CSD 21

9.5K 471 7
                                    


Fadil menceritakan kepadaku tentang Romi Adrian yang dia ketahui. Ternyata Romi Adrian adalah guru matematika, dia meninggal 2tahun lalu karena kecelakaan. Dia tinggal dijakarta bersama adik laki-lakinya sementara kedua orangtuanya tinggal diBandung, itulah sepenggal cerita yang dia dapat dari adiknya Romi saat adiknya ingin memberikan jantung kakaknya kepada salah satu pasien dirumah sakit ini, yaitu aku Dirga Fauzan. Aku terus mendengarkan cerita yang diceritakan oleh Fadil kepadaku, sampai-sampai aku tidak memperdulikan ponsel yang dari tadi terus berdering di saku celanaku.

"Apa kamu tau dimana makamnya ??" Fadil hanya menggeleng.

"Sebaiknya kamu datangi saja keluarganya, jika kamu ingin tau"

Benar juga apa yang dikatakannya, sebaiknya aku datangi keluarganya dan mengucapkan terima kasih kepada mereka. Karena jantung inilah...aku bisa kembali hidup, meskipun...sikapku sudah sedikit berubah tidak seperti dulu lagi. Mungkin, ini lah sifat yang dimiliki Romi Adrian pemilik jantungku.

Aku mencatat alamat tempat tinggal Romi Adrian, semoga saja adiknya masih tinggal disana. Sehingga aku tak perlu jauh-jauh mencarinya.

"Dil...thanks yaaa...atas bantuannya" ucapku kepadanya dan langsung pergi meninggalkannya.

~Echa~

aku membanting ponselku kesembarang kasur king size, kesal. Tentu saja kesal, bayangkan gimana reaksi kamu jika 25x menelpon seseorang tapi dia sama sekali tidak menjawabnya !! Kesal bukan ??!! Ditambah lagi...20pesan, tidak ada satupun dibalas !! Tidak ada !!

Aaaahhhhhh...

Selain membanting ponsel ke atas kasur, aku juga membanting diriku keatas kasur, mengeram kesal. Mengacak-acak rambutku, frustasi. Setelah agak tenangan sedikit, aku kembali berjalan mendekati meja mengambil my lepy...leptop kesayanganku dan juga flashdisk harianku, tempat mencurahkan uneg-unegku, hari gini udah gak zaman kan menulis dibuku harian ?? Hahahaaahah

Meletakkam leptopku diatas kasur, lalu menancapkan flashdisk ke lubang yang cocok diantara pinggiran leptopt tersebut.

Dear My Lepy...

Apa kamu percaya kalau Pak Dirga nembak aku beberapa hari yang lalu ?? Pasti gak percaya kan ?? Aku sendiripun gak percaya...karena pada awalnya aku mendekatinya karena dia mirip dengan pria yang hadir di masa laluku, Romi...Romi Adrian. Guru matematikaku sekaligus pria yang aku cintai, meskipun terlambat aku mengakui perasaanku itu.

Tapi, siapa yang menyangka ?? awalnya aku mendekati Pak Dirga karena dia mirip dengan Pak Romi, ternyata Pak Dirga juga menyukaiku. Hahaahahaha...

Aku berani jamin, kalau dia tidak mengingatkanku pada Pak Romi...aku tidak akan mungkin jatuh cinta kepadanya !! Helloowww...usiaku masih 20, mana mungkin jatuh cinta kepada laki-laki berusia 40tahun seperti Pak Dirga, ditambah lagi dia seorang duda, hahahaahaha. So, bisa dipastikan...aku menerima cintanya karena Pak Romi !!

Oke, sekian dulu...karena aku lagi kesal abis sama DUDA TUA itu !!

Setelah puas merangkai kata-kata dilayar leptopku, aku kembali rebahan diatas kasur. Melirik ponsel yang berada tidak jauh dariku, ponsel itu tidak menyala sama sekali. Benar-benar tidak ada panggilan ataupun pesan dari Pak Dirga.

~Pak Dirga~

Aku menekan bel beberapa kali, setelah kuyakini aku berada dirumah Romi Adrian, pemilik jantungku sebelumnya.

Cklleeekkk...

Seseorang membuka pintu dari dalam, seorang pria. Mungkin saja...dia adiknya Romi Adrian yang dimaksudkan oleh Fadil.

[02] Cinta Semanis Duren ( Duda Keren ) [Complete]Where stories live. Discover now