13

6K 421 10
                                    

Ali merutuki kebodohannya, tak seharusnya dia bicara seperti itu dengan Prilly, sekarang gara-gara dia Prilly malah nangis, dan ini pertama kalinya Ali membuat gadis itu menangis. Ali benar-benar tak tega rasa nya melihat nya menangis, tekatnya bulat untuk menemui Prilly, membuat dia merasa tenang, dan minta maaf sama Prilly.

Ali pun berlari ke kamar Prilly berharap kamarnya tak di kunci, tapi harapan nya pudar saat Ali mencoba membuka pintu kamar itu, tapi malah terkunci.

Ali mencoba mengetuk dan memanggil namanya, tapi tak ada sedikit pun jawaban dari Prilly, tapi Ali tak ingin menyerah, Ali masih harus berusaha membuat nya berhenti menangis dan minta maaf atas semua ucapannya tadi.

"Prill tolong dong buka sebentar kasih aku waktu buat jelasin semuanya"

"Gak ada yang perlu di jelasin lagi Li! Mending sekarang kamu beresin barang kamu, kamu pulang aja gak usah nemenin aku lagi! Aku bisa sendiri tanpa kamu! Aku kan bukan siapa-siapa kamu!" Jawab Prilly dengan suara bergetar, Ali bisa merasakan kesedihan nya sekarang

"Oke aku bakalan pergi tapi setelah kamu buka pintu ini, kamu kasih waktu aku buat jelasin semua nya Prill" Ali tak mau menyerah hingga akhirnya Prilly membuka pintu kamarnya

Ali tak tega melihat wajah Prilly saat ini, ingin rasa nya Ali memeluknya membuat nya tenang, tapi Ali takut Prilly menolaknya, apa yang harus Ali lakukan sekarang setelah membuat Prilly menangis?

"Aku minta maaf Prill aku gak ada maksud ngomong gitu sama kamu" jelasnya merasa bersalah

"Udah kamu pulang aja sana gak usah fikirin aku lagi Li!" Ali merutuki kebodohannya saat melihat air mata itu kembali turun membasahi wajah Prilly

"Aku gak mau tinggalin kamu, aku mau jagain kamu" Ali hanya bisa menjelaskan dengan rasa bersalah

"Aku gak butuh kamu Li! Buat apa kamu jagain aku? Hah buat apa! Kamu bahkan gak pernah anggep aku sahabat kamu!" Ucap Prilly terisak kencang, rasanya Ali mau menenggelamkan tubuhnya saja ke dasar jurang saat melihat Prilly menangis seperti itu

Ali segera meraih tubuh Prilly kedalam dekapan nya, berharap gadis itu akan tenang setelah ini, karna Ali juga sudah tak mau terlalu lama melihat nya menangis, sungguh Ali tak bisa melihatnya seperti ini.

Setelah hampir 5 menit Ali mendekap erat tubuh Prilly, kini Ali merasa tak ada lagi yang bergetar pada tubuh gadis itu, mungkin Prilly sudah sedikit tenang, Ali pun mulai membuka suara meminta maaf dengan nya karna dia telah melukai hati Prilly

"Aku minta maaf ya, sumpah aku gak bermaksud bilang gitu sama kamu, aku tadi kebawa emosi aja, aku gak suka kamu bawa-bawa nama Dion kalo kita lagi sama-sama. Aku bener-bener nyesel udah buat kamu nangis kaya gini, kamu sahabat aku, bahkan lebih dari sahabat untuk aku. Aku minta maaf ya, setelah ini kalo kamu maafin aku terus kamu minta aku tinggalin kamu, aku bakal tinggalin kamu, yang penting kamu lupain soal tadi. Aku gak mau liat kamu sedih apalagi nangis kaya tadi" jelas Ali padanya, mungkin sekarang wajah Ali sudah di hiasi dengan rasa bersalah, Ali mencoba melepaskan pelukannya pada tubuh Prilly, tapi Prilly malah mengeratkan nya seolah tak ingin Ali lepaskan dia dari dekapannya.

"Jangan tinggalin aku Li" jawabnya dengan mantap menatap kearah wajah Ali, sungguh Ali tak tega melihat matanya yang mulai sembab itu

"Aku gak akan tinggalin kamu kok, kamu maafin aku?" Akhirnya Prilly menjawab nya dengan anggukan dan senyum kecilnya

Kini Ali sudah merasa sedikit lega melihat Prilly bisa memaafkannya, dan melihat Prilly bisa kembali tersenyum. Ali benar-benar berharap ini konflik pertama dan terakhir diantara dirinya dengan Prilly.

***

Revisi dikit, tapi gk niat nambahin banyak2, 580world
17agustus2020

2015

Sahabat Jadi CintaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora