Extra Chapter III - Conceive

Bắt đầu từ đầu
                                        

Melihat Nicholas yang mengenakan celana panjang sembari bertelanjang dada, Giandra tersenyum miring.

"Enjoy your view?" goda Nicholas sembari membawa kaus dari lemari.

Giandra hanya tersenyum jahil. "Lagi flu saja masih nantangin," ucap Giandra sembari menepuk samping kasurnya dengan sedikit hentakan, "pakai bajumu dan tidur sampingku."

Saatnya aku memberitahu Nicholas. Giandra membatin pelan sembari memandangi wajah suaminya dengan binaran dari iris kecokelatannya.

Wanita muda itu langsung menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya yang baru saja ikut merebahkan tubuh di atas ranjang.

"Ada apa, Liebling?" tanya Nicholas lembut.

"Saat aku menghabiskan waktu kosong di Kensington, bunda memperlihatkan foto kecilmu." Giandra membuka pembicaraan. "Kamu lucu sekali waktu kecil."

Nicholas menampilkan wajah antusias sembari mengusap lembut kepala istrinya. "Bunda memperlihatkan kamu foto bayiku?"

Giandra mengangguk. Jemarinya langsung mengambil sebuah amplop dari dalam tas. Amplop berwarna cokelat muda itu hanya berisi foto-foto yang ia bawa. "Bahkan bunda memberikanku beberapa lembar untuk kusimpan."

"Pasti bunda memberikanmu koleksi terbaiknya."

"This is my favorite."

Mereka berdua tampak asik melihat foto Nicholas saat masih kecil. Lelaki itu beruntung karena, meskipun ia anak tengah, orangtuanya juga mengambil banyak foto kecilnya untuk menandakan momentum perkembangan atau pencapaian sederhana. Mereka berdua tampak asik bereaksi dan mengobrol soal foto-foto lama itu.

Begitu Nicholas ingin melihat lembar foto paling belakang, ia menyadari bahwa itu bukan fotonya, tetapi itulah selembar kertas foto yang berisi USG.

"Bentar, sepertinya ini baru," ucap Nicholas saat ia melihat USG tersebut. Lelaki itu tampak menoleh untuk melihat Giandra. Ia melihat mata Giandra yang begitu berbinar dan ekspresi wajah yang tampak menantikan tanggapan dari Nicholas.

Lelaki itu tidak membutuhkan waktu lama untuk berpikir."Liebling, kamu .... "

Reaksi lelaki itu tampak murni. Kilauan matanya terlihat jelas dan Nicholas menarik garis bibirnya untuk memperlihatkan senyumannya. Sementara Giandra mengiyakan dan memandangi perut yang sedari tadi ia sentuh.

"Aku masih ingin menjaganya sampai ia terlihat," ucap Giandra lembut, "tetapi aku tidak ingin keep kabar baik ini sendirian. Aku ingin memberitahu kamu juga."

"Bayiku punya bayi." Nicholas berujar sembari memandangi Giandra dengan matanya yang berkaca-kaca. Lelaki itu langsung memeluk Giandra dengan perasaan senang. "Liebling, thank you."

Wanita muda itu tampak mendekap tubuh suaminya dengan erat. Hidungnya menangkap kacapiring wangi dan sabun yang mendominasi pada tubuh Nicholas.

Sementara tangan Nicholas mendekap punggung dan mengusap helaian rambut bergelombang yang telah tersisir rapi. Matanya menahan diri dari menangis bahagia. "I love you, Gi."

"I love you, Nicky, and sorry," balas Giandra dengan perlahan. Tangan wanita muda itu juga mendekap bagian dada hingga telapak tangannya menyentuh punggung Nicholas.

"Sorry for what?" tanya Nicholas agak sedikit bingung.

"For didn't tell you in the first place."

"I know," ucap Nicholas lembut. Memori lelaki itu teringat bagaimana bisa ia tahu Giandra hamil tanpa memberitahunya, "aku mengerti kenapa kamu tidak ingin membagikan berita bahagia ini sampai kamu dan baby siap. Aku tahu karena kamu menghindari banyak hal yang kamu suka."

The InheritanceNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