Daniel V. Theo

1.3K 134 1
                                    

Where are you now that i need you?

***

"Biarkan aku memukul bajingan itu." Theo berjalan keluar rumah setelah aku meceritakan apa yang terjadi tadi di rumah Daniel.

"Jangan. Biarkan saja dia." Aku menarik keras tangan Theo agar dia berhenti. Dia langsung berhenti dan menatapku tajam. "Tolong. Temani aku saja disini."

Theo mengangguk dan kami masuk kedalam. Theo duduk santai di ruang tamuku. Aku berlari kecil ke kamar untuk bersalin baju. Setelah itu aku je dapur untuk membuat 2 cangkir kopi.

"Here you go." Kataku sambil menaruh 2 cangkir ini ke meja. Theo dengan sigap mengambil cangkir itu dam meminumnya. Dia tersenyum lalu menaruh kembali cangkir itu.

"Kau harus lebih berhati-hati, Caitlin. Aku telah salah menilai bajingan itu." Wajah Theo masih terlihat kesal karena kejadian yang menimpaku. "Kau sudah beritahu Justin?"

Aku mengangguk, "Namun tidak ada jawaban." Lalu aku meneguk kopi di cangkir ini. "Aku akan memberitahunya nanti."

"Segera beritahu dia. Dia itu penting untukmu, Cait." Aku terpaku mendengarnya. Seorang Theo bisa membela seorang Justin Bieber yang dia tidak sukai karena dia telah memutuskanku. Aku hanya mengangguk lemas.

"Aku pulang dulu, Cait." Theo berjalan keluar pintu namun aku cegah.

"Jangan. Tolong temani aku. Aku takut dia akan datang kesini. Ada kamar kosong disebelah kamarku. Kau bisa tidur disitu." Theo mengangguk lalu dia pergi ke kamar. Syukurlah ada yang menemaniku.

***

"Caitlin. Caitlin please listen to me." Aku berlari menjauh dari Daniel ketika aku berada dikampus. Dia datang kesini mencariku. Lantas aku sangat takut bertemu dengannya.

"Hey hey. Stay away from her." Pahlawan untuk hari ini datang menyelamatkanku.

"Please let me talk to her. I want to apologize. This is all my mistake." Theo tetap menghalangi Dan untuk mendekatiku dan aku bersembunyi dibelakang Theo.

"No. I said stay away from her. Kalau aku tahu kau mendekatinya lagi, akan kubunuh kau." Mendengar perkataan Theo, Daniel mundur dan langsung pergi dari hadapanku dan Theo.

"Thank you, Theo. Aku pikir dia akan menyentuhku lagi." Aku menyenderkan kepalaku di pundak Theo.

"Aku takkan membiarkannya menyentuhmu lagi, Cait. Kau akan aman." Aku langsung memeluknya erat. Theo membalas pelukannku.

"Bolehkah nanti aku kerumahmu?" Theo bertanya ketika aku melepas pelukan. Aku mengangguk lalu pergi ke perpustakaan meninggalkan Theo untuk melanjutkan skripsiku yang hampir selesai.

-

"No, Caitlin. Aku tidak bisa hidup kalau tidak ada kau disampingku." Daniel menggedor pintu rumahku ketika aku mau keluar untuk membeli barang di minimarket dekat rumah. Sontak aku kaget dan terdiam di depan pintu rumah.

"Go away. Aku tidak mau mendengar suaramu atau melihat mukamu. Pergi." Aku mengusirnya dari dalam rumah. Daniel tetap menggedor rumahku sambil meminta maaf padaku. Aku langsung menelpon Theo karena aku takut.

5 menit kemudian terjadi hal di depan pintu ini. Terdengar suara pukulan dan suara teriakan dari Daniel dan ... Theo. Aku langsung membuka pintu dan melihat Daniel tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Aku menangis dan memeluk Theo.

Daniel pergi dari hadapanku dan Theo lalu kami cepat-cepat masuk kedalam.

"Aku tidak tega melihat dia seperti itu." Aku mengobati pipi Theo yang terluka akibat dipukul oleh Dan. Theo meringis kesakitan.

"Tapi dia tega menyentuhmu dan mencoba melakukan hal itu terhadapmu." Theo menyingkirkan tanganku yang sedang mengelap pipinya.

"Um ... sudah beberapa hari ini Justin tidak bisa dihubungi. Mungkin handphonenya rusak." Aku mengelap lagi pipi Theo lalu memberi obat merah.

"Oh fuck. Mungkin dia menghindar darimu?" Aku langsung memplester luka Theo lalu duduk dikursi. Apa iya dia menghindar dariku?

"Mungkin besok aku akan menyusulnya. Entah kemana. Aku akan berbicara serius dengannya." Theo hanya mengangguk dan beranjak dari kursi untuk pulang.

"Jaga dirimu baik-baik. Aku tidak mau kau kenapa-kenapa. Aku sayang padamu." Theo mencium ujung keningku lalu pulang.

------

(Finished) ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang