📚 Spotlight Romance of December 2024 by Romansa Indonesia 📚
Penulis dengan cita-cita yang besar, diplomat muda yang tidak ragu, dan tiga kali lamaran.
Seorang diplomat Indonesia, Nicholas Wiradikarta, memiliki perasaan terhadap penulis dengan nama...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
nas's notes: haaaai semuaa! kalian apa kabar? semoga kabar kalian baik yaaa! sebenarnya dibandingkan extra chapter sebelumnya, di extra chapter ini aku enggak ada informasi yang mau aku sampaikan. oiya, the inheritance sudah achieve di angka 300k views dan sudah masuk ulasan wattpadhunters di ig! kalian bisa cek aja dan react, ya. supaya adminnya lebih semangat lagi untuk review :")) terus juga semoga bisa achieve angka yang lebih besar lagi dan mendapat jangkauan pembaca baru yang lebih luas.
oiya, aku juga revisi beberapa hal dari cerita ini, entah besar atau kecil, tapi revisinya akan membantuku dan teman-teman juga supaya bisa membaca cerita ini dengan jauh lebih nyaman.
btw ini juga jadi extra chapter terakhir dariku untuk nicholas dan giandra. aku ada proyek cerita lainnya, ada rayan tanisha di all in good time, silas anindya di thoughtfully yours, dan iya aku akan menulis ulang fabian sura-nya the great chances. kalau ada apa-apa, boleh pantengin x/ig @ gemeinschweft, ya. wish me luck, okkk.
terima kasih sebelumnya dan happy reading <33
✮⋆˙
Jakarta, Indonesia Mid-July 2027
Setelah menikmati weekends di kediaman Keluarga Wiradikarta yang berada di Pondok Indah, Nicholas dan Giandra kembali ke Permata Hijau untuk melanjutkan weekdays mereka selama lima hari ke depan.
Kamar tidur utama sudah dibersihkan sebelum pasangan suami istri ini sampai ke rumah, sehingga mereka sudah lebih santai untuk melanjutkan tiga jam terakhir sebelum pergantian hari. Kegiatan mereka sebelum menyiapkan diri untuk terlelap pun tidak menentu. Biasanya mereka akan membaca buku (entah sama-sama baca buku atau Nicholas yang membacakannya untuk Giandra), nonton film dan series terbaru, hingga mengobrol bersama.
Giandra yang sudah mengenakan pakaian tidurnya tampak menaruh tas di samping ranjang. Ia merebahkan tubuhnya sembari menyentuh lembut perutnya dengan kedua tangannya. Tanpa sadar, Giandra juga memainkan bibirnya sembari memikirkan ucapannya terhadap bunda saat kunjungan terakhir Giandra di Inggris bulan lalu.
"Aku hamil. Aku belum memberitahu Nicholas soal kehamilanku. Awalnya aku ingin menyimpannya sendiri sampai aku dan baby siap di bulan keempat, tetapi Sura tahu soal kehamilanku."
Ingrid menghela napas setelah mendengarkan penjelasan Giandra. Iris hijau kebiruan itu hanya memandangi Giandra yang masih duduk di atas ranjang setelah selesai diperiksa oleh dokter yang ia panggil ke rumah. Dokter itu memberitahu bahwa Giandra memang hamil dan Giandra mengiyakan.
Dibandingkan merespon dengan ragam siraman rohani, Ingrid langsung duduk di pinggir ranjang dan mendekap tubuh Giandra dengan hangat. Tangan dari Ingrid pun menepuk punggung Giandra dengan lembut dan merasakan matanya yang mulai berkaca-kaca. "Congratulations, Liebe."
"Aku bisa mengerti situasimu, Gi. Wajar jika kamu ingin lebih yakin soal kehamilanmu." Ingrid melanjutkan. "Pikirkan kesehatanmu dan baby, Giandra. Bunda tidak akan memberitahu Nicholas. Biar kamu saja yang memberitahunya sendiri."