleh-oleh. Makasih juga loh ya, sering nemenin tante belanja."

"Bukan masalah kok tan, daripada di kantor kerja terus kan bosen. Laki-laki juga kan pengen belanja tan.."

"Aduh, laki-laki seperti kamu itu jarang banget loh Mus. Seandainya anak tante Cewek."

"Suruh operasi jadi cewek aja tan." Mushkin tertawa dengan lebar.

"Enak aja! kalo mereka operasi jadi cewek, nanti istri-istrinya mau di kemanain. Kamu jomblo sih boleh Mus, lelah menjomblo juga boleh. tapi liat-liat ya. awas loh, nanti ada yang deketin kamu yang transgender kamu embat juga."

"Ih,si tante mah. Nggak atuh tan, Mushkin kan sukanya cewek tulen."

"Dasar kamu! Ya udah, tante duluan ya? kamu makan aja dulu disini."

"Siap tan.. makasih ya?"

"Sip! Nanti kita belanja lagi ya mus?"

"Oke tante!"

Dan sepeninggal teman ibunya, Mushkin melahap makanannya dengan lahap. Hadiah gratis, dan sekarang makan gratis. Uang nya benar-benar bisa ia tumpuk sampai memenuhi seluruh bangunan hotel Reno. Mushkin jadi terkikik sendiri membayangkannya.

"Loh, pak Alatas?" Mushkin menghentikan kegiatan makannya. Seorang pria paruh baya menghampirinya dan tersenyum padanya.

"Pak Haris? Apa kabar pak?" berdiri dan mengulurkan tangannya, Mushkin menyapa pria paruh baya itu. dia adalah salah satu rekan bisnis nya, sebenarnya sebelumnya merupakan saingannya, tetapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi rekan bisnis, karena tentu saja bisnis mereka berbeda. walaupun dalam bidang yang sama.

"Wah, saya baik sekali. Pak Al bagaimana?"

"Ini di luar jam kerja pak, panggil saja saya Al.."

"Waduh, agak aneh yah kalau saya panggil Al.."

"Tidak apa-apa pak.oh iya, bapak ada pertemuan disini?"

"Saya cuman mau pesen makanan kesukaan anak saya."

You and I (2)Where stories live. Discover now