Daniel

1.5K 131 0
                                    

You look so beautiful today.

***

"Kau sudah banyak berubah, Cait. Kau sekarang menggerai rambutmu. Kau lebih feminin sekarang. Aku dengar kau sudah berubah. Tidak lagi mengenal dunia malam semenjak kau masuk sekolah menengah atas. Lebih tepatnya saat kau mengenal lelaki yang sudah meninggalkanmu sekarang." Aku hanya terdiam mendengar Dan.

Kami sekarang berada di kafetaria. Daisy memilih makan siang bersama temannya.

"Kau tau, saat aku mengetahui kalau orang yang kau sayang itu meninggalkanmu, aku ingin menonjok mukanya. Aku tidak bisa melihatmu tersakiti oleh lelaki manapun." Dan terlihat marah sekali. Mukanya merah.

"No, Daniel. Semua sudah terjadi. Dia akan menyesal telah meninggalkanku." Kami berdua serentak tersenyum.

"Jadi, ada kesempatan lagi untukku?" Tanya Dan. Aku hanya mengangkat pundakku.

"You know... i'm not ready, Dan. I'm not ready to start a new shit with anyone. Hubungan 6 tahun yang sudah kulalui dulu hilang entah kemana. Aku belum siap." Aku menunduk lemas.

"Aku akan membuatmu melupakannya." Daniel memegang tanganku lembut.

***

Aku membuka kotak berwarna biru yang kuambil dari lemari. Aku mengeluarkan semua isi dari kotak itu. Terdapat kenangan masa laluku. Masa lalu ketika aku berada di sekolah mengengah pertama. Aku melihat satu persatu foto-foto yang berserakan di lantai.

Foto ini. Foto dimana aku, Dan, Sharon, Jessica, Adam dan Farel. Teman temanku. We're a rebel students squad. Kami adalah siswa yang tidak kenal takut. Bolos, melanggar peraturan sudah kami lakukan. Ke bar dan klub malam juga sering kami lakukan. Masa inilah dimana 'bad Caitlin Beadles' eksis. Dan masa inilah dimana aku dan Daniel berpacaran.

Semua men cap diriku dan teman-temanku sebagai siswa terburuk di SMP. Namun kami tidak peduli. Kami tetap melakukan kegiatan kami sampai lulus. Ibu dan ayahku tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Semenjak aku masuk SMA, aku sedikit-sedikit mulai berubah. Aku berkenalan dengan teman baru. Dunia baru. Dimana dimasa ini aku bertemu dengan Justin.

Aku mulai merapihkan isi dari kotak biru dan memasukkannya lagi dengan rapih. Lalu bergantian membuka kotak berwarna hitam. Kenanganku saat SMA dulu.

Aku mengeluarkan semua barang yang ada dikotak itu. Terdapat foto, gelang, kalung, pernak-pernik yang pernah Justin berikan dulu.

Semenjak aku mengenal Justin, dia mulai merubahku dan Daniel tidak setuju dengan hal ini. Daniel memutuskanku dan aku dekat dengan Justin. Kejadian itu berlalu begitu cepat. Justin membuatku berjanji didepannya dan orang tuaku kalau aku tidak akan melakukan hal yang pernah kulakukan saat SMP.

Lelaki yang 6 tahun lalu menjadi pacarku ini benar-benar merubahku. Aku menjadi anak yang baik, tidak berbuat yang macam-macam, dan taat beribadah.

Saat kelas 2, Justin memilih home schooling dan memfokuskan dirinya di dunia musik. 2 tahun aku lalui tanpa Justin di Canada. Justin pindah ke LA. Namun aku bertahan dengannya. Setelah aku lulus, aku memilih berkuliah di Seattle. Dan Justin semakin sukses dengan karirnya.

Gelang ini. Aku memegang gelang hitam pemberian Justin. Waktu itu kami masih remaja. Tidak mau terpisahkan satu sama lain. Justin memberikanku gelang yang sama dengannya. Couple.

Aku memasukkan semua barang ke kotak hitam lalu aku menyimpan kedua kotak ini ke dalam lemari. Aku merebahkan tubuhku ke kasur. Lelah. Orang yang pernah ada di masa laluku kembali lagi. Sedangkan sekarang ini fokusku masih ke Justin. Aku tidak bisa berpaling dari dia sepenuhnya.

Aku masih mencintainya. Begitupun dengannya, mungkin. Namun takdir berkata lain.

------

(Finished) ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang