PART 14 | Hidup itu Penuh Tantangan Coooyy

92.2K 6.7K 294
                                    

Oke, aku baru hadir tadi pagi dan sekarang sudah hadir lagi. kurang rajin bagaimana -_-

Harusnya dapet penghargaan nih ders, kasih cowok ganteng kek XD

Di MULMED. ANGGAP AJA BAJUNYA WARNANYA SAMA XD

Pusing soalnya, susah nyarinya wkwkwk

Yang tau, itu cowoknya siapa coba? Yang pake baju itu. wkwkwk

curhat sebentar ya ders, sebenernya aku ada 3 lomba ini. 2 lomba bikin novel dan 1 bikin FF. tapi sejak dulu aku paling mandet ikutan lomba-lomba begitu -__- padahal kalau lanjutin ini kan sekali bikin beres. -__-


-

-

-

-


Seharian ini Mushkin benar-benar di sibukkan dengan banyaknya laporan-laporan mengenai bisnisnya yang lain, selepas ashar ia bahkan baru bisa menyandarkan dirinya di sandaran sofa rumahnya.

Ada satu pesan masuk di Whatsapp nya, berasal dari Maryam. Ibu sahabatnya itu mengirimkannya sebuah foto dan rentetan kata-kata.

Mus, nih tante lagi jadi SPG jodoh. Berusaha memasarkan kamu setinggi mungkin, kamu tenang aja ya. kualitas kamu sudah tante jamin, si Icha nya juga sudah mulai menerima. Cieeee jangan senyum-senyum ah Mus! Malu sama umur, masa mau tiga puluh masih kayak anak SMA! Hahahahaha huuuu baper nih ye

Apa-apaan!

Mushkin langsung mengerutkan senyuman yang tanpa sengaja tersungging di bibirnya. Dalam foto itu, Icha sedang tersenyum seraya memakan eskrim, sementara Maryam―neli satu itu heboh sekali dengan memiringkan kepalanya dan membentuk mulutnya seperti huruf O. dasar nenek satu itu, tingkahnya benar-benar membuat Mushkin menggelengkan kepala.

"Mus.. sayang, udah siap belum?"

Ah, hampir saja ia lupa. Baru mengistirahatkan dirinya, sekarang ia harus merelakan diri untuk berpisah lagi dengan sandarannya. Ia harus bersiap-siap, mempersiapkan dirinya untuk membawa kedua orangtua nya ke hadapan orangtua Icha.

Sebenarnya bukan acara lamaran yang besar-besaran, hanya pertemuan kedua orangtua saja dan ya.. tentu saja sebuah pertemuan untuk penentuan hari bahagia mereka.

Hari bahagia, Mushkin ingin tertawa saat pikiran itu hinggap di kepalanya.

Oh Tuhan, ada apa gerangan?

Tapi memang hari pernikahan itu hari bahagia setiap orang kan? jadi tidak salah dong, Mushkin berpikir seperti itu.

"Loh.. kok belum siap-siap sih Mus?" Heni sudah siap dengan busana dan tas nya, khas ibu-ibu sekali.

"Sebentar lagi ya ma? Mushkin cape.. kesana kan harus nyetir."

"Halah Mus, kayak yang jauh aja. dari sini ke cisitu kan deket Mus, gak sampe setengah jam. Lagian kan ini acara kamu juga, yang lamaran kamu masa yang semangatnya mama sih?"

Oke, baik.

Mushkin bangkit dari sofa dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya. mandi sebentar, setelah itu ia malah berdiam menatapi lemari nya yang terbuka.

Pakaian apa yang harus ia pakai?

Kemeja saja? batik? Polos? Bergaris?

Atau.

Memakai Suit? Tuxedo? Blazer simple?

Tetapi kalau begitu, ia harus memakai dasi kan? dasi kupu-kupu? Atau yang biasa?

You and I (2)Where stories live. Discover now