CSD 7

19.5K 584 11
                                    

"Oke, saya terima kamu jadi pacar saya"

"Serius Pak ?? Bapak terima saya ??"

"Itu kan jawaban yang kamu mau ??" Echa mengangguk mantap.

"Tapi maaf...saya tidak bisa terima kamu jadi pacar saya" sambung Pak Dirga santai, lalu menggandeng tangan Shasa membukakan pintu mobil untuknya.

"Tapi bapak harus jadi pacar saya..." ucapnya lirih, menunduk menatapi kerikil-kerikil yang bertebaran disekitarnya.

Tanpa ingin mendengar ucapan Pak Dirga, Echa berjalan lemah dengan wajah yang masih menunduk. Pak Dirga yang belum sempat masuk mobil, hanya bisa menatapi punggung Echa yang semakin menjauh darinya.

"Ehem !! Ga tau malu banget ya...udah jelas-jelas Pak Dirga suka sama Shasa, tapi lo malah terang-terangan nembak Pak Dirga didepan Shasa...ya jelas aja lah lo ditolak" ucap Kezia, melipat kedua tangannya didadanya. Tidak tau sejak kapan Kezia ada disana, niatnya mau mengambil motor...tapi, kedua telinganya memanas saat mendengar Echa mengatakan cinta kepada Pak Dirga dan memaksakan dirinya untuk menguping sebentar.

"Kamu bener kez...aku emang ga tau malu..." ucapnya dengan senyum tipis ditemani beberapa butir berlian yang jatuh dari kedua matanya secara perlahan.

Kezia membatu saat melihat raut wajah Echa yang murung dengan sedikit berlian yang jatuh di kedua matanya.

Segitu sakit hatinya ditolak Pak Dirga ?? Apa dia bener-benar suka sama Pak Dirga ?? Batin Kezia melihat Echa yang berlalu darinya tanpa pamit.

Sementara Pak Dirga yang menyadari Echa sudah menghilang disekitar area parkir dan sekitar kampus, dia membuka pintu mobil dimana Shasa duduk didalamnya.

"Sha...hari ini om ga bisa nganter kamu pulang, kamu naik taksi aja ya..."

"Shasa bareng sama Kezia aja om. Om...mendingan pikirin baik-baik deh soal Echa tadi, ga ada salahnya kan kalau om terima Echa ??" ucap Shasa setelah keluar dari dalam mobil dan berdiri disebelah Pak Dirga, tangannya menolak ketika Pak Dirga memberikan beberapa lembar uang untuk naik taksi.

"Ga mungkin lha om terima dia... Gimana kalau dia tau, om itu duda beranak satu..."

"Cuma anak tiri om...lagi pula selama om nikah sama tante Citra, om belum punya anak kan ??"

"Sama aja, meskipun dia anak tiri om...tapi dia anak dari perempuan yang om cintai, Sha...dan status om tetap seorang duda..." Pak Dirga masuk kedalam mobil, melajukan mobil keluar area parkir, meninggalkan Shasa yang berlari kecil menghampiri Kezia yang sedang mengambil motornya, motor mio.

Keluar dari area kampus, tidak jauh dari sana...mata hitam milik Pak Dirga menemukan sosok yang baru saja dia temui. Pak Dirga menepikan mobilnya dan mematikan mesin mobilnya. Mata hitamnya fokus melihat seorang gadis yang duduk dihalte bus dengan wajah murung menunduk, menggoyang-goyangkan kakinya yang tidak menyentuh tanah.

Gadis itu menghela nafas panjang, tanpa dia sadari angkot yang menuju rumahnya telah lewat beberapa kali.

Kedua bibir Pak Dirga mengembang keatas, sehingga terukir senyuman disekitar wajahnya melihat gadis yang duduk dihalte bus. Ia menyalakan mesin mobilnya lalu menjalankannya pelan-pelan mengekori gadis itu dibelakangnya yang tengah berjalan kaki tanpa semangat.

Sepertinya...aku pernah mengalami hal ini, tapi dimana ?? Dan dengan siapa ?? Kenapa setiap kali aku merasakan sesuatu, selalu ada dirinya disekitarku ?? Pak Dirga membatin.

Dua jam lebih Pak Dirga mengikuti gadis itu, ia mendongakkan kepalanya sedikit keluar jendela mobil. Sebuah Mall besar bertengger didepan matanya, CP.

[02] Cinta Semanis Duren ( Duda Keren ) [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora