"Meskipun itu Andreyka?"
"Ya, dia termasuk. Aku akan mengaktifkan mode DND supaya teleponnya tidak mengganggu kita." Nicholas berujar sembari mulai mengusap bagian paha luar milik Giandra dengan lembut.
Wanita muda itu masih berdiri, tetapi Nicholas langsung mendekap lalu membenamkan kepala, terutama wajahnya, pada bagian perut milik Giandra.
"Aku ingin memakanmu," ucap Nicholas pelan dengan suara yang pelan dan tertahan karena masih mendekap perut istrinya, "tetapi aku bisa menahan sampai kita sampai di Jerman."
Telinga Giandra dapat mendengar ucapan Nicholas dengan jelas. Jemarinya malah memainkan rambut suaminya dan tersenyum. Kemudian, Giandra langsung mengambil wajah Nicholas dengan mengangkat pipinya dan membuat tubuh wanita muda itu sedikit menunduk. Ia langsung mengecup lembut bibir Nicholas.
Bibir lelaki itu tampak menikmati ciuman yang diinisiasi oleh Giandra. Ia membiarkan Giandra melumat hingga puas sampai hidungnya berhasil mengendus wangi dari lip balm yang digunakan oleh Giandra."Bubble gum?"
Tebakan Nicholas direspon oleh senyuman jahil dari bibir Giandra dan kembali mengecup bibirnya. "Aku baru-baru ini memakainya sebelum tidur."
"Enak." Nicholas melanjutkan ciumannya dengan Giandra sembari melumat sedikit bagian bawah bibir istrinya. "Maksudnya bibirmu."
Mereka hanya saling berpandangan. Giandra dan pipinya sama-sama menunjukkan ekspresi terkejut dan berusaha untuk menahan dirinya dari menunjukkan ekspresi salah tingkah.
"I know right?" Giandra membalas sembari memainkan bagian bawah bibir suaminya dengan ibu jari secara perlahan. Mengusapnya dengan lembut. "Bibirmu pecah, jadi kupikir untuk mengoleskan sedikit saat Kakak tidur."
Nicholas belum merespon, tetapi ia meraih tubuh Giandra untuk memangkunya di atas paha. Kemudian, ia berinisiatif untuk menaruh tubuh Giandra di atas ranjang. Mata ketemu mata, Nicholas langsung mengecup bibir Giandra.
"Cium saja bibirku."
"Akan kulakukan," balas Giandra sembari tertawa kecil saat menjeda ciuman mereka.
Lampu ruangan sudah mati semua terkecuali lampu meja rias dan lampu samping kasur. Lelaki itu membuka jam tangannya dan menaruhnya pada piring yang berada di atas nakas. Tak lupa, ia menggulung bagian bawah lengan pakaian tidurnya.
Sayangnya, saat ia melirik nakas, ia teringat dengan apa yang dititipkan padanya untuk Giandra. "Ah, aku melewatkan sesuatu!"
Giandra hanya memandangi Nicholas dengan raut wajah bingung. "Ada apa?"
Sebelum Giandra kembali bertanya, Nicholas langsung mengambil salah satu amplop cokelat dari meja samping ranjang dan memberikannya kepada istrinya. "Bukalah. Rayan menitipkan ini padaku."
Tanpa perasaan curiga, Giandra merogoh isi amplop dan menemukan kaset dan sebuah sticky notes berwarna kuning.
Gi, aku menemukan rekaman ini di rumah mama. Tolong tonton dulu sebelum kamu pergi menuju Jerman.
Rayan.
Giandra langsung mengambil sticky notes tersebut dan ada tulisan 'Giandra S.' pada CD-nya yang tertulis dengan spidol hitam. Wanita muda itu langsung beranjak dari ranjang. Ia mengecup pipi suaminya dengan penuh semangat.
"Terima kasih, Sayang. Aku harus mencari pemutar CD-ku untuk melihat isinya!"
✮⋆˙
YOU ARE READING
The Inheritance
Romance📚 Spotlight Romance of December 2024 by Romansa Indonesia 📚 Penulis dengan cita-cita yang besar, diplomat muda yang tidak ragu, dan tiga kali lamaran. Seorang diplomat Indonesia, Nicholas Wiradikarta, memiliki perasaan terhadap penulis dengan nama...
Epilog
Start from the beginning
