55. Acknowledgments

2.5K 281 90
                                        

nas's notes: akhirnya sudah memasuki part nomornya carlos sainz jr wkwkwkwkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

nas's notes: akhirnya sudah memasuki part nomornya carlos sainz jr wkwkwkwkwk.

terima kasih banyak yaa teman-teman sudah mampir ke ceritaku. doakan kondisiku segera membaik yaa dan boleh banget ceritaku di vomments dan dipromosikan supaya aku bisa lebih semangat dalam menulis.

cerita ini udah mau kelar AAAAAAAAKKKKKK.

jangan lupa vote dan comments. yang suka baca offline, bisa nyalakan dulu kuotanya trs vote dan matikan lg.

terima kasih banyak dan selamat membaca!! <33

.✮⋆˙

Singapura
July 31, 2026

Bukannya bersedih, tetapi Clara Antonia berada di situasi membingungkan saat ia bertemu dengan dokter wanita dari salah satu klinik aborsi.

"Ini memang janin ibu sudah harus diangkat." Dokter asing dengan wajah oriental tersebut berkata kepada Clara dan Raka. "Janinnya ada kelainan dan, jika tetap dilahirkan, dia akan meninggal lebih cepat."

Clara, yang tadinya masih marah dengan perkataan Raka, langsung menampilkan wajah datar. Ia tidak percaya dengan pendengarannya barusan. Akan tetapi, Raka tidak merasa bersalah dan memilih untuk keluar ruangan. Ia ingin membiarkan Clara memiliki waktunya saat dokter mulai mengeluarkan sosok yang sudah menemaninya di waktu singkat.

Ponsel Raka berdering dan ia langsung melihat nama dari orang yang membuyarkan waktunya. Ternyata itu Ibu Negara.

"Kamu di mana?" Kanista bertanya dari sambungan telepon.

"Lagi di luar negeri. Ada kegiatan. Kenapa?" Raka membalas. Membuatnya seolah-olah ia sedang dinas luar negeri.

Kanista menghela napas. Menjeda sambungan telepon antara dirinya dengan pejabat yang bertali darah dengannya. "Oke langsung saja. Saya dapat informasi kalau Kejagung sudah mengumumkan namamu sebagai tersangka korupsi tambang Riau. Ditambah juga ada informasi kalau kamu yang memuluskan proyeknya Forest Green. Ada tanggapan?"

Mendengar ucapan Kanista, Raka hampir tak dapat membalas ucapan dari wanita nomor satu di Indonesia itu.

"Oke tidak ada tanggapan. Bagaimana dengan kamu yang juga merusak rumah tangga Nilam dan Dion, menyingkirkan Giandra, serta mengirim buzzer untuk menyerang Andhika? Masih tidak ada tanggapan juga?" Kanista melanjutkan ucapannya yang terdengar keras tepat pada daun telinga Raka.

Suara yang dilontarkan oleh wanita dari sambungan telepon membuat Raka tak dapat menanggapi apa yang ia dengar.

"RAKA??? APA KAMU GILA???" Lagi-lagi Kanista meneriaki Raka.

"Terima kasih untuk update-nya."

Mendengar Raka yang masih menanggapi dirinya dengan santai, Kanista mulai memaki Raka melalui sambungan telepon. "ANAK SIALANNNNN!! APA KATA AYAHMU SETELAH DIA TAHU SEMUA KEGILAANMU ITU?????"

The InheritanceWhere stories live. Discover now