📚 Spotlight Romance of December 2024 by Romansa Indonesia 📚
Penulis dengan cita-cita yang besar, diplomat muda yang tidak ragu, dan tiga kali lamaran.
Seorang diplomat Indonesia, Nicholas Wiradikarta, memiliki perasaan terhadap penulis dengan nama...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
nas's notes: hiii guys! sebelum weekend berakhir, akhirnya aku bisa update part 8.
kalau kalian ingin kirim pesan atau pertanyaan anonim di tellonym, tentu saja bisa lewat link di bio atau wall wp. kalian juga bisa interaksi di twitter/ig kayak kasih review atau kirim sg. cari uname aku @ gemeinschweft juga bisa, kok. boleh juga search # aurinkari-nya di X untuk mencari konten seputar giandra dan nicholas ini :D
semoga ceritaku ada yang baca dan juga aku bisa menyelesaikan cerita ini secara cepat, tunas, dan baik. Aaaminn Ya Allah.
Terima kasih sudah berkunjung dan happy reading yaa! <333
✮⋆˙
Raka Purnomo: Hi, Akbar. Apa saya bisa mendapatkan nomor sepupumu?
Akbar Pradana: Giandra?
Raka Purnomo: Ya.
Akbar Pradana: Tentu. 0821XXXXXXXX.
Raka Purnomo: Oke. Giandra masih tinggal di Permata Hijau dan masih bekerja di Forest Green?
Akbar Pradana: Ya, Pak.
Raka Purnomo: Got it. Terima kasih, Akbar. Minggu ini kamu pergi main golf?
Akbar Pradana: No worries! Akan aku kabari, Pak.
Raka Purnomo: Siap, Akbar.
Raka mengakhiri pesannya dengan Akbar Pradana dan menutup kembali layar ponsel. Kini, ia melihat keberadaan sekretarisnya, Tio, yang sudah ia nantikan. Tio adalah wanita berusia akhir 20-an yang selalu berpenampilan rapi dan menggunakan riasan yang didominasi warna pink.
"Apa kamu sudah bawa buku-bukunya Giandra Euphrasia?"
Sekretaris itu langsung menaruh beberapa novel tebal dengan sampul hard cover dan menjejerkannya agar Raka dapat melihat semuanya secara keseluruhan. "Saya berikan cetakan asli Amerika Serikat punya saya. Pertama ada A Grain of Salt, karya debutnya, setelah itu ada Somebody, The Favourite, dan The Portfolio."
Saat Raka membuka membuka salah satu buku yang berjudul A Grain of Salt, ia menghela napas. Raka memang bisa Bahasa Inggris dan ia dikenal sebagai salah satu pejabat yang cakap berbahasa asing (selain Presiden dan Menteri Luar Negeri). Masalahnya adalah Raka sedang tidak ingin memacu otaknya dengan membaca buku Bahasa Inggris.
Tujuan Raka adalah untuk menarik perhatian Giandra, bukan untuk memperkaya wawasan literasinya.
Lelaki itu langsung menampilkan ekspresi yang tidak menaruh minat untuk membaca beberapa halaman pertama. Bukan karena tulisan Giandra tidak menarik, tetapi Raka memang malas.