Lee ::: 9 [ His Fact ]

476 65 3
                                    

Aku duduk di kantin sekolah tanpa berniat untuk mengunyah satu makanan dalam bentuk apapun. Pekerjaan rumahku yang belum dikerjakan itu, lebih penting sekarang. Namun meliha pria dihadapanku yang sedari tadi hanya termenung sambil mengaduk milkshake cokelatnya dalam diam membuat aku terkesiap.

"Ada apa?" Tanyaku membuat ia tersadar dari lamunannya. Yang aneh, dia malah tertawa kecil lalu menyesap milkshake yang aku rasa sudah tidak dingin.

"Ani, hanya sedikit masalah."

"Tentang?" Tanyaku sambil menatapnya begitupula dengannya yang menatapku, namun ia malah tertawa hambar. Ya, itu bukan tawa dari seorang Seungri yang sering kudengar. Membuat aku semakin yakin, kalau sebenarnya ada sesuatu yang menimpanya.

"Bukan hal penting. Aku pergi dulu, ya." Katanya sambil mengacak rambutku pelan membuat aku terdiam dan menatap pungungnya yang semakin menjauh.

Sebenarnya, dia kenapa?

****

"Ya, jadi begitu ceritanya." Kataku pada Yujin ketika kami sedang berjalan menuju kelas musik.

Yujin mendadak menghentikan langkahnya, lalu matanya tertuju pafa sesuatu dihadapan kami. Tepatnya diujung lorong sana, membuat aku segera menoleh dan mendapati Seungri tengah berbicara dengan seorang gadis dengan sweater tebal juga syal yang melingkar disekitar lehernya. Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu, namun kulitnya nampak pucat.

Satu hal yang aku tahu pasti, saat dengan tiba-tiba gadis itu berjinjit untuk mencium pipi Seungri. Aku bisa melihat ekspresi datar Seungri, namum ia sama sekali tidak berusaha untuk menolak apalagi mendorong tubuh gadis itu. Entah untuk alasan apa, namun aku merasa sangat marah.

"K-kau baik-baik saja?" Tanya Yujin sambil menyentuh bahuku. Namun aku segera menepisnya.

"Aku ke kamar mandi." Kataku.

"Aku temani." Ucap Yujin sambil menahan bahuku namun aku hanya menghela nafas dan menjauhkan tangan Yujin dari bahuku.

"Aku bisa sendiri, Yujin-ah."

"Tapi-"

"Gwenchana." Kataku sambil tersenyum kecut sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkannya.

Lee Seungri, kau sukses membuat moodku hancur. Terimakasih.

****

Dua hari setelahnya.

Aku mempercepat langkahku saat kudengar suara pria itu semakin berdengung di telingaku. Untuk beberapa alasan, aku lebih memilih untuk menghindar darinya selama dua hari belakangan. Saat kurasakan tangan itu mulai menggapaiku, aku menarik tanganku dan berbalik menatapnya. Ia hampir saja menabrakku kalau ia tak bertumpu pada ujung kakinya. Namun bunyi decit sepatunya tak bisa dielakkan.

"Apa?!" Tanyaku sebal sambil menatapnya jengah.

"Yang kau lihat dua hari lalu-"

"Memangnya aku lihat apa, Seungri?" Kataku sambil meninggikan nada bicaraku, tanpa sadar. Seungri tertegun untuk beberapa saat, aku bisa melihat rahangnya mengeras namun aku tidak tahu apa alasannya.

"Aku dan gadis itu tidak ada apa-apa. Dia hanya-"

"Hanya apa? Hanya teman? Namun kelihatannya tidak seperti itu, saat ia menciummu kau tidak berusaha mengelak. Apa itu yang kau bilang bukan siapa-siapa?!" Teriakku tepat diwajahnya.

"Dengarkan aku." Pintanya namun aku menggeleng keras.

