"Lalu? Apa hubungannya dengan perjanjian yang aku dengar dari kata kata tuan Humayun tadi?" Tanya Jodha kini dengan ekspresi yang lebih tenang.

"Jadi paman mengungkit perjanjian itu lagi. Hufth! Bahkan kami sudah rela melepas semuanya," ucap Seira mendengus kasar.

"Maksudmu?"

"Hari itu, paman datang kepada Jalal dan mengatakan hal yang membuat Jalal semakin bertambah benci pada dirinya. Paman mengatakan bahwa Jalal harus mengambil alih perusahaan secepatnya dan berhenti dari dunia akting. Waktu itu paman pun sempat mencemooh profesi Jalal yang hanya menjadi seorang stuntmant. Tapi rupanya Jalal benar benar keras kepala hingga tak menggubris perintah sang ayah sama sekali. Paman pun kehilangan kesabaran hingga memutuskan untuk membuat surat wasiat yang isinya akan memberikan seluruh harta kekayaan Bheesma pada anak laki laki Stella, istri keduanya. Tadinya ia tetap teguh pada pendiriannya, namun ibuku yang mendengar bahwa penerus keluarga Bheesma nanti bukanlah berdarah asli dari keturunan yang sebenarnya, memohon kepada Jalal agar menuruti perintah sang ayah. Ibuku menangis dan memohon kepada Jalal agar Jalal mau menyelamatkan masa depan penerus keluarga Bheesma nantinya. Jalal yang merasa kasihan dan tak tega dengan permintaan mama, akhirnya menyetujui permintaan paman Humayun dengan syarat ia meminta waktu hingga usianya 27 tahun. Ia masih bertekad dan bermimpi bahwa suatu saat ia pasti bisa menjadi aktor seperti impiannya sejak kecil. Waktu yang ia punya untuk berjuang masih tersisa dua tahun sebelum waktu didalam perjanjian itu tiba. Tapi lagi lagi paman Humayun merasa tidak puas, disana ia menambahkan bahwa setelah Jalal kembali, ia pun harus segera bertunangan dengan Patrice, putri dari sahabat paman Humayun. Jalalpun akhirnya dengan setengah hati menandatangani perjanjian itu," jelas Seira panjang lebar pada Jodha.

"Jadi, itu artinya.... Jalal harus menikah dengan Patrice?" Tanya Jodha dengan suara bergetar.

"Yap! Kau benar! Tapi semuanya sudah berubah. Tepat disaat kami menyadari bahwa kami tak bisa memaksa Jalal melakukan hal yang bukan atas dasar keinginannya, kami pun memutuskan untuk menyemangati Jalal membatalkan perjanjian itu dan menikah denganmu, cinta dalam hidupnya. Tapi bodohnya Jalal, ia berjanji setelah pernikahan kalian, ia akan segera bercerita kepadamu. Namun sampai saat pada akhirnya kesalahpahaman ini tercipta, ia belum juga bicara kepadamu," gerutu Seira menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa dan memijat keningnya yang berdenyut.

"Jadi itu sebabnya Jalal menutupi siapa dia sebenarnya? Tapi walaupun begitu, aku masih tetap marah padanya, Seir. Aku ini istrinya. Tidak seharusnya ia menutupi ini semua dariku dan membuat pihak pihak yang membenci hubungan kami memanfaatkan keadaan ini," ucap Jodha dengan penuh emosi.

"Pada dasarnya, Jalal memang tidak bersalah, Jo. Trauma masa lalunya begitu menyakitkan buat dirinya. Bahkan ia bertekad membuka lembaran baru bersamamu dan meninggalkan nama Bheesma untuk selama lamanya. Tapi paman dan Patrice sepertinya tidak pernah menyerah mengganggu ketenangan hidup Jalal," ucap Seira mencoba menjelaskan perasaan yang dirasakan oleh Jalal.

"Kau benar, Seir. Untung aku datang ditempat yang benar. Setidaknya aku tidak akan membiarkan diriku berprasangka buruk terhadap suamiku sendiri. Tapi kebohongannya itu yang membuatku.....,"

"Begini saja, Jo. Malam ini kau menginaplah disini. Kita biarkan Jalal mencarimu sampai panik. Ia harus mendapat pelajaran akibat kebodohannya dan kebohongannya itu. Besok pagi aku akan mengantarmu kembali pulang ke apartemen kalian," ucap Seira memberikan ide yang dibilang cukup jahil disaat yang genting seperti ini.

"Apa tidak beresiko, Seir? Kasihan Jalal. Ia pasti panik mencariku kemana mana," ucap Jodha yang sebenarnya agak ragu.

"Ini pelajaran karena ia berbohong padamu, cuma semalam, Jo," ucap Seira meyakinkan.

"Ba... baiklah," jawab Jodha kemudian merekapun saling tersenyum.

Sementara di apartemen Jalal, ia sibuk mondar mandir masih mengenakan setelan jasnya. Ponselnya tak pernah lepas dari genggamannya. Berkali kali ia menelepon semua orang yang ia kenal untuk mencari keberadaan Jodha namun semuanya nihil. Jodha tidak ditemukan dimanapun bahkan saat Jalal pergi kerumah Jodha, Hana dan Reshyam malah balik terkejut dan khawatir saat Jodha dikabarkan menghilang.

The Princess ActWhere stories live. Discover now