☆ Ramon ☆ "Chapter 7" ☆

Start from the beginning
                                    

Sementara raya dan teman-temannya sedang sarapan di cafe antara jakarta dan bandung. Mereka juga beristirahat sebentar di cafe itu.
"Ray, loe kenapa?"tanya reva yang melihat raya tampak lesu, dari tadi di mobil ia lebih banyak melamun
"Gak papa kok "jawab raya pelan
"Loe udah bilang tentang kepulangan kita?"tanya boy
"Belum boy, nanti aja kalau udah sampe rumah gue jelasin. Nanti kalian kerumah gue dulu ya."pinta raya
"Iya deh."jawab melly cepat
"Guys, bentar lagi mondy ulang tahun lho."ucap boy tiba-tiba
"Kapan boy?"tanya cindy penasaran
"Bulan depan. Mei."jawab boy santai
"Ya itu masih lama boy."ucap megan
"Nanti pasti kalian di undang deh."seru boy
"Masa sih?"tanya reva tak yakin
"Iya, makanya siapin gaun terbagus kalian. Pilih desain sendiri yang paling bagus."ledek boy
"Buat apa boy?"tanya melly sambil mengunyah spagettinya
"Siapa tau, ada yang diangkat jadi menantu nanti sama ortunya mondy."ledek boy melirik ke raya
"Owhhh... iya-iya."jawab melly,megan,cindy paham
"Ray, nyokap loe kan ada butik, kita pesen baju di butik nyokap loe aja."usul reva
"Terserah kalian. Masih lama juga."jawab raya cuek
"Ya elah ray, loe kenapa sih cemburu?"tanya oky
Jeduaarr.....
Bagai dilempar petasan kali ya. (Lebay banget gue)
Pertanyaan oky membuat raya terdiam dan melamun.
"Pertanyaan horor macam apa itu? Gue? Cemburu? Masa sih? Gue cemburu? Ya gak lah."batin raya berperang
"Woy woy, hallo ada orang gak."sindir oky sedikit berteriak pada raya membuat raya tersadar dari lamunannya.
"Apa...an sih loe.. gak jelas banget." Cibir raya cemberut lalu memakan kembali spagettinya.
"Yeee.. udah dia yang gak jelas malah nyalahin orang."balas oky tak terima
"Gue gak ngebayangin kalau kita pake baju pesta gitu. Pasti bakalan cantik banget. Secara pake baju kaos aja cantik gimana kalau pake gaun pesta."khayal melly
"Iya bener tu. Terus gue bakalan pesen gaun terbagus dan tercantik melebihi gaunnya artis tau gak."khayal cindy juga
"Bener bener bener banget tu. Kita harus tampil cantik dengan gaun terbaik kita. Ya kan ray?"tanya megan pada raya
"Hmm.''jawab raya seadanya
"Ihhh raya, kita ngomong panjang lebar, tanggapan loe cuma 'hmm' gitu doang."protes melly kesal
"Ngapain sih pake yang istimewa, cuma kepesta dia juga. Gak penting."jawab raya santai
"Tu kan. Loe cemburu ya..."ledek haikal
"Gue.... cemburu?"tanya raya tengil sambil menunjuk dirinya sendiri dan haikal mengangguk.
"Haha, ya gak mungkin lah."jawab raya sinis
"Oya boy, loe kok bisa tau sih nama panjangnya luna?"tanya cindy
"Ehem."raya berdehem kecil
"Ehh maksud gue kok loe bisa tau nama panjangnya si kembang desa?"tanya cindy memperbaiki pertanyaanya seolah tau maksud deheman raya sambil melirik ke raya yang sedang minum.
"Owwhh itu, ya ia lah. Dia kan mantannya mondy."jawab boy santai
"Ehek....ehekk"raya terbatuk mendenganpr kata mantan. Setelah berhasil mengontrol batuknya ia hanya nyengir paksa. Lalu raya memanggil weither disitu dan weither itu menghampiri raya.
