Waktu yang Membungkus Rasa

Comenzar desde el principio
                                        


Harry tak berkata apa-apa. Tapi dia tahu, Aqeela bukan cuma sekadar anomali lucu dalam hidupnya. Dia adalah glitch yang berhasil menembus firewal hatinya yang selama ini terkunci rapat.

Dan malam ini, kalau benar Aqeela akan mengadakan candle light dinner... maka Harry akan memastikan,tidak ada malware emosi yang mengacaukan momen itu.

***

Di dalam rumah Zara, suasana mulai sibuk. Meja makan sudah dieksekusi Aqeela dengan penuh semangat, lengkap dengan hiasan bunga, lilin, dan sentuhan dekorasi absurd ala dirinya. Hari ini, Aqeela membentuk "tim dadakan" yang anggotanya tak lain adalah... Zara dan Harry.

Aqeela, tentu saja, menjadi kapten tim. Dan hanya bersama gadis absurd bersuara cempreng ini, seorang Mr. Faceless Enigma sosok yang disegani para pebisnis dunia digital kelas atas rela tunduk dan patuh seolah kena malware lucu yang menyusup ke sistem dinginnya. Aqeela telah menjadi error manis yang membuat otak Harry reboot dalam mode warna-warni.

Untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana, Aqeela berdiri di atas kursi, mencoba agar tubuhnya lebih tinggi dari Harry dan Zara. Ia mengangkat tangan seperti jenderal perang dan berteriak lantang,

“AYOOO GO GO GO JAYAA! SEMUANYA HARUS SELESAI SEBELUM MATAHARI INSECURE DAN MENENGGELAMKAN DIRINYA KE DASAR BUMI KARENA GAK BERANI BERSAING SAMA TERANGNYA GUE SAMA FATTAH MALAM INI!”

Zara hanya bisa menggelengkan kepala, separuh tak percaya, separuh menyerah.

“Aduh, Her, ini lilinnya mana? Itu bunga... eeh, yang mana sih? Kenapa aku jadi blank gini?” ujar Zara panik, gelagapan.

Sementara itu, Aqeela masih heboh, menunjuk arah bunga dan lilin.

“HARRYYYY! ITU MAWARNYA DITATA LOVE YA! BURUAN! JANGAN LAMBAT, NANTI GUE KICK DARI TIM NIH!”

Harry hanya mengangguk, bibirnya terangkat sedikit. Dalam diam, ia menatap Aqeela dengan sorot lembut.

"Little girl... rasanya aku ingin culik kamu dalam waktu dan menyimpannya di hard disk hati akj selamanya. Kamu berhasil menanam virus bahagia dalam sistem hidupku yang sunyi. Bahagiamu, adalah uptime-ku."

Tiba-tiba bel rumah berbunyi. Aqeela yang masih berdiri di atas kursi, langsung melompat turun.

“Bentar ya! Kayaknya paket gue udah nyampe!” katanya girang.

Benar saja. Sebuah kotak berisi gaun cantik telah tiba. Aqeela membuka dengan antusias, dan menemukan gaun merah maroon yang sederhana namun elegan. Potongannya tidak terlalu ramai, tapi memunculkan sisi centil dan anggun dalam waktu bersamaan.

“Ihh, bagus banget, Harry! Pilihan lo keren parah, makasih yaaa!” ucap Aqeela sambil memutar-mutar gaun itu, membuat Harry diam-diam tersenyum.

Namun, kebahagiaan Aqeela tiba-tiba retak ketika ponselnya bergetar. Di layar muncul tulisan:

“Mama is calling you...”

Wajah Aqeela berubah drastis. Senyum merekahnya perlahan pudar. Ia menekan tombol hijau, menyambungkan suara ke mama Mayang.

“Halo, Mah,” ucapnya pelan.

“Mama akan ke luar negeri sekarang, ke tempat papa kamu. Mungkin sebulan. Tapi kamu jangan merasa enak dulu, Aqeela. Mama sudah siapkan Tante Rita untuk menjaga kamu selama Mama pergi. Dan satu lagi nilai ujian kamu harus lebih baik dari kemarin. Mama tidak mau dengar alasan.”

Wajah Aqeela langsung memucat. Ia membayangkan sosok Tante Rita wanita yang selalu berpakaian hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki, dengan aura seperti ratu kegelapan dalam film horor.

Love In AlgorithmDonde viven las historias. Descúbrelo ahora