"Ayahku atau selingkuhanmu? Tampaknya kamu marah sekali, ya, Bu."
"Jangan menantangku, anak sialan!" Kanista berkata dengan nada tinggi. Hampir berteriak. "Setelah kamu selesai dari agendamu itu, kamu harus ke rumah dan klarifikasi. Akan—"
Dibandingkan harus meladeni Kanista, Raka langsung mