Kwon :: 2 [Selangkah Lebih Dekat]

660 91 21
                                    

Mungkin hari ini bisa dibilang hari teraneh, dimana tiba-tiba aku bisa dekat sama tiga cowok sekaligus dan mereka termasuk dalam kategori cowok populer di sekolah.

Aku melangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk cuci muka, jujur pelajaran Sejarah itu ngantuk banget.

Aku menadahkan air dari wastafel lalu membasuk mukaku, aku mencari-cari tissue dengan mata tertutup. Meraba-raba dinding dengan seksama.

"Nih."

"Makasih." Kataku lalu mengelap wajahku dengan tissue yang dikasih orang itu.

Tunggu, tadi bukannya pas aku masuk di toilet ini gak ada siapa-siapa. Sekarang kok ada orang?! Jangan-jangan...

"Udah cuci mukanya?" Tanya orang itu ketika aku membuka mata.

"YAAAA!!!" Teriakku lalu melempar tissue itu kearahnya.

"Yak! Apa-apaan ini?" Tanyanya sambil menghindar dari lemparan tissue-ku.

"Kamu!" Ucapku sambil menunjuk wajahnya. Ia menunjukan smirk nya.

"Aku?" Tanyanya bodoh.

"Kenapa bisa ada di toilet cewek?!"

"Harusnya itu jadi pertanyaanku." Kata Jiyong membuat aku mengerutkan dahi, bingung.

"Kenapa kamu bisa ada di toilet cowok?" Tanyanya membuat aku mendengus pelan.

"Toilet cowok? Jelas-jelas ini..."

Aku melihat kesekeliling dan mendapati semua toilet itu toilet berdiri otomatis, ini itu...

"See? Ternyata selain pelit kau juga mesum yah. Gila, ternyata kamu bad girl juga." Katanya sambil geleng-geleng kepala. Tak lupa ia melipat tangannya didepan dada.

Aku bisa merasakan pipiku memanas.

"E-enggak! Aku tadi-"

"Apa jangan-jangan kau stalker yah? Atau ssaeng fans?!" Tanyanya sambil menunjukan raut mengintimidasi.

"Bukan! Astaga, kenapa aku harus ketemu orang macem kamu sih? Aku salah masuk toilet udah titik gak usah ditambah-tambahin ceritanya!" Ucapku lalu keluar dari toilet itu. Aku melirik ke toilet seberang dan mendapati toilet wanita disana.

Sial, aku benar-benar salah masuk toilet.

Orang itu menahan tanganku, aku menghempaskannya.

"Cukup! Mau kau apa sih?" Tanyaku kesal.

Ia mengeluarkan smirk nya.

Dan aku benci ketika dia melakukannya.

"Aku mau kita bolos bareng, ngabisin waktu di rooftop. Selesai." Katanya.

"Bolos? Kau gila?!"

Ia mengangguk pelan.

"You only life once, jadi bolos hal yang lumrah. Mau kan?" Tawarnya, aku mengigit bibirku, berusaha meredam amarahku karena satu orang yang benar-benar mengesalkan ini.

Aku memejamkan mataku erat dan menatap wajahnya.

"Aku gak akan bolos." Ucapku lalu berlalu melewatinya, namun baru beberapa langkah aku melewatinya dia menganhkat tubuhku secara paksa seakan aku ini karung beras.

"Yak! Turunkan aku!"

Ia membawaku dengan sedikit berlari, aku beteriak dan berusaha menendang-nendang ke udara agar aku bisa turun dari gendongan cowok sialan ini namun tenanganya terlalu besar.

"Akhirnya kau bolos juga, kan? Tenang, bolos sekali tidak akan mengurangi nilai belajarmu. Malah bagus bukan, raportmu akan jadi lebih berwarna." Katanya membuat aku kesal setengah mati.

"Aku mau balik, terimakasih sudah membuang tenagamu untuk menggendongku sampai kesini." Ucapku lalu berbalik.

"Pelajaran sejarah kan? Aku rasa Wu Songsaenim tidak akan memberi kelonggaran waktu lebih dari tiga menit untuk ke toilet." Ucapnya membuat langkahku terhenti.

Aku melirik jam tanganku.

Sial, aku sudah diluar kelas selama lima belas menit.

Kembali ke kelas sama dengan cari mati.

"Masih mau ke kelas?"

Sial kedua, aku akan menghabiskan beberapa menit kedepan bersama orang menyebalkan ini.

"Ya ampun, gak ada yang mau nambah hari ini makin sial lagi?" Ucapku kesal sambil mengacak rambut kesal.

"Kalau kamu mau, aku bisa." Ucapnya membuat aku mendelik tajam.

"Gak." Ketusku.

"Kamu suka apel atau anggur?" Tanyanya membuat aku bingung dan mendengus pelan.

"Jangan ngelucu."

"Jawab aja."

"Kenapa aku harus jawab pertanyaan gak masuk akal kamu itu, sih? Ini bukan waktunya buat main tebak-tebakan." Ucapku kesal setengah mati.

Gila bahkan baru lima menit lewat.

Kapan sih bel selanjutnya?

"Yauda aku aja deh yang jawab." Katanya sambil menatapku, tersenyum.

Iya, senyum. Bukan smirk yang biasa dia tunjukan.

Ganteng juga.

EH APAAN?! KOK--

"Aku sih suka apel daripada anggur. Soalnya enakan diapelin daripada dianggurin." Ucapnya membuat aku mengaga lebar dan tertawa.

"Lah, kok ketawa." Ucapnya bingung.

"Badboy kayak kamu bisa gombal juga." Ucapku sambil terus tertawa.

"Buat kamu apa sih yang engga."

Deg.

Bisa kurasakan pipiku memanas.

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now