Tatap yang Tak Pernah Berpaling

2.1K 132 11
                                        

"Menunggu bukan tentang berapa lama waktu yang terlewati, tapi tentang seberapa teguh hati untuk tidak berpaling."

Sore itu, langit mulai berwarna jingga ketika Aqeela dan adiknya, Viran, bersiap menuju sebuah kafe di dekat rumah mereka. Kafe tersebut tengah menyelenggarakan lomba RC Car yang sangat dinantikan Viran.

"Kita naik apa, Kak? Jalan kaki ogah ah, capek" keluh Viran dengan wajah malas.

Aqeela menggeleng sambil menatap adiknya dengan ekspresi geli. "Heh, bocil manja banget sih. Masa cuma ke kafe depan aja minta dianterin Pak Teno atau naik ojol."

Pandangan Aqeela terhenti pada sepeda Unknown miliknya yang terparkir di sudut rumah. Matanya berbinar.

"Kita naik sepeda aja!" serunya antusias.

"Let's go, Kak Reva!" sahut Viran tak kalah semangat.

Sesampainya di kafe, suasana ramai dan penuh semangat menyambut mereka. RC Car dari berbagai jenis melaju kencang di arena, suara sorakan memenuhi udara. Di antara kerumunan, Aqeela melihat sosok yang familiar.

"William? Lo ada di sini juga?" sapa Aqeela sambil tersenyum.

Tak jauh dari William, Harry juga terlihat baru saja datang dari arah toilet.

"Loh, ada Harry juga. Hai, Harr!" sambut Aqeela hangat.

"Ehh, Qeel. Mau ikutan lomba juga?" tanya William sambil tersenyum.

Harry mengangguk dan menyapa mereka, "Hai Aqeela..,Viran."

Viran melongo. "Loh, Mas nya tau dari mana kalau aku namanya Viran?"

Aqeela ikut bingung. "Iya ya... kok bisa tau?"

Harry tertawa pelan melihat tingkah polos kakak beradik itu. "Nametag," ucapnya sambil menunjuk ke jaket Viran yang jelas-jelas bertuliskan namanya di bagian kiri.

Aqeela menepuk jidat. "Ya ampun, Viran... malu-maluin banget, deh."

"Gue ke sini nganterin adik gue yang mau ikut pertandingan" ucap Aqeela memecah kekikukan.

"Gue juga. Adik gue suka banget sama RC Car" jawab William, kemudian dari balik tubuhnya muncul seorang gadis kecil seumuran Viran.

"Hai, Kak. Nama aku Aza. Aku hobi main RC Car!" sapanya ceria sambil menjulurkan tangan.

Viran langsung menyambutnya dengan semangat. "Hai, nama aku Viran. Aku juga suka banget RC Car!"

Aqeela mencubit pundak adiknya. "Ih, bocil genit banget sih kamu."

"Hai, Aza. Aku Aqeela," sambut Aqeela sambil tersenyum.

"Halo, Kak Aqeela, Viran!" sahut Aza lalu berkata, "Viran, ayo kita ke arena bareng. Nih, koleksi RC Car-ku!" katanya sambil menunjukkan mobil remotnya.

Namun wajah Viran mendadak panik.

"KA REVAA!! Gara-gara Kakak ngajakin aku naik sepeda, RC Car aku ketinggalan!" rengeknya dramatis.

"Hah?! Kok bisa?! Mau lomba malah nggak bawa RC Car?" Aqeela memelototi adiknya.

William dan Harry hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan mereka.

"Pak Teno! Cepet, suruh anterinnnn!" rengek Viran makin menjadi.

Harry menyela. "Aku bawa RC Car, ada di mobil. Sebentar, ya."

Ia bergegas ke mobilnya, membuka bagasi dan mengambil satu dari dua RC Car yang disimpannya. Salah satunya biasa ia gunakan dalam misi rahasia sebagai Unknown, tapi hari ini ia memilih yang lain.

Love In AlgorithmWhere stories live. Discover now