Choi :: 10. To Let Go Or Hold On

492 65 9
                                    

Keadaan Seungri membaik seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan kata Dokter dua hari lagi dia bisa keluar dari rumah sakit. Untungnya, tikaman pisau pada bagian dada Seungri tidak mengenai jantungnya dan juga tidak terlalu dalam. Namun masih menyisahkan trauma mendalam bagiku sendiri. Untungnya ada Yujin, Daesung sunbae, Taeyang, Jiyong dan Seunghyun Oppa. Mereka membantuku dan tentunya Seungri untuk melewati masa itu. Aku tidak merasa sendirian, karena kehadiran mereka dikehidupanku sungguh membawa banyak perubahan yang cukup signifikan.

"Bagaimana kalau kita pesan pizza dengan extra cheese?" Tanya Seunghyun Oppa sambil menurunkan buku menu yang menutup hampir seluruh wajahnya.

"Aku suka!" Pekikku senang membuat Oppa tersenyum, menampilkan lesung pipinya yang amat manis. Ia lalu memesan makanan dan minuman yang kami telah setujui tadi.

"Seunghyun? Itu kau?" Ucap seseorang membuat kami menoleh. Seorang gadis dengan dress bunga selutut dan juga rambut hitam legamnya yang dibiarkan terurai dengan bagian curly dibawahnya. Aku bisa melihat raut wajah Oppa yang menegang.

Siapa lagi gadis ini?

"S-sarang." Gumam Oppa pelan membuat aku ikut tertegun.

Sarang? Cinta pertama Oppa? Bukankah dia telah meninggal? Apa Oppa sengaja membohongiku?

"Iya, ini aku. Kau pasti kaget, kan." Tanyanya sambil mengecup pipi Seunghyun Oppa tanpa perduli ada aku disini. Dia ini buta atau apa? Dia bertindak seakan aku itu tidak ada disekitarnya. Sungguh, aku jadi bingung apa yang Oppa lihat dari gadis bernama Sarang ini. Dengan lancangnya bahkan ia mencium Oppa tanpa permisi. Lalu, Oppa nampaknya juga tidak keberatan.

"Ini siapa? Adikmu? Hai, adiknya Seunghyun, apa kabar?" Tanya Sarang sambil mengulurkan tangannya padaku, aku hanya menatap tangannya dan Oppa bergantian, seakan meminta penjelasan.

"Hei, apa kau tidak diajarkan untuk membalas jabatan seseorang?" Sindirnya membuat aku menerima uluran tangannya.

"Aku Jung Sarang, salah satu sahabat Oppa-mu saat masih kecil. Aku rasa saat itu kau belum lahir jadi kita belum pernah bertemu. Bolehkan aku bergabung satu meja bersama kalian?" Tanyanya padaku, bahkan sebelum aku ataupun Oppa mengiyakan ia sudah duduk bersama kami. Yang lebih parahnya lagi, ia duduk disebelah Oppa. Bahkan aku duduk diseberang Oppa sedari tadi!

Tak lama, pizza yang kami pesan datang.

"Ayo, makan." Ucap Seunghyun Oppa saat menyadari aku hanya diam dan menatap mereka berdua dengan pandangan datar. Dan mengambil satu slice pizza extra cheese itu tanpa niat. Bahkan ketika seharusnya gigitan pertama adalah surga karena yang kumakan adalah pizza, namun sialnya pizza yang enak ini bahkan terasa hambar. Apalagi melihat Sarang, menyuapi Oppa seakan Oppa itu adalah bayi besar, ia memperlakukan Oppa seperti anak kecil. Sengaja mengelapi sekitar mulutnya yang kotor.

Aku menelan pizza-ku dengan amat susah payah. Rasanya aku mual sekarang. Bukan karena pizza-nya, namun karena adegan sok manis dihadapanku. Oppa sesekali melirik kearahku dan ingin mengucapkan sesuatu padaku namun Sarang terus menjejalkan pizza itu kedalam mulut Oppa. Aku mengeluarkan ponselku dan mengetik sebuah pesan singkat pada Yujin.

To: Yujin.

Telepon aku sekarang. ASAP! Urgent!

Sent.

Tak berapa lama lagu BAE BAE dari BigBang mengalun dari ponselku dan aku segera mengangkat teleponku.

"Eomma, ada apa?" Kataku membuat Oppa melirik kearahku, namun aku tidak mengindahkannya.

"Eomma darimana?! Ini aku Yujin! Kau kenapa dan dimana? Apanya yang penting?!" Kata Yujin panik diseberang sana.

"Apa? Pulang sekarang? Baiklah." Ucapku lalu mematikan telepon.

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now