📚 Spotlight Romance of December 2024 by Romansa Indonesia 📚
Penulis dengan cita-cita yang besar, diplomat muda yang tidak ragu, dan tiga kali lamaran.
Seorang diplomat Indonesia, Nicholas Wiradikarta, memiliki perasaan terhadap penulis dengan nama...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
nas's notes: HAAAAI SEMUAAAA! cerita ini sudah memasuki 61k views dan semoga kalian dapat menikmati cerita ini, ya.
kalau kalian butuh apa-apa, kayak curhat atau ngobol, atau bahas tulisan aku juga boleh banget kontak aku di x/instagram (at) gemeinschweft (di-follow juga boleh banget) atau kirim tellonym aku (linknya ada di bio wp, cocok untuk warga yang suka kirim pesan anonim).
p.s. aku kangen jawab-jawab tellonym.
p.s.s. aku nulis part ini sambil ketiduran dua kali HAHAHAHA T^T
terima kasih banyak dan selamat membaca!
✮⋆˙
Jakarta, Indonesia July 10, 2026
"Apakah ada sesuatu yang spesial di hari ini?"
Nicholas bertanya saat Giandra masuk ke mobil pada pukul setengah tujuh malam. Nicholas baru menyadari bahwa Giandra sedang mengenakan gelang dengan pendants yang ia kenakan. Lelaki itu tahu pasti bahwa Giandra mengenakan gelang tersebut di hari spesial. Hanya saja, Nicholas tampak tak tahu apakah ada kejadian spesial apa yang membuat Giandra senang.
"Ah, aku sedang ingin mengenakannya." Giandra mengatakannya sembari tersenyum manis.
"Sangat menggemaskan," puji lelaki itu sembari tersenyum.
Secara spontan, Giandra menoleh pada gelang yang ia kenakan bersama dengan jam tangan miliknya. "My pendants and chain?"
"You, My Love." Nicholas memuji dengan nada lembut. "You have a good eye for everything, jadi apapun yang kamu pilih untuk dikenakan, pasti akan bagus. Tentu saja karena kamu juga percaya diri."
Melihat calon istrinya yang tersenyum dengan perasaan senang, Nicholas langsung mengambil tangan Giandra dan mengecup punggung tangan wanita muda itu dengan lembut. Giandra yang melihat Nicholas mencium tangannya pun tertawa kecil dengan pipi yang merona. Seketika Giandra teringat dengan hadiah yang sudah ia persiapkan untuk Nicholas.
"Aku punya sesuatu—aku teringat denganmu saat melihatnya di Singapura." Giandra berkata. Tangannya mencoba untuk merogoh tas dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah marun dengan ornamen khas pada pinggirannya. "Happy birthday, Nicholas Wiradikarta."
Lelaki itu tak dapat berekspresi saat Giandra menyodorkan kotak berwarna merah khas Cartier. sebagai hadiah ulang tahun untuk dirinya. "Bukalah!"
Dengan perlahan, Nicholas membuka kotak tersebut dengan jemarinya. Iris hijau kebiruan miliknya terkejut saat melihat isi dari kotak tersebut adalah Cartier Tank—arloji yang sudah lama ia inginkan. Bukannya senang, Nicholas malah memberikan ekspresi yang berbeda.
"Giandra, terima kasih banyak, tapi ini—"
"Tolong terimalah. Ini tidak sebanding dengan semua hal yang sudah Kak Nicky lakukan untuk tulisanku dan, juga, aku. Saat aku membelinya, aku sudah yakin untuk membeli model ini untukmu dan SA-nya juga menyakinkan aku. Aku sangat senang!" potong Giandra dengan perasaan antusias. Ia tahu bahwa Nicholas mencoba untuk menolaknya.