CSD 22

9.7K 461 8
                                    

Dream on

Seorang pria yang tengah berjalan menggandeng tangan istri tersayangnya, menoleh kekanan-kekiri sebelum menyebrang menuju salah satu toko yang berada diseberang sana, memastikan kondisi jalan yang akan dia sebrangi bersama istrinya dalam keadaan aman, hanya beberapa kendaraan yang melaju dengan kecepatan rendah.

Merasa yakin, pria itu mengajak istrinya menyebrang, menggenggam erat tangan istrinya, meskipun rasa was-was tanpa alasan berkecamuk dihatinya.

Pria itu tersenyum melihat istrinya yang berjalan disebelahnya, senyumnya tak pernah lepas sedikitpun darinya. Meskipun usia mereka jauh berbeda. Istrinya lebih tua 15tahun darinya.

"Papa !! Awas !!" teriak s
Wanita itu, melihat sebuah motor melaju dengan kecepatan yang sangat begitu cepat melaju ke arahnya.

'Bruuukkk'

Ckiiiiitttttt

Dengan gerakan yang sangat gesit, wanita itu langsung mendorong pria itu menjauh darinya, hingga pria itu jatuh terpental dan terserempet motor yang lain, hingga dirinya mendarat ditepi jalan. Sementara, wanita yang mendorong suaminya, tubuhnya terhantam sebuah motor yang melaju sangat cepat, hingga dirinya terlempar kesebuah bus yang lewat disekitarnya.

Bruuukkk

Setelah dirinya mendapatkan sentuhan kasar dari bus yang sangat besar, dirinya langsung jatuh terlempar ke jalanan dengan luka-luka disekitar tubuhnya dan darah berceceran disekitarnya. Matanya terbuka perlahan dengan nafas yang sangat lemah, dia melihat suaminya jatuh terbaring jauh disana sama seperti dirinya tak berdaya. Sementara sang suami, terus bertahan membuka kedua matanya, melihat sang istri yang sudah tergeletak menutup matanya dengan darah yang mengelilingi sekitarnya. Sang istri yang berusaha menyelamatkan suaminya, namun...sang suami harus merelakan kepergiannya. Nafasnya sangat lemah, sedikit tertahan, tidak kuasa untuk bergerak mendekati tubuh isitrinya yang tergeletak jauh disana.

"Cittt...traaa..." lirihnya, menahan rasa sakit disekitar tubuhnya.

Dia terus mengepal sebuah benda, sebuah jam tangan yang dia yakini milik pengendara motor yang telah menabrak mereka. Jatuh didekatnya. Ekor mata pria itu menelusuri sekeliling, mencari pengendara motor yang tadi menabrak mereka, matanya tertuju pada satu sosok yang tergeletak tak berdaya dengan darah yang terus mengalir disekitar kepalanya tanpa henti, wajah yang begitu tampan kini telah dipenuhi oleh cairan berwarna merah dan luka-luka disekitarnya. Meskipun begitu...pria itu masih bisa melihat wajahnya cukup jelas.

"Breng...sek..." ucapnya terputus-putus, makin mengencangkan genggaman tangannya yang memegang jam tangan milik pengendara motor. Perlahan...matanya mulai tertutup, kegelapan mulai menyelimuti penglihatannya.

Dream End

Keringat bercucuran disekitar wajah dan lehernya, tidak terlepas juga dari tubuhnya yang hanya terbalut kaos tipis pun ikut basah karena keringat yang tidak diinginkan, padahal suhu kamarnya sudah cukup dingin dengan pendingin yang selalu setia menemaninya diatas dinding. Dengan mata terpejam, dia menengok kekanan-kekiri dalam tidurnya. Lagi-lagi mimpi buruk yang tidak pernah muncul, hadir kembali mengusik kehidupannya.

Sontak dia membuka kedua matanya, nafasnya turun naik, kedua matanya merah. Terpancar ketakutan diwajahnya, dia mengusap wajahnya dengan sedikit kasar, berusaha menghapus sisa-sisa keringat yqng menempel diwajahnya.

Dia melirik ke laci meja dekat tempat tisurnya, membukanya. Mengambil sesuatu yang sudah lama dia lupakan. Sebuah jam tangan yang sudah hancur, hampir tidak berbentuk dan darah kering yang menempel disekitar jamnya. Dia mencengkeram penuh kebencian pada jam itu.

[02] Cinta Semanis Duren ( Duda Keren ) [Complete]Where stories live. Discover now