CSD 9

12.9K 558 10
                                    

~Author~

Pak Dirga memeluk anak tirinya yang telah berdiri didepan pintu apartemennya, lalu mengajaknya masuk kedalam.

"Gimana kabar anak tiri papa ini ?? Papa fikir, kamu sudah melupakan papa tirimu ini" tanya Pak Dirga, tangan kanannya membawa sebotol minuman dan tangan kirinya membawa dua gelas yang telah dia ambil dari dapur.

"Hmmm...papa tiri...aku selalu tertawa geli bila mendengar kata papa tiri, apa papa pantas disebut sebagai papaku ?? Padahal usia kita hanya berbeda 15 tahun" ucap anak tirinya sambil menegak minuman yang telah disiapkan oleh Pak Dirga, papa tirinya. Yaaa...usia mereka hanya berbeda 15tahun, Pak Dirga yang berusia 40tahun sedangkan anak tirinya baru 25tahun.

"Memang benar...kita memang tidak pantas sebagai ayah dan anak, lebih pantas sebagai kakak dan adik. Hahaaahahah" tawa Pak Dirga.

"Pa, aku dengar..papa jatuh cinta pada salah satu siswi dikampus papa, apa itu benar ??"

"Apa ?? Tidak...itu tidak benar, papa hanya mencintai mamamu. lagi pula...kau tau kan, papa lebih mencintai wanita yang lebih tua dari papa. kalau-pun papa mencintai wanita lain...papa tidak akan mencintai siswi-papa yang usianya sudah jelas-jelas jauh dibawah papa..." jawab Pak Dirga tanpa memandang anaknya. Dan dia-pun tau ada kebohongan dengan jawaban yang ayahnya berikan, Pak Dirga tidak bisa membohongi anak tirinya. Dia tau benar, kapan Papanya itu berbohong dan kapan papanya itu berkata jujur. Jika Pak Dirga berkata jujur, dia pasti akan menatap langsung mata si lawan bicara, tapi kali ini ?? Pak Dirga sama sekali tidak menatap matanya sebagai lawan bicaranya.

"Oh iyaaa...bukankah kau ingin mengenalkan kekasihmu pada papa ?? Kenapa kau tidak membawanya ??" Pak Dirga berusaha mengalihkan topik pembicaraannya dan anaknya tau sekali itu, dia hanya tersenyum tipis mendengarnya.

"Besok, aku akan mengenalkannya sama papa. Tapi, aku ingin mengenalkan kalian dirumah mama. Jadi, besok papa harus ada dirumah mama"

"Oke boy, besok papa akan kerumah mamamu...jangan lupa suruh Bi Inah membuatkan makanan kesukaan papa, nasi ayam cah jamur dan es jeruk" Pak Dirga menepuk-nepuk paha kanan anaknya yang terbalut celana panjang.

"Apa pa ?? Nasi ayam cah jamur ?? Es jeruk ?? Sejak kapan papa suka nasi ayam cah jamur dan es jeruk ?? Bukannya papa tidak suka yang berhubungan dengan ayam ?? Dan setau aku...papa lebih suka minum jus mangga daripada es jeruk ??" tanya anaknya sedikit heran dengan makanan dan minuman kesukaan Papa tirinya itu.

"Sepertinya...sejak papa operasi...papa mulai menyukai nasi ayam cah jamur, spagethi, es jeruk dan...menyukai..."

Perempuan yang usianya dibawah papa, Freizha Putri Ananda. Apa dia ada hubungannya dengan semua ini ??

"Apa pa ??" dia meminta kelanjutan ucapan papa tirinya.

"Bukan apa-apa, lalu bagaimana pekerjaan kamu diSurabaya ?? Apa kamu akan menetap di Jakarta ?? Dan meninggalkan pekerjaan kamu di Surabaya ??" tanyanya sambil membuka koran yang baru saja dia ambil dari bawah mejanya.

"Semua itu tergantung padanya, kalau dia ingin menetap disini...aku juga akan menetap disini, dan menyerahkan bisnisku di Surabaya kepada orang kepercayaanku, lalu membuka usaha baru disin - "

"Apa kau begitu mencintai kekasihmu ?? Sampai kamu rela meninggalkan bisnismu di Surabaya ?" potong Pak Dirga.

"Yaa...aku rela meninggalkan semuanya, meskipun dia tidak mencintaiku sama sekali..." ucapnya lirih dan amat pelan, hampir tidak terdengar oleh Pak Dirga yang duduk disebelahnya.

"Apa ?? Kamu tadi bilang apa ??"

"Oh iya pa...dimana kamar mandinya ??" dia tidak ingin menjawab pertanyaan papa tirinya, ia bangkit dari duduknya berlagak mencari kamar mandi.

[02] Cinta Semanis Duren ( Duda Keren ) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang