Dong :: 2 [Selangkah Lebih Dekat]

680 88 14
                                    

Awalnya, saat Taeyang mengatakan kalau dia akan satu sekolah denganku, aku mengira kalau dia cuma mengada-ada. Ternyata tidak, bahkan dia datang lebih cepat daripada hari yang dia janjikan.

Hari Rabu, bukan Kamis.

Dan dia baru masuk pelajaran sekitar pertengahan pelajaran, alias nanggung. Tepatnya abis pelajaran yang aku bolos tadi.

Tak tanggung-tanggung ia satu kelas denganku dan ia meminta Yujin untuk pindah dari sebelahku. Awalnya aku ingin menolak, namun Yujin seakan mempersilahkanku untuk menjalankan pendekatan lainnya dengan cowok lain. Tadi pas istirahat, Daesung sekarang Taeyang.

Kim Yujin, hari ini kau membuat aku kesal setengah mati.

Aku mencoba fokus selama pelajaran namun Taeyang selalu mengajakku berbicara. Aku kira dia orang yang diam dan kalem, seperti saat pertama kami bertemu tapi nyatanya tidak.

Dia seru, ceritanya menarik. Hanya saja ini di kelas dan aku tidak ingin melewatkan pelajaran sedikit pun. Karena pelajaran ini adalah pelajaran pokok.

"Taeyang, tapi bisakah kita bicara nanti lagi? Aku sedang mencatat." Ucapku, bohong.

"Mianhae, sepertinya aku mengusikmu, ya? Kalau begitu aku pindah saja sepertinya kau tidak nyaman?" Ucapnya lalu beranjak untuk berdiri namun aku menahan tangannya.

Ia menatap tanganku yang berada diatas tangannya, begitu juga aku. Sadar dengan apa yang terjadi aku segera menarik tanganku.

Sial, kenapa jadi adegan drama.

"Bukan seperti itu, ceritamu sangat menarik. Hanya saja aku tidak terbiasa ngobrol saat pelajaran. Maaf kalau menyinggumu." Ucapku lalu ia tersenyum.

"Gwenchana, aku malah yang harusnya mimta maaf." Ucapnya sambil menepuk kepalaku pelan.

Aku bisa mendengar Yujin pura-pura terbatuk. Aku melirik kearahnya dan mendapati dia pura-pura bersiul dan tidak melihat kejadian barusan.

Selesai pelajaran, jam pelajarannya tidak ada alias jam pelajaran kosong.

"Songsaenim kemana?" Tanya Taeyang.

"Molla. Aku juga tidak tahu, katanya sih ada rapat dengan kepala sekolah." Kataku lalu berusaha melipat kertas origami yang dibawa Yujin sesuai dengan video AKMU - 100%.

Origami berbentuk hati.

"Bukan begitu." Ucap Taeyang membuat aku menatapnya.

"Boleh aku minta origaminya?"

"Punya Yujin." Jawabku membuat ia menoleh kearah Yujin dan meminta Yujin untuk membagi kertar origami. Setelah mendapat persetujuan ia segera melipat origami tersebut.

"Ini nanti begini, nah kau salah disini. Harusnya ini tuh begini. Lalu kesini dan selesai!" Ucapnya sambil menunjukan kertas origami itu padaku.

"Wah, keren. Aku kira para cowok gak suka sama origami."

"Gak semua kok, aku suka." Ucapnya membuat aku tersenyum.

Ia lalu mengambil salah satu tanganku dan menaruh origami berbentuk hati itu ditanganku.

"Untukmu, simpan ya." Ucapnya, aku mengangguk pelan.

"I-iya."

"Itu hatiku, jangan sampai rusak. Nanti aku ikutan sakit, lagi." Katanya sambil mencubit pipiku pelan, gemas.

"N-ne! Gomawo."

Aduh, Taeyang.

Satu kado kecil yang terlampau manis.

Eomma, anakmu tidak kuat!

****

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now