Me : seriously, who is this?
+3615xxxx : what
+3615xxxx : sorry, gue salah ngirim
+3615xxxx : anyway, what's your name?
(Ariana is not famous in this story, but Justin is.)
"Ari! Buruan!"seru Lexie alias Alexa Luria, alias teman baik gue.
Gue pun berlari kecil ke mobilnya. Tadinya gue udah rencanain kalau hari ini gue nge-date sama kasur gue seharian. Tapi 'berita baiknya', Lexie tiba-tiba datang jam 9 pagi, bangunin gue dari mimpi indah gue buat temenin dia shopping.
"Lo ga ngajak Scott atau Isaac?"ujar gue. Biasanya Lexie selalu maksa gue, Scott, sama Isaac buat nemenin dia shopping. Biasa, buat nge-date.
"Mereka udah nemenin gue shopping kemaren,"ujar Lexie menunjukkan sengiran khas-nya.
Gue memutar kedua bola mata gue, "Ini cuma date biasa, kenapa lo perlu sampe shopping dua kali?"
"Gue ngerasa cowo yang kali ini beda, tau!"ujar Lexie. Oke, ngga ada gunanya kalo lo ngomong sama orang yang lagi jatuh cinta.
Mall ngga terlalu jauh dari rumah gue, dan Lexie pun langsung menarik gue buat ke Forever 21.
"Lo ngga bisa apa biarin gue ke Starbucks bentar?"ujar gue saat Lexie mulai sibuk mencari baju.
"Yaudah sana, jangan lama-lama,"ujar Lexie. Gue berjalan senang menuju ke Starbucks.
What the...
Kenapa Starbucks ramai banget? Ini bahkan lebih ramai daripada obral baju 99%. Pintu Starbucks kaya ditutupi sama kerumunan ramai gadis-gadis yang histeris.
"Kenapa pada rame banget, ya?"tanya gue ke gadis yang kayanya seumuran sama gue.
"HE'S IN HERE!"seru gadis itu, gue refleks menutup kedua telinga gue. Gadis-gadis lain sepertinya menyebutkan nama seseorang, tapi gue sama sekali ngga bisa dengar karena teriakan cewe di sebelah gue ini.
Gue memutar kedua bola mata gue sambil berusaha menerobos masuk demi mendapatkan minuman favorit gue. Gue bersyukur karena ada satpam yang ngebantu gue buat masuk.
Setelah membayar gue pun mencari tempat untuk duduk. Gue pun mulai men-scroll instagram gue.
"ARIANA!"
Gue pun segera bangkit berdiri untuk mengambil pesanan gue. Entah mengapa gue merasa ada yang memperhatikan gue daritadi. Gue mengambil minuman gue dan menoleh ke sekeliling gue.
Pandangan gue terhenti di sudut ruangan dimana ada seorang cowo bermata hazel yang sedang melihat gue. Gue terpaku sejenak.
Is that...
Justin Bieber?
QTSGSGWK ITU JUSTIN BIEBER!
Dia masih menatap gue, kemudian melemparkan senyum. Tiba-tiba dari belakang gue pun riuh akan teriakan. Gue menoleh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oh... ternyata Justin tersenyum ke kerumunan gadis, yang ternyata fans nya itu. Uh, GR banget sih gue. Daripada gue berdiri bengong disitu, mending gue langsung balik ke Forever 21, sebelum Lexie mengomel panjang lebar ke gue.
Gue meminum Soy Latte gue, sampai gue mendengar iPhone gue berdering. Gue langsung mengangkatnya.
"Hello?"
"It'sme. Iwaswonderingifafterallthis years-"
"Lo ga usah mulai nyanyi deh, Just,"ujar gue menyadari suara Justin.
"Guelagisenenglaguitumasa,"
"Gue ga nanya, maaf."
Gue mendengar kekehan kecil Justin disana.
"Eh, tau ga?"
"Ngga."
"Gue tadi ngelihat Justin Bieber di Starbucks barusan!"
"Ohiya? Terusgimana?"
"Dia ngelihat gue, terus senyum ke gue. Eh terus, tiba-tiba gue nyadar kalo ternyata dia senyum ke kerumunan fans nya yang ada di belakang gue,"
"GRsihlo! Ahahahahah, mpoz."
"Nyesek asli."
"LomasihdiStarbucks?"
"Ngga, ini mau ke Forever 21."
"Ngapain? Maubelibaju baru buat ketemuguebesokyah? Ehm, ehem,"