17

5.9K 508 5
                                    

Malam ini kabar nya Ayah dan Bunda Prilly akan pulang, dan artinya Ali harus kembali kerumahnya, Prilly benar-benar akan merasa kehilangan kehadiran Ali dirumah ini, tapi semenit kemudian dia teringat dengan Mila, hampir saja dia lupa kalau sekarang ada Mila yang bisa menemaninya

Prilly kini sedang sibuk mencari Ali yang semenjak pulang kuliah tadi tak kelihatan seperti biasa, Mila juga belum pulang padahal ini sudah hampir jam 7 malam.
Ponsel Prilly berdering tanda televon masuk, dilihatnya nama yang tertera disana, dan ternyata Bunda yang sedang mencoba menelevon Prilly.

"Assalamualaikum Bunda"

"....."

"Baik kok Bun, kabar Ayah sama Bunda gimana?"

"........"

"Syukur deh kalo baik-baik aja. Jadi Bunda gak jadi pulang malam ini?"

"........"

"Oke deh gak papa Bun kan ada Ali sama Mila yang temenin aku"

"......."

"Iya Bunda salamin sama Ayah ya bilang kalo aku kangen, bye Bunda asalammualaikum"

Ternyata Ayah dan Bunda Prilly pulang nya besok malam tak jadi malam ini, fikiran Prilly tiba-tiba tertuju pada Ali. Ali yang biasanya keluar kamar tapi malam ini tidak juga keluar kamar, Prilly jadi teringat kalau Ali juga belum makan, kini Prilly melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamar Ali karena tiba-tiba saja perasaannya jadi tak enak, takut hal buruk terjadi dengan Ali.

Saat sudah berada tepat di depan kamar milik Ali Prilly segera mengetuknya dan memanggil namanya, namun sama sekali tak ada jawaban dari dalam sana. Perlahan Prilly membuka pintu kamarnya yang ternyata tak dikunci, dan di dalam sana gelap. Segera Prilly menghidupkan lampu kamarnya agar bisa leluasa melihat isi kamar Ali. Setelah Prilly bisa melihat semuanya, betapa kagetnya dia yang melihat Ali sedang meringkuk di dalam selimut.

"Ali? Li kamu kenapa? Kamu sakit? Kita ke Dokter sekarang ya" baru saja Prilly ingin membantu tubuh Ali agar bangun, namun tiba-tiba saja tangan Ali meraih tangan Prilly dan menggenggamnya

"Aku gak mau ke Dokter Prill, aku cuma mau kamu yang rawat aku"

Deg...
Deg...
Deg...

Jantung Prilly serasa ingin copot sekarang

"Iya Li aku pasti rawat kamu, kamu tunggu sini sebentar ya"

"Kamu mau kemana?" Tanyanya lemah

"Aku mau kebawah ngambil makan buat kamu, kamu belum makan kan? Aku juga mau ambilin obat sama washlap untuk kompres kamu, kamu panas banget gini badannya" jelas Prilly padanya

"Jangan lama ya" Prilly hanya tersenyum lembut dan mengangguk pada Ali

Prilly segera melangkah menuju dapur, mengambil nasi dan beberapa lauk untuk Ali makan, mencari obat untuk Ali minum, dan membawa baskom kecil beserta air dingin dan washlap untuk mengompres dahi Ali. Setelah semuanya lengkap, Prilly segera melangkah kan kakinya kembali menuju kamar Ali.

"Ali, bangun dulu yuk aku suapin kamu makan ya"

"Aku gak mau makan" jawab nya lemas

"Kalo kamu gak mau makan nanti kamu gak sembuh-sembuh Li, ayo makan sedikit aja aku suapin ya" akhirnya bujukan Prilly mampu membuat Ali membuka mulut nya.

Setelah makannya selesai walaupun hanya beberapa sendok saja, Prilly segera memberi Ali obat dan Prilly kembali menyuruh Ali untuk tidur. Prilly membelai lembut rambut Ali membuatnya terpejam, setelah di rasa Ali mulai terlelap Prilly mendengar ponselnya berdering tanda pesan masuk, dilihatnya nama yang tertera disana ternyata Mila, segera di bukanya pesan itu.

Sahabat Jadi CintaWhere stories live. Discover now