Lee :: 2 [PDKT]

664 91 19
                                    

Aku memasuki pekarangan sekolah dengan bersenandung kecil. Aku masih tidak bisa mengenyahkan senyum yang mengembang di bibirku setiap mengingat perlakuan manis Seunghyun Oppa.

Iya, Oppa.

Bruk!

"Aduh!" Ringisku ketika bahu kami beradu. Aku membalikan badanku untuk melihat siapa yang menabrakku dan tidak meminta maaf sama sekali.

Tengil sekali gayanya, pakai headphones segala. Dia pikir dia keren apa dengan begitu?

Aku melangkahkan kakiku lebar untuk menggapai bahu orang itu. Dan ketika aku menggapai bahunya, ia dengan secara tiba-tiba berbalik membuat aku hilang keseimbangan dan menabrak dada bidangnya.

Aku meringis untuk kedua kalinya karena hidungku menabrak dadanya.

Appo

"Woah.'" Ucapnya dengan tiba-tiba sambil memeluk tubuhku, agar aku tidak terjatuh.

Aku menatap wajahnya yang sangat dekat dengan wajahku. Untuk beberapa detik, waktu seakam berhenti untuk kami.

"Jangan diliatin terus, entar naksir. Bahaya." Ucapnya membuat aku tersadar dan segera mendorongnya menjauh.

"Main peluk!" Kataku sambil menatapnya sinis. Dia tertawa.

"Siapa yang modus nabrak duluan, huh?" Katanya sambil mencubit pipiku pelan. Dengan segera aku menepis tangannya.

"Main cubit! Memangnya aku ini kue mochi!" Ucapku kesal sambil mengelus pipiku yang dicubitnya.

"Memang kue mochi, kenyal sekali pipimu. Bikin aku gemas." Ucapnya sambil tersenyum tanpa dosa.

Astaga, pagi-pagi sudah bikin kesal.

"Dengar ya, siapapun namamu."

"Seungri. Lee Seungri. Jangan melupakan namaku lagi ya, kalau kau tidak mau menanggung akibatnya." Ancamnya padaku. Dengan mengikuti gayaku sekarang, ia juga berkacak pinggang sama sepertiku.

"Jangan mengancamku, siapapun namamu!" Ucapku sambil menunjuknya.

"Kau mau main-main rupanya."

"Main-main ap-"

Chu!♡

Ia mengecup pipiku kilat membuat aku membeku ditempatku. Bahkan segala kemarahanku menguap begitu saja, digantikan dengan pipiku yang memanas. Aduh, jangan jadi kepiting rebus didepan namja menyebalkan ini.

Nanti kegeeran dia!

"Jangan lupa namaku, arrachi. Pipi itu baru permulaan, kalau kau mau di tempat lain juga boleh." Ucapnya lalu mencubit pipiku sebelah lagi dan pergi berlari, meninggalkanku yang masih terpaku.

"YA! NAMJA MESUM! SINI KAU." Ucapku sambil berusaha mengejarnya.

Aku mencarinya ke kelasnya, namun aku hanya menemukan beberapa orang dikelasnya karena ini masih pagi dan sekolah masih sepi.

"Mana si Seungri itu?" Tanyaku pada mereka, namun mereka hanya acuh padaku membuat aku semakin kesal.

Saat aku ingin berbalik, aku mendapatkan sebuah sepatu yang muncul dibawah meja. Aku menyeringai pelan dan mendekat kearah meja guru.

"Kira-kira dia dimana yah?" Ucapku pura-pura bodoh.

Aku lalu membungkukan badanku untuk mengagetkannya.

"Gotcha!" Teriakku membuat ia kaget san membenturkan kepalanya ke meja tanla sengaja.

Aku tertawa puas, puas sekali.

Ia meringis kesakitan.

"Kau menyebalkan, kau tahu?" Ucapnya ketika melihat aku masih tertawa puas.

Aku berhenti tertawa lalu melihatnya sinis. Tak lupa melipat tanganku didada.

"Aku menyebalkan? Coba ngaca! Mana ada namja main sosor sana sini. Kayak bebek tau gak?"

"Kalau jadi bebek kesayanganmu sih, boleh aja." Ucapnya sambil tersenyum jahil.

"Lee Seungri!" Pekikku tertahan.

"Ya? Aegi-ya?" Tanyanya sambil memajukan wajahnya padaku, membuat aku mundur beberapa langkah.

Aku menatapnya tajam, lalu memajukan wajahku secara sengaja. Hah, sekarang siapa yang gugup sekarang?

"A-apa?" Tanyanya gugup.

Dug!

Aku menginjak kakinya dengan sekuat tenaga membuat ia mengumpat kasar. Aku tersenyum puas melihatnya tergeletak dilantai meringis.

"Itu yang kau dapatkan, ketika main-main denganku." Ucapku sebelum meninggalkannya.

♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆

C.weirdostabi//dorotheagustin

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now