20

6.3K 410 1
                                    

"Aku disini, selalu disini nungguin kamu, sampai kamu sadar kalau kamu begitu berarti dalam hidupku"

-Prilly Latuconsina

***

Disinilah Prilly sekarang, di bangunan yang sangat pengap bau obat-obatan, masih dengan air mata yang mengalir membasahi wajahnya membuat sembab di bagian mata miliknya, dan membuatnya sangat berantakan seperti sekarang.

Matanya sibuk meneliti Ali yang masih tertidur pulas di bangsal dengan semua alat medis yang menempel di tubuhnya, membuat Prilly teringat dengan masalalunya, masa dimana dia kehilangan seseorang yang menjadi penyemangat hidupnya.
Prilly sudah bertanya pada hatinya sendiri, apakah kejadian dulubakan terulang lagi?
Apa dia akan kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya untuk yang ke dua kalinya?
Prilly benar-benar tak sanggup jika itu terjadi kembali, dia ingin sekali egois saat ini, apa boleh? Prilly berharap dirinya lah yang saat ini berada di posisi Ali sekarang.

"Li bangun dong, buka mata kamu Li, aku disini nunggu kamu" ucap Prilly lirih pada Ali yang masih nyaman dengan tidur nya, Prilly mendengar langkah kaki seseorang yang kini mendekatinya

"Prill sudah dong nangisnya, Ali pasti kuat kok sama ini semua, kamu jangan nangis terus, mending kita berdoa sama-sama supaya Ali cepat sadar" ucap Mila sahabat yang selalu mendukung Prilly dan kasih semangat Prilly kapan pun itu

"Gak Mil aku gak bisa, ini semua gara-gara aku Mil! Kalo aja aku gak bikin Ali kecewa, semuanya pasti gak akan jadi kaya gini! Ini semua salah aku Mil! Salah aku!" Ucap Prilly marah pada dirinya sendiri, wajahnya telah basah dengan air mata dan matanya sudah bengkak sedari tadi

"Prill berenti salahin diri kamu" kini Mila ikut menangis saat memeluk Prilly

"Tapi ini memang aku yang salah, aku harus gimana sekarang?"

"Serahin semuanya sama Tuhan Prill, aku yakin Ali baik-baik aja kok. Kamu sudah kabarin Mama nya Ali?"

"Sudah Mil, Tante Resi lagi ada di singapur baru berangkat tadi siang, dia bilang titip Ali sama kita, besok pagi dia bakal pastiin kalo dia sudah sampe sini" jelas Prilly padanya

"Yasudah, Bunda sama Ayah sudah tau?" Tanya Mila lagi pada Prilly

"Sudah mereka lagi dijalan Mil"

Ali saat ini koma, sepulang dari rumah Prilly dia membawa mobilnya dengan kebut, tanpa dia tau dari arah berlawanan ada mobil yang sama kebutnya dengan dia, akhirnya Ali membelokkan mobilnya dan menumbur pohon di ujung jalan.

Luka yang Ali terima di bagian kepalanya akibat benturan hebat yang membuatnya koma, Dokter belum bisa tau kapan Ali akan tersadar, dan belum tau juga akibat apalagi yang akan dialami Ali nanti setelah tersadar.

Bunda dan Ayah Prilly kini buru-buru berlari ke ruangan Ali dirawat, setelah mendapat televon dari anak nya tadi mereka segera bergegas pamit, padahal mereka sedang ada obrolan dengan rekan bisnis.

Hanya 1 hal yang membuat Bunda Uli khawatir, dia takut anaknya akan bernasib sama seperti tahun lalu saat kehilangan orang yang disayangnya yaitu Dava.

"Prill? Sayang apa yang terjadi sebenernya?" Tanya Bunda pada Prilly

"Bunda... Ali Bun" Prilly berlari dalam pelukan Bunda nya sambil menangis

Sahabat Jadi CintaWhere stories live. Discover now