Harry membukakan pintu mobil untuk Aqeela.
INI BISA DISEBUT FANS EKSKLUSIF YANG DAPET PELAYANAN BINTANG 10 NGGAK, SIH?!
Aqeela terpaku. Wait. Tadi dia bilang apa? Ajakin ketemu orang tuanya? Di rumah dia? Aqeela, tolong sadar. Lo lagi mimpi!
“Aqeela kenapa? Kamu nggak suka aku jemput pake mobil?” tanya Harry, heran.
“Her, aku lagi mimpi ya? Kalo iya, tolong bangunin aku. Jangan sampe kebablasan, ngerasa jadi Cinderella dijemput pangerannya…” jawab Aqeela absurd.
Harry tersenyum. “Aqeela, ini nyata. Bukan khayalan, bukan mimpi. Kamu tuh ratu, jadi harus diratukan. Ayo masuk.”
Aqeela masuk. Tapi sebelum duduk, BUG!
“ADUHHH! Sakit!” teriaknya. Kepalanya membentur pintu mobil.
“Ya ampun! Aqeela kamu nggak apa-apa?” Harry langsung panik. “Aku nggak masalah sama mobil, tapi dahi kamu merah!”
“Tenang, Her. Aku udah kebal. Luka batin karena kamu aja udah sering,” jawabnya dramatis lalu duduk dengan posisi hati-hati.
Mobil melaju pelan. Harry memperhatikan Aqeela yang diam terpaku.
“Minum dulu,Aqeela..” ucap Harry, menyodorkan air mineral.
Setelah meneguk, Aqeela bertanya, “Her… ini beneran mobil kamu?”
“Iya. Kamu nggak suka?”
“SIAPA YANG NGGAK SUKA?! Mobilnya keren banget, Harry!”
Harry tertawa. “Terus tadi aku nggak salah denger. Kamu mau ajak aku ketemu orang tua kamu.” ujar Aqeela, lalu Harry mengangguk mantap.
“Her… minimal kasi aba-aba dong! Masa pulang sekolah langsung. Gimana kalo aku bau matahari? Kalo nggak direstuin orang tua kamu gimana?!”
Harry tertawa lagi. “Aku bener-bener nggak habis pikir sama kamu. Kamu selalu bikin aku ketawa.”
Aqeela memukul dahinya sendiri. “Aduh, Aqeela! Kebiasaan ngomong dulu baru mikir!”
Harry menggeleng sambil tersenyum. “Aqeela, kamu tuh selalu cantik. Apapun kondisinya. Percaya deh sama aku.”
Aqeela menatap Harry lama.
“Aku suka banget mobil kamu. Selera kamu oke banget.”
“Termasuk juga selera cewek yang aku suka ” balas Harry cepat.
Aqeela langsung memalingkan wajah. Tatapannya beralih ke jendela. “Beruntung banget cewek yang kamu suka, ya, Her…”
Harry nyaris tertawa puas. Aqeela sedang cemburu pada dirinya sendiri, dan dia tahu itu.
“Aku pastiin dia beruntung seumur hidupnya, Aqeela,” jawab Harry penuh makna.
Tolong ini siapa sih cewek yang disuka Harry? Gue harus kenal. Pokoknya nanti siang gue tanya Vio!
Kalau gue udah tau itu cewe, gue racun tuh cewek atau paling nggak gue sabotase otak harry biar di pikirannya cuma ada gue. Arghhh gemes banget sih! Ganggu moment butterfly gue aja!
Harry melirik. “Aqeela, ko diem?”
Pliiss sadar Aqeela. Kembali ke rules satu. Lo cuma fans. Harry tuh langit, lo tuh bumi. Pasti cewek yang dia suka tuh punya aura seindah pemandangan aurora di rusia.
“Ohh nggak, kok, Her. Gak papa~” jawabnya sambil tertawa lirih.
Tahan, Aqeela. Lo masih bisa ngegoda sebelum Harry punya pacar beneran. Yuk bisa yuk…
BINABASA MO ANG
Love In Algorithm
Teen FictionHarry Alaric Vaughan sudah terbiasa hidup dalam sunyi. Jenius di bidang teknologi, tenang, tertutup, dan terlalu dingin untuk peduli urusan orang lain. Dunia baginya hanya algoritma, kode, dan layar komputer sampai dia mendengar suara cempreng yang...
Hati yang Terprogram untukmu
Magsimula sa umpisa