"Kenapa mbak?"tanya weither itu
"Emmm, saya boleh minta buku menunya kan?"tanya raya
"Ow... silahkan mbak."jawab weither itu menyerahkan buku menu ditangannya.
"Emmm.... saya pesen french fries 2 porsi, ice coklat 1, pizza 1, beef steak 1,jus stowberry 1, sama vannila ice cream 1."pesan raya. Membuat teman-temannya melongo tak percaya
"Itu aja mbak?"tanya weither itu lagi
"Emmmm."raya berfikir sambil membolak-balikkan buku menu itu
"Sama strowberry smothies aja."pesan raya terakhir
"Udah itu aja."sambung raya
"Baik mbak, tunggu ya."ucap weither itu.
Temen-temen raya tercengang mendengar pesanan sebanyak itu.
"Ehhh mbak, bentar."ucap raya mencegah weither yang mau pergi
"Sama brownies ya. Eittsss.... semua dibungkus okey, bukan makan disini."ucap raya
"Ow..dibungkus. okey mbak. Sebentar ya."ucap weither itu dan raya mengangguk.
Raya melihat teman-temannya yang tercengang, melongo,membentuk huruf O bulat. 😮😯
"Kalian kenapa? Lanjutin dong ngomongin princess lunanya."sindir raya
"Ehhh.... hehe. Iya boy lanjut dong."ucap cindy saat mendengar ucapan raya.
"Rev, raya kuat makan segitu banyaknya?"bisik boy pada reva yang duduk disampingnya
"Biasa boy. Kalau lagi marah atau kesel emang gitu."jawab reva berbisik juga dan boy hanya mengangguk paham dan ber O bulat lagi.
"Ayo dong lanjut."sindir raya lagi
"Ow... iya sampe mana tadi?"tanya boy bingung
"Mantan pacarnya mondy."jawab melly antusias
"Ya, jadi dulu tu waktu mondy masih SD kelas 4 kayaknya. Dia pacaran sama luna. Lama sih, setahun lah. Mereka putus karna orang tua mondy gak setuju, dan mereka bawa mondy ke luar negeri bareng sama sepupu mondy juga di australia. Terus begitu tamat SD dan masuk SMP mondy pindah kesini. Dan mungkin dia udah mulai ngelupain luna."jawab boy menceritakan
"Tapi boy, kenapa? Waktu mondy dan luna pertama kali ketemu kemaren mereka malah kenalan lagi? Bukannya mereka udah saling kenal?"tanya cindy
"Mungkin mereka sama-sama lupa kali. Tapi setelah kenalan lagi mereka makin akrab kan?"tanya boy balik
"Iya sih. Oya soal sepupunya mondy yang ada di australia, itu sepupu kamu juga dong boy? Sama megan juga?"tanya reva
"Iya, cuma dia lebih deket ke mondy. Kalau kita sih sepupu jauh lah."jawab boy
"Terus kapan dia ke indonesia? Gak bakalan ke sini lagi?"tanya megan
"Gak ta..."jawab boy terpotong raya
"Bulan depan."jawab raya santai sambil mengaduk minumannya. Jawaban raya membuat semua menoleh ke raya dan menatap raya lekat-lekat sementara yang ditatap acuh.
"Kok loe tau ray?"tanya megan bingung
"Taulah. Ifan chaniago kan?"tanya raya tanpa membalas tatapan teman-temannya masih fokus ke minumannya
"Iya ray, mondy cerita sama loe?"tanya boy balik
"Sempet kemaren."jawab raya singkat
"Wahhh, bulan depan, gue gak sabar deh ketemu dia."ucap megan exited
"Ya ampun. Seganteng apa sih?"sindir oky sinis
''Kamu tau ngak, sayang. Dia tu ganteng, pokoknya aku beruntung punya sepupu ganteng semua."jawab megan bangga.
