26 - Memories

2.7K 274 31
                                    

Ariana POV

"Lo mau minum apa, Ri?"tanya Aubree.

"Tequila, please."pinta gue. Aubree pun mengatakan pesanan gue dan dia ke bartender. Gue menopang dagu dan menatap bartender yang sedang sibuk dengan tatapan kosong.

Apa yang salah dengan gue? Gue bukan siapa-siapa. Dan dia juga bukan siapa-siapa gue. Tapi kenapa perasaan sakit dan tertekan di hati gue tidak mau hilang?

"Ri, kalo lo ngga mau disini, gue bisa temenin lo balik ke hotel kok."ujar Aubree tersenyum prihatin.

Gue menggeleng karena gue sangat yakin kalau sebenarnya dia masih mau disini. Gue menatap ke sofa yang ada dan melihat Justin, Hailey, dan beberapa orang yang gue ngga kenal disitu. Mereka semua tertawa bahagia merayakan hubungan Justin dan Hailey.

"Here you go,"ujar bartender memberikan minuman untuk gue dan Aubree

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Here you go,"ujar bartender memberikan minuman untuk gue dan Aubree. Gue menggumamkan kata 'thanks' dan meminum pesanan tequila gue. Gue bisa merasakan rasa tidak enak di tenggorokan gue tapi gue tetap meminumnya.

"Gue bakal ngobrol sama dancers disana, lo mau ikut?"

"Ngga, lo aja. Gue masih pengen disini,"ujar gue sebelum kembali menenggak tequila gue. Kepala gue seperti berputar tapi gue masih bisa melihat Aubree mengangguk samar dan meninggalkan gue.

Gue sendiri kaya pecundang di sebuah club buat ngerayain cowo yang gue suka balikan sama mantannya. Apa yang lebih buruk daripada ini?

"Gue ngga nyangka bisa ketemu lo disini."

Gue mengangkat kepala gue. Ok, ini adalah situasi yang lebih buruk. Gue sendiri kaya pecundang di sebuah club buat ngerayain cowo yang gue suka balikan sama mantannya dan tiba-tiba ketemu sama mantan terburuk gue.

"What do you want, Jai?"tanya gue mengalihkan pandangan gue dari Jai ke gelas berisi tequila yang sedang gue pegang. Jai pun duduk di kursi tinggi di sebelah gue yang tadi diduduki oleh Aubree.

"Gue cuma mau ngobrol sama lo. Emangnya salah?"tanya Jai.

Gue meneguk tequila gue, "Salah."

"Mm... Gue cuma mau minta maaf soal kejadian itu. Please percaya sama gue, gue cuma kaget tentang berita itu dan lo tau apa jadinya kalo gue tetap pacaran sama lo, seluruh kampus bakal hina gue, dan-"

Gue menghentakkan gelas gue di meja dan gue bisa melihat beberapa bartender terkaget, "Ini alasan kenapa gue ngga menyesal putus sama lo..."ujar gue menatap tajam ke Jai.

"Lo egois."ujar gue menekankan kedua kata tersebut.

"Lo cuma peduli sama diri lo sendiri. Lo bahkan ngga peduli sama gue, dan itu membuktikan kalo lo ngga pernah sayang sama gue."gertak gue memegang kuat-kuat gelas tequila gue. Gue ngga tau ini efek dari alkohol atau bukan, tapi gue merasa gue hanya ingin melepaskan semua yang gue rasakan selama ini. Jai masih menatap gue.

Text ➡ j.b & a.gHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin