CSD 10

12.4K 578 8
                                    

Entah kenapa jantungku berdegup kencang sekali, saat pria setengah baya membukakan pintu gerbang rumah Rafa. Motor besar yang kami naiki meluncur masuk kepekarangan rumah Rafa, setelah aku turun dari boncengannya, Rafa memarkirkan motornya. Ia menautkan kelima jarinya dengan kelima jariku, lalu menggandengku masuk kedalam rumah yang lumayan besar. Lagi-lagi jantungku berdegup kencang saat Rafa membawaku masuk keruang tamu. Degupan jantung ini sama persis yang aku rasakan untuk Pak Romi, Pak Dirga...dan sekarang ?? Aku harus merasakan degup jantung yang sama untuk papa tiri Rafa, papa tiri yang tidak aku kenal.

"Bi...papa udah datang belum ??" tanya Rafa kepada wanita setengah baya yang baru saja membawakan dua gelas minuman.

"Udah mas, sekarang Bapak sedang ada dikamar" jawab wanita setengah baya, lalu pamit kepada kami untuk kembali ketempatnya. Rafa hanya manggut-manggut.

"Cha...kamu tunggu sini ya, aku mau ketemu papa dulu" aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawabanku dan membiarkan Rafa meninggalkanku seorang diri diruang tamu.

"Papa..." panggil Rafa kepada papanya yang baru saja turun dari tangga sepertinya. Sepertinya ?? Yaa...aku tidak begitu yakin, karena posisiku membelakangi papanya dan letak tangga itu berada dibelakangku.

"Raf...hmmm jadi hari ini kamu ingin memperkenalkan kekasihmu dengan papa ??"

Deg !!

Aku yang baru saja hendak membalikkan badanku untuk melihat ke arah mereka, tiba-tiba saja terhenti.

Suara itu...suara itu...aku sangat mengenalnya. Suara yang sangat familiar ditelingaku. Suara...Pak Dirga ?? Mungkinkah ?? Mungkinkah dia ayah dari Rafa ??

Bagaimana ini ?? Apakah benar suara itu suara Pak Dirga ?? Dosen sekaligus pria yang pernah menolak cintaku ??

Jujur, aku tidak berani berbalik. Tidak berani melihat ke arahnya. aku takut...takut kalau dia adalah Pak Dirga...Pak Dirga yang sempat membuat jantungku berdegup kencang, Pak Dirga yang sempat membuatku melupakan Rafa sebagai kekasihku.

Aku menundukkan kepalaku dalam-dalam saat Rafa mendekatiku dan membalikkan tubuhku, mengajakku untuk menemui ayahnya.

~Author~

Pak Dirga membatu seketika itu juga, saat Rafa mengenalkan seseorang sebagai kekasihnya. Perempuan yang selama ini mengganggu pikirannya, mengganggu tidurnya, yang selalu membuat jantungnya berdegup kencang saat melihatnya. Echa, Freizha Putri Ananda, Rafa mengenalkannya sebagai kekasihnya.

Pak Dirga mengangkat tangan kanannya canggung saat Echa mencium punggung tangan Pak Dirga sebagai sikap sopan santunnya kepada ayah Rafa.

"Gimana pa ??? Manis kan pacar aku ??" puji Rafa merangkul pundak Echa, tanpa memperhatikan wajah Echa yang terus-terusan menunduk. Berusaha menghindari tatapan mata Pak Dirga yang selalu membuat jantungnya dangdutan didalam tubuhnya.

"Hmmm...kalau gitu kita langsung makan malam aja, gimana ?? Kebetulan Bi Inah udah nyiapin semuanya" ucap Pak Dirga, berjalan mendahului Rafa dan Echa. Namun, ekor matanya terus melirik tangan Rafa yang tidak lepas menggandeng tangan Echa. Rafa menarik kursi untuk Echa dan duduk disebelahnya.

Makan malam pun berlangsung sangat canggung dan hening, hanya ada Rafa yang selalu memulai pembicaraan dan hanya dijawab dengan senyuman kedua manusia yang duduk diantaranya, senyuman canggung.

Drrrrrt...Drrrtttt...

Sayang...uggghhh...lebih dalem sayang...nikmat banget...enggghhh...

Aakkkhhh...sayaanggg...aku udah ga kuaaattt aaaakkkkhhh...

Eenggghhh...uuuggghhh... Akkhhhhh....sayaaaaangggg

[02] Cinta Semanis Duren ( Duda Keren ) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang