📚 Spotlight Romance of December 2024 by Romansa Indonesia 📚
Penulis dengan cita-cita yang besar, diplomat muda yang tidak ragu, dan tiga kali lamaran.
Seorang diplomat Indonesia, Nicholas Wiradikarta, memiliki perasaan terhadap penulis dengan nama...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
nas's notes: akhirnya aku achieve part 60!!! but I didn't achieve my 100k views goal to end this nov :") ... that's okay ....
anyway, aku bikin give away untuk para pembaca yang sudah mengikuti ti dari awal hingga sekarang. untuk detail bisa dibaca setelah kalian selesai baca part ini yaaa.
Rayan Pradana: Raka adalah pelaku tabrak lari. Kejadiannya tanggal 1 Agustus. Saat Mas Nicholas berencana untuk menemui Mas Andrew untuk makan di salah satu pusat perbelanjaan. Namun apa yang menginspirasi beliau sehingga beliau tak membawa mobil dan berjalan kaki menggunakan transum. Padahal saat itu sedang hujan. Lalu ketika Mas Nicholas menyebrang ke arah gedung Admiral Blue, ia tak sadar bahwa ada mobil yang dibawa Raka di depan zebra cross. Raka melihat Nicholas dan terjadilah kecelakaan itu. Aku mendapat tayangan secara penuh melalui CCTV yang dibagikan sama polisi dan Bu Rania. Sekarang Mas Nicholas lagi sama orang tuanya. Belum sadarkan diri. Aku, Mama, dan Mbak Yaya juga datang untuk melihat keadaannya.
Giandra Euphrasia: Aku benar-benar tidak percaya. Hanya aku yang tidak tahu? Jadi itu alasanmu menelepon Fabian selama itu?
Rayan Pradana: Sura juga tidak tahu. Awalnya Pak Remus minta agar berita ini jangan sampai bocor ke kamu dan Sura. Berhubung kamu sudah tahu, tolong jangan beritahu Sura. Aku sudah menghubungi Fabian agar dia tidak memberitahu apapun.
Giandra Euphrasia: Meskipun itu permintaan ayahnya, tetap saja itu kakaknya, Rayan. Kamu jangan setega itu. Lambat laun Sura juga akan tahu. Bahkan aku tahu dari babi itu.
Rayan Pradana: Ya, aku tak menyangka dia menghubungimu dengan nomor baru. Aku share nomor dia, yang kamu share itu, agar bisa dilacak keberadaannya.
Giandra Euphrasia: Lakukan saja. Bagaimana Raka? Apa sudah ada surat pencekalan?
Rayan Pradana: Tentu saja sudah—Dini hari, ayahku meminta Jaksa Agung, Kapolri, dan Ketua KPK untuk mengeluarkan pencekalan agar Raka tidak bisa kabur ke luar negeri. Lucunya, sebelum ayahku tahu lebih banyak dan memproses surat pencekalan itu, Mas Akbar masih mengundang dia ke rumah. Bahkan dia masih sempat-sempatnya melawan omongan Nilam.
Giandra Euphrasia: Bahkan setelah menabrak Nicholas, ia masih tidak punya malu untuk muncul di rumah keluargamu dan menghubungiku.