Lee :: 2 [Selangkah Lebih Dekat]

730 88 6
                                    

Aku melangkahkan kakiku ke kelas Olahraga. Yujin sudah jalan lebih dulu karena ada beberapa hal yang harus diurus, katanya soal bulu tangkis putri yang perlombaannya diadakan beberapa hari lagi?

Maklum, Yujin salah satu pemain yang diandalkan.

Aku masuk ke dalam gymnasium indoor dan mendapati beberapa anak kelasku, 11-5 dan beberapa anak kelas sebelah,11-4.

Tunggu? Kok olahraganya jadi barengan sama anak kelas sebelah.

"Hei." Ucap Yujin sambil menepuk pundakku.

"Yujin-ah. Ini kok olahraganya digabung sama kelas sebelah?" Tanyaku bingung.

"Oh, ini? Lee Songsaenim, guru olahraga mereka, hari ini gak masuk. Jadi olahraga kita dibarengin sama mereka."

Suara pluit nyaring membuat aku dan Yujin langsung masuk ke dalam barisan.

"Jadi, hari ini 11-5 kedatangan tamu istimewa, ya. Kelas sebelah, 11-4 hari ini gabung berolahraga sama kalian. Yap, daripada lama-lama kita pemanasan keliling lapangan lima putaran. Dimuali dari barisan paling kanan." Ucap Kim Songsaenim.

Aku berlari mengintari lapangan. Baru putaran kedua dan nafasku mulai tersengal-sengal, sedangkan Yuji yang tadinya berada disisiku sudah berada jauh didepan.

"Gitu aja udah capek." Ucap seseorang membuat aku menoleh.

Lah, dia?!

"Hi, masih inget sama aku kan?" Tanyanya membuat aku mengumpat dalam hati.

Bahaya, gimana kalau dia mau balas dendam?

"Kayaknya sih inget yah, secara muka aku tuh gak bakal bisa dilupain. Siapa coba yang bisa lupain cowo seganteng aku?" Ucapnya pede.

Kantong muntah, mana kantong muntah?

"Sumpah demi apapun, di sekolah yang gede ini kenapa aku harus ketemu orang macem kamu untuk kedua kalinya." Ucapku sambil terus berlari, dia berjalan mundur agar bisa melihat wajahku dari depan.

"Hm, kenapa yah? Jodoh mungkin." Katanya asal membuat aku membelalakan mataku.

"Jodoh? Gila! Gak mungkin! Amit-amit!" Ucapku sambil menunjukan ekspresi jijik tapi bukannya ngejauh orang itu makin gencar buat ngegodain aku.

Yujin mana sih, giliran dibutuhin gak ada?

"Aku Seungri. Panggil aja panda, anggep aja panggilan sayang." Katanya namun aku hanya mendelik tajam tak tertarik.

"Nama kamu siapa?" Sambungnya lagi.

"Bisa gak sih, gak usah ganggu. Tinggal lari, lurus kedepan." Kataku sambil menatapnya jengah bahkan sekarang aku tidak berniat untuk berlari lagi. Bodo amat kalau dimarahin songsaenim. Begitu pun dengannya.

Kami diam di lapangan, berhadapan.

"Wah, namanya panjang banget. Mudah-mudahan kayak hubungan kita ya, panjang alias langgeng." Katanya asal membuat aku semakin geram.

"Denger, siapapun namamu, aku gak akan pernah perduli."

"Yauda aku panggil kamu aegi aja gimana? Soalnya imut kayak bayi." Ucapnya seakan tidak mendengar perkataanku.

"Terserah. Bodo amat." Kataku lalu mendorong tubuhnya dan berlari lagi. Untungnya songsaenim menyuruh kami untuk segera berkumpul.

"Ternyata kamu disini." Kata Yujin.

"Yujin-ah. Kamu kemana sih? Kamu harus tau tadi ada cowok nyebelin banget." Ucapku lalu menceritakan seluruh kejadian namun sial songsaenim malah menghukum kami berdua sekarang untuk lari lima putaran lagi disaat yang lain bebas melakukam olahraga apapun.

Aku bisa melihat namja nyebelin tadi memperhatikanku sambil pura-pura memberiku semangat. Bahkan dia dengan sengaja membuat love sign diatas kepala, membuat beberapa anak murid meledekku.

Awas saja, akan kubalas nanti.

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now