"Tidak. Kalau waktu itu aku meminta kesempatan kedua, aku menarik kata-kataku kembali. Kesempatan kedua itu seharusnya tidak pernah ada dalam kamusku." Kataku sambil berlalu pergi namun nyatanya tidak akan semudah itu. Karena saat itu ia menarik tanganku dengan paksa, bahkan ketika aku memintanya untuk melepaskan cengkramannya ia nampak tak perduli.

Ia bahkan menghempaskanku ke dalam kursi penumpang, dan segera memacu mobilnya dengan cepat.

"Turunkan aku, bodoh! Kenapa kita malah kabur dari sekolah!" Kataku sambil ingin membuka pintu namun dengan cepat ia menguncinya.

"Jangan berpikir kau bisa kabur. Kau ingin semuanya jelas, kan? Maka hari ini aku akan membuat semuanya jelas." Katanya sambil terus memacu mobilnya lebih cepat dari sebelumnya. Aku hanya bisa mengeratkan peganganku sambil berdoa kalau mobil ini tidak akan ditabrak ataupun menabrak. Hingga kurasakan hampir saja kepalaku menyentuh dahsboard kalau misal saja ia tidak memasangkan seatbelt untukku, entah sejak kapan.

"Untuk apa kita ke rumah sakit?" Kataku namun ia tidak menjawab apapun dan segera keluar dari mobil. Mau tidak mau aku juga turut serta. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat melewati lorong rumah sakit tersebut seakan sudah sering kesana. Pikiranku menerka apa yang sebenarnya terjadi, hingga pada akhirnya kami sampai disebuah ruangan paling ujung dari lorong tersebut.

"Kenapa kau membawaku ke ruang ICU?" Tanyaku bingung.

"Ada satu hal penting yang harus kuceritakan padamu."

"Apa itu?"

Ia menghela nafasnya panjang.

"Semua jawabannya, ada didalam."

Ketika itu, ia menyentuh knop pintu tersebut dan memutarnya. Mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam. Dengan langkah ragu dan jantung yang berdebar aku masuk kedalamnya. Nafasku tercekat melihat berapa banyak segala macam kabel dan selang yang terpasang ditubuh orang itu. Bahkan aku menutup mulutku erat karena terlaly kaget.

"Itu ibuku." Ucapnya memecah keheningan membuat aku menoleh dan menatap tubuhnya yang melangkah menuju sisi tempat tidur ibunya yang terbaring lemah di atas tempat tidur.

"D-dia, kenapa?"

"Aku, penyebabnya. Ia koma karena aku!" Pekik Seungri histeris dengan mata memerah membuat aku mundur selangkah. Seungri sangat menyeramkan saat ini.

"S-seungri.."

"Gadis yang kau lihat itu, dia teman masa kecilku. Ji Ohn, namanya. Ibuku dan ibunya bersahabat dan sudah menjodohkan kami sejak kecil. Namun aku tidak pernah menaruh secuil rasa perasan suka padanya sekalipun karena aku tahu dibalik sikap manisnya, hatinya sangat jahat. Entah sudah berapa banyak wanita yang dekat denganku disingkirkannya. Ia terobsesi denganku."

"Kau kan bisa menolaknya secara halus?"

Seungri menggeleng pelan.

"Sudah pernah kulakukan dan tidak memberi dampak apapun. Secara kasar pun pernah, namun dia malah menyakiti perempuan yang dekat denganku."

"Contohnya?"

"Ibuku."

Kali ini aku terdiam, tidak tahu harus mengatakan apalagi. Semua ini terlalu mendadak dan membuat aku kehabisan kata-kata.

Kenapa semuanya terasa rumit sekarang? Apa yang akan Ji Ohn lakukan kalau dia mengetahui aku dan Seungri dekat sekarang ini?

Apa dia... akan membunuhku?

♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆

Baru tidur 4 jam, gara-gara hari ini ulangan sejarah dan bahanya itu..huft. keep vomment readers!

Weirdostabi

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now