"Oya ray, loe bisa tau dia pulang bulan depan emang mondy cerita sama loe?"tanya boy
"Sedikit. Emang loe gak komunikasi lagi sama ifan?"tanya raya balik dan kini melihat ke boy
"Ngak sih. Gue susah banget komunikasi sama dia."jawab boy
"Ow."jawab raya singkat sambil menyedot jus jeruknya
"Maaf mbak, ini pesenannya."ucap weither itu tiba-tiba sambil meyerahkan kantong putih besar berisi pesanan raya
"Ow... iya mbak. Ini berapa nhe?"tanya raya
"Semua atau sama yang dibungkus aja mbak?"tanya weither itu balil
"Yang dibungkus aja berapa?"tanya raya
"Ow.. yang dibungkus Rp895.000.''jawab weither itu
"Ow ini."ucap raya menyerahkan uang cash bukan kartu atmnya.
"Makasih mbak."ucap weither itu dan raya mengangguk, lalu weither itu pergi
"Ray, kita gak dibayarin?"tanya iyan ngarep
"Ngak ahhh, boy aja yang bayarin."ledek raya
"Iya gue yang bayar."ucap boy ngalah dan memanggil weither yang lainnya.

Setelah selesai membayar, mereka melanjutkan perjalanan yang sudah dekat. Karna mereka sudah didaerah jakarta timur.
Di dalam mobil reva dan boy, raya hanya diam sambil memakan makanan yang ia beli di cafe tadi.
"Ray, loe makan terus? Gue pikir mau dimakan dirumah."ucap reva
"Loe mau?"tanya raya menyodorkan pizza pada reva dan boy. Reva mengambil satu potong dan menyuapkan pada boy yang fokus menyetir
"Makasih raya, yang lagi kesel maunya makan terus."ledek reva
"Hahaha... loe tau aja."jawab raya tertawa
"Ray, emang loe cemburu? Gara-gara mondy deket sama luna?"tanya boy
"Ya gak lah. Apa hak gue buat cemburu. Gak lah."jawab raya yakin
"Ini aneh, mondy amnesia gak mungkin dia inget siapa luna. Kalau pun dia inget,dia pasti lebih inget raya, karna kata mama sama papa, mondy itu pacaran sama raya sebelum mereka kecelakaan. Tapi kenapa mondy ingetnya sama luna yang udah bertahun-tahun dia lupain? Tapi raya yang baru 3 tahun lalu dia udah gak inget."batin boy
"Boy, kamu ngelamun?"tanya reva
"Gak kok rev."jawab boy pelan
"Mau lagi gak?"tanya raya sambil ngunyah french friesnya
"Ya ampun ray, loe gak kenyang-kenyang."ucap boy
"Iya nhe. Gue mau dong french friesnya."jawab reva
"Yee... mau juga. Nhe."ucap raya memberikan 1 porsi french friesnya
"Makasih ray."ucap reva memakan french friesnya.
"Santai kali."jawab raya tersenyum dan memakan french friesnya
"Gue bangga sama loe ray, loe sahabat gue yang paling kuat ray. Sesakit apapun loe, loe gak mau memperlihatkan itu didepan sahabat-sahabat loe. Ray, cowok yang mendapat kasih sayang loe, dia beruntung banget ray."batin reva sambil melihat raya dari kaca yang ada di mobil
"Loe kenapa rev?"tanya raya yang mendapati reva sedang memperhatikannya makan
"Gue rakus ya?"sambung raya
"Ehh, ngak kok ray."jawab reva tersenyum miris
Sedih rasanya melihat sahabat tersakiti, itulah yang dirasakan oleh reva.

Tak terasa mobil-mobil mewah mereka masuk ke perumahan elit dan berhenti di depan gerbang sebuah rumah yang besar dan megah, ya itu rumah raya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Where stories live. Discover now