55. Acknowledgments

Start from the beginning
                                        

And the last, I want to thank my longtime editor AND my husband, Nicholas Wiradikarta. His views and experiences as someone who grew up overseas and moved to his motherland (and gave his chance to get UK citizenship) are giving me another perspective when I write my characters and the book. It's another work I did with Nicky as editor, but it's the first work I did with Nicky as my husband. He gave comments and affirmations to encourage me to finish my first romance in the middle of our date, for planning our wedding. I even tried to fact-check everything after his return from a business trip. Thank you so much for keeping my work and me safe, Nicky.

Lelaki itu tampak terdiam setelah membaca bagian akhir dari acknowledgments tersebut. Kedua matanya yang tadi berkaca-kaca, sekarang malah menangis begitu saja. Ia membiarkan air mata itu membasahi pipi dan jatuh ke sweater yang ia kenakan. Nicholas berusaha untuk tersenyum dengan menaikkan sudut bibirnya dan disusul oleh suara gelak tawa khasnya. Hanya saja, kali ini ia melakukannya sembari menangis terharu.

Ia melihat bahwa Giandra begitu mencintainya dan benar-benar melibatkan dirinya dalam setiap karya yang ditulis oleh wanita muda itu. Acknowledgments yang ditulis oleh Giandra benar-benar terlihat seperti surat cinta dari Giandra untuk Nicholas.

"I love you so much, Giandra," ucap lelaki itu sembari mengusap air mata dengan ujung lengan dari sweater dan ia langsung membaca naskah tersebut dari depan.

Aku akan menunggumu sembari menjaga naskahmu—seperti yang biasanya aku lakukan sejak awal. Sembari kamu dioperasi dan memulihkan diri, aku akan membantumu menyusun cinta yang kamu sampaikan dari tulisanmu. Nicholas membatin dan ia mulai mengerjakan pekerjaan kesukaannya itu.

Setelah beberapa jam duduk di bangku dan sesekali bangun untuk minum air putih, ponselnya pun memperlihatkan sebuah gelembung notifikasi dari sahabat karibnya, Andrew. Karena notifikasi tersebut, ia memutuskan untuk memeriksa notifikasi lainnya dan Nicholas belum mendapatkan kabar apapun dari Giandra.

Dengan cepat, Nicholas membuka ponselnya untuk melihat notifikasi pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh Andrew dan melihat gebrakan lainnya.

Andrew Karel:
Nicky hiiii!
Besok malam kamu kosong?

Nicholas Wiradikarta:
Hiii Andrew!
Yup, besok malam aku kosong.

Andrew Karel:
Bagaimana kalau besok kita pergi makan?
Mungkin shabu-shabu di PIM atau GI.
Aku yang traktir.

Nicholas Wiradikarta:
Tumben?
Ada apa, Andrew?

Andrew Karel:
Enggak apa-apa.

Nicholas Wiradikarta:
Enggak salah???
Biasanya kalau Max Verstappen berhasil naik podium juga pasti kamu kirimin aku kopi sehari setelahnya.
Ada apa?

Andrew Karel:
Enggak apa-apa, Nicky.
Beneran.

Nicholas Wiradikarta:
Kamu mau traktir aku pakai uang haram, ya?
Ngaku kamu habis dapat job dimana?

Andrew Karel:
EH ASTAGHFIRULLAH ENGGAK.
ENGGAK ADA UANG HARAM.

Nicholas Wiradikarta:
MUKA-MUKAMU ITU KAYAK PENJUDI.

Andrew Karel:
ASTAGHFIRULLAH BISA JAGA KETIKANNYA, ENGGAK?
Tapi emang aku ikut taruhan, sih ....
Cuman kalah.

Nicholas Wiradikarta:
Udah tahu langganan kalah, tapi masih aja ikutan.

Andrew Karel:
Biar rame aja, sih.
WKWKWKWKWK.

Nicholas Wiradikarta:
Memangnya kamu ikut taruhan apa?

Andrew Karel:
Judi F1.
Aku pegang Leclerc.
Yang P1 malah Russell.
Kocak.

Nicholas Wiradikarta:
Memang <3
Sudah sering kalah, masih saja tidak mengerti.

Andrew Karel:
Yasudah iya ... aku memang sering kalah taruhan.
Jadi ayo enggak makan-makan?
Ini uang halal kok karena reimburse-an aku cair.

Nicholas Wiradikarta:
Alhamdulillah boleh, deh.
Ini dalam rangka apa?

Andrew Karel:
Giliran uang reimburse-an aku aja kamu mau.
Ulang tahun, sih.

Nicholas Wiradikarta:
'Kan masih minggu depan lagi?
Kenapa buru-buru?

Andrew Karel:
Tanggal segitu aku di Bali.
WFA.

Nicholas Wiradikarta:
Asik WFA di Bali.

Andrew Karel:
Kamu juga asik, lah, wong bisa business travel ke luar negeri.

Nicholas Wiradikarta:
Enggak usah iri gitu, ya.
Ini perginya berdua?

Andrew Karel:
Bertiga.
Aku, kamu, dan kekasih mungilku.

Nicholas Wiradikarta:
Kamu menjadikan aku sebagai third wheel?
Kapan dia sampai di Jakarta?

Andrew Karel:
Malam ini.
Kamu jangan ke rumahku dulu, ya. Aku mau pacaran sama dia.
Jadi tolong kalau kamu mau nonton F1 atau apapun itu, kamu bisa nonton sendiri dari rumahmu itu.

Nicholas Wiradikarta:
????????

TBC

Published on November 24, 2024

nas's notes: aku sakit kepala saat menulis. terima kasih sudah berkunjung dan memberikan banyak cinta untukku <3

The InheritanceWhere stories live. Discover now