Choi, Kwon, Kang, Lee, Dong ::: 6 [ The Truth ]

663 83 14
                                    

Jiyong : Aku minta, kita berhenti disini sekarang juga.

Seunghyun : Tidak. Sesuai perjanjian, tidak boleh ada yang keluar kalau sudah ikut dalam permainan ini. Dia harus memilih salah satu diantara kita!

Seungri : Apa kau gila? Setelah apa yang kau perbuat padanya?

Seunghyun : Ini hanya kecelakaan, aku bisa pastikan kalau semuanya tidak akan terulang lagi!

Taeyang : Kecelakaan katamu? Membuat kepalanya bocor seperti itu? Bagaimana besok?! Kau bisa membunuhnya!

Seunghyun : Perjanjian kita, semua cara dihalalkan, apa kalian lupa?!

Daesung : Apa sebegitu inginnya kah, kau memenangkan taruhan ini?

Yujin : Sudah cukup! Apa kalian belum puas menambah penderitaannya?

Aku mencengkram selimutku erat dan mengigit bibirku kencang. Masa bodo bila nantinya bibirku berdarah ataupun luka karena bagaimana pun caranya aku harus meredam tangisku. Aku harus mengetahui apa rencana mereka selanjutnya, sekarang juga.

Aku tidak tahu bagaimana ceritanya hingga kelima pria dan Yujin, sahabtku berada di ruangan aku dirawat sekadang sekarang. Yang kuingat, dalam tidurku samar-samar aku mendengar percakapan mereka.

Perjanjian?

Permainan?

Taruhan?

Jadi selama ini mereka tidak ada yang serius? Semua perlakuan manis mereka dan segalanya hanya untuk keuntungan mereka masing-masing?

Semua waktuku yang berharga hanya kubuang untuk sesuatu yang main-main. Bukankah begitu?

Aku bangkit dari posisiku, dan menatap mereka yang menatapku dengan pandangan terkejut.

"K-kau sudah bangun?" Tanya Seunghyun Oppa dengan nada bergetar.

Aku tersenyum, lebih tepatnya berpura-pura tersenyum. Ingin tahu sejauh mana mereka ingin memainkan peran mereka.

"Loh, kok disini ramai sekali?" Tanyaku bodoh.

"Hi, ini aku membawakanmu mawar. Semoga cepat sembuh." Kata Yujin sambil memberikanku sebuket mawar.

"Terimakasih, teman." Ucapku penuh penekanan. Bisa kulihat raut wajahnya berubah namun dia berusaha mengendalikannya dalam hitungan detik.

Bagus, bahkan sahabatku sendiri memainkan perannya dengam baik.

"Hm, begini. Kami mendengar kau masuk rumah sakit dan kami kesini untuk menjengukmu." Kata Taeyang sambil menatapku ragu.

"Lalu, terjadi pertengkaran kecil. Dan, ya. Maaf kami membangunkanmu."

Aku mengangguk lemah sambil mengepalkan kedua tanganku erat disisi tubuhku.

"Seungri, bukannya kau dan Taeyang bermusuhan? Sejak kapan kalian berdiri berdampingan?" Tanyaku membuat bukan hanya kedua tubuh mereka yang mengejang namun kelimanya.

"Lalu, kalian berenam." Ucapku menggantung sambil menatap mereka dengan pandanganku yang mulai kabur.

"Sampai kapan kalian mau merahasikannya semua dariku?" Tanyaku dengan nada bergetar.

Aku tidak ingin terlihat lemah, namun cara mereka memandangku membuat aku terlihat lemah.

"R-rahasia apa?" Tanya Daesung panik. Aku tertawa parau, bahkan satu bulir air mata lolos dari mataku.

Aku menatap mereka dengan muak, namun mataku beralih pada Jiyong yang hanya diam dipojokkan. Memandangku dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now