8

7.6K 524 13
                                    

Seperti janjinya pada Ali, Prilly pun membatalkan janjinya kepada Dion dengan alasan ingin belajar bareng Ali.

"Ayo Prill pulang" ajak Ali kepada Prilly

"Bentar Li aku cari Dion dulu mau bilang kalau aku gak bisa keluar sama dia nanti malam" jelas Prilly lalu berlalu meninggalkan Ali

"Prill, Prill!" panggil Ali namun sia-sia karna Prilly sudah pergi

Disebuah taman Prilly menemukan Dion untuk bilang, beberapa saat kemudian Ali pun datang menghampirinya dengan wajah datar disertai cemburu.

"Dion!" panggil Prilly yang membuat Dion menoleh

"Hey Prill ada apa? Kamu sudah mau pulang?"

"Iya nih aku mau pulang sambil mau bilang sama kamu kalau nanti malam mendadak aku gak bisa keluar sama kamu" jelas Prilly

"Loh kenapa? Kan katanya kamu gak ada acara" wajah kecewa kini terpancar diwajah Dion

"Iya, mendadak aku ada janji sama Ali buat belajar bareng nanti malem dirumah, gak apa-apa kan?" Jelas Prilly yang merasa tak enak dengan Dion

"Oh gitu, yasudah gak papa deh aku bisa dong kerumah kamu aja berati?" Dion tak ada hentinya memohon pada Prilly namun Prilly tetap tak mengizinkan, ya alasan nya hanya karna Ali

"Gakusah deh Dion, lain kali aja deh yah" bujuk Prilly pada Dion

"Oke deh kalau emang gak boleh, tapi sekarang aku anter kamu pulang ya?" Tawaran Dion dengan senyuman namun ditolak oleh Prilly

"Eh? Gak bisa juga Dion" tolak Prilly tak enak

"Kenapa lagi?" Tanya Dion yang bingung karna Prilly terus menerus menolaknya

"Karna Prilly pulang bareng gue" suara dari arah belakang membuat Prilly terkejut, dan membuat ke dua nya menoleh bersamaan

"Ali?" panggil Prilly

"Ayo Prill kita pulang" ajak Ali pada Prilly dengan senyuman mautnya, tapi sambil melirik kepada Dion

"Oh jadi kamu pulang sama dia?" tanya Dion malas

"ALI BUKAN DIA" jawab Ali menekankan

"Terserah lo lah" jawab Dion emosi

"Udah, ayo kita pulang Li" ajak Prilly dengan menarik tangan Ali

"Ayo" Ali pun melangkah kan kaki nya meninggalkan Dion yang sepertinya sangat emosi dengannya

"Dion aku duluan" Prilly pun segera meninggalkan Dion

Dion masih saja berdiam ditempatnya melihat kepergian gadis yang sedang dekat dengan nya itu dengan pria lain, ya walaupun ia tau bahwa Ali hanya sahabat Prilly, namun jujur saja Dion sangat tak suka melihat Ali dekat-dekat dengan Prilly.

Dion pun mencari cara agar Prilly dan Ali tidak dapat bersama malam ini, mana mungkin Dion bisa tinggal Diam melihat gadis pujaan nya bersama pria lain, setidaknya jika memang Ali dan Prilly belajar bersama itu harus ada dia sebagai orang ketiga agar bisa mengawasi Prilly

"Nah kaya nya gue nanti malem harus kerumah Prilly, dan gue gak perlu bilang dulu sama dia, soalnya kalau gue bilang Prilly pasti gak izinin gue kesana. Pokoknya gue harus kesana, gue gak rela liat Prilly sama cowok lain walaupun itu sahabat nya sendiri. Liat aja lo Li, gak akan gue biarin lo deket-deket sama Prilly" Dion mendapatkan cara untuk merusak malam Ali dan Prilly

***

"Bunda sudah selesai masaknya?" Tanya Prilly pada Bundanya

"Sudah sayang, makanan nya sudah siap semua, ayam sambal balado buatan kamu juga sudah Bunda siapin di meja makan tuh. Wah kayanya spesial ya malem ini sampai bela-belain masak gara-gara ada Ali mau datang" goda Bunda pada Prilly yang membuat nya merona malu

"Ih apaan sih bun, gak lah bun lagi kepengen masak aja kok" jawab Prilly gugup

"Masa sih? Kok itu muka nya jadi merah sih kaya kepiting rebus?" Bunda masih saja menggoda Prilly

"Ah Bunda suka gitu, udah ah aku mau siap-siap dulu takut Ali keburu dateng, lagian males lama-lama disini bareng Bunda, akunya diledekin terus" jelas Prilly menampakkan wajah cemberutnya lalu berlari menuju kamarnya, Bunda yang melihat tingkah anaknya hanya tertawa

"Ya Tuhan semoga Ali memang laki-laki yang tepat untuk Prilly. Aku bisa lihat ada kebahagiaan diwajah Prilly saat bersama Ali. Semoga kali ini Prilly benar-benar tidak akan merasakan kehilangan kembali" tak terasa air bening pun menetes diwajah Bunda disela-sela lamunan nya

Kini Prilly sudah kelihatan cantik dengan pakaian ala-ala rumah nya dan dengan sedikit memoles wajanya natural. Sengaja ia tak berdandan yang berlebihan, karna ia hanya ingin belajar bareng Ali dan makan bersama keluarga nya saja dirumah bersama Ali.

Sebuah mobil hitam pun memasuki perkarangan rumahnya, ya itu mobil Ali. Prilly pun berhambur kepintu depan untuk menyambut sahabat nya itu.

"Hey Li" senyum yang sangat indah kini terpancar pada gadis imut itu membuat Ali yang melihatnya sangat gembira

"Hey Prill" Ali membalas sapaannya "kita sudah kehilangan moment kaya gini cukup lama Prill, semenjak kamu kenal Dion. Tapi sekarang aku bahagia, karna malem ini aku bisa liat lagi senyum indah itu dari bibir kamu" sambung Ali dalam hatinya

"Li kok diam aja? Ayo masuk Ayah sama Bunda sudah nunggu di meja makan tuh mereka ajak kita makan bareng dulu" Prilly mengajak Ali yang sedang melamun untuk masuk dan makan bersama di dalam

"Eh, iya ayo" Ali pun masuk kedalam rumah Prilly, juga disambut baik oleh keluarga Prilly yang sudah dia anggap sebagai keluarganya

"ALi sudah datang kamu? Sini duduk kita makan bareng" ajak Ayah Prilly pada Ali

"Eh iya Om makasih" Ali pun duduk di samping Prilly

"Apa kabar sayang? Mama gimana sehat?" Tanya Bunda Uli

"Alhamdulillah Tante sehat kok" jawab Ali dengan senyum khas nya, Prilly pun menyedok kan nasi beserta lauknya di piring Ali

"Makan dulu nih Li, segini kurang gak nasinya?" Tanya Prilly perhatian

"Udah cukup Prill segini aja jangan banyak-banyak aku lagi diet" Ali pun tertawa bersama keluarga Prilly tentunya

"Kamu gak boleh kurus Ali, nanti jadi jelek" ucap Prilly

"Oh jadi selama ini ganteng dong aku?" Ali mulai kepedean dan tanpa malu didepan orang tua Prilly

"Yee mulai deh pede nya kumat" protes Prilly yang membuat sebuah tawa pecah di meja makan

"Sudah-sudah ayo makan dulu" Bunda Uli mengingatkan

"Enak Tante masakan nya lebih enak malah dari biasanya" puji Ali

"Itu Prilly yang masak Li bukan Tante, semangat banget dia masak tadi buat kamu" Bunda melirik kearah Prilly membuat Prilly salah tingkah

"Kaya nya sengaja Li masak buat kamu biar di puji, jadi Ali gak usah ragu lagi ya sama Prilly, dia jago masak kok Li" goda Ayah yang semakin membuat suasana makan semakin ramai apalagi wajah Prilly kini semakin bersemu merah

"Waw jadi spesial nih?" Lirik Ali dengan menaik turun kan alisnya

"Ih kok semua nya jadi mojokin aku gini sih ih sebel!" rengek Prilly dengan gaya manjanya yang membuat siapa saja jika melihat akan tertawa

Selesai makan Ali dan Prilly menuju ruang tamu untuk belajar bersama, sesekali mereka bercanda bersama dengan asiknya. Tapi suasana tiba-tiba berubah ketika mereka mendengar suara mobil yang tiba-tiba datang. Mobil berwarna putih kini terparkir dipekarangan rumah Prilly. Si pengemudi pun keluar menuju pintu rumah Prilly, betapa terkejutnya Ali dan Prilly ternyata yang datang adalah Dion, sibiang kerok penghancur suasana menurut Ali

***

Sahabat Jadi CintaWhere stories live. Discover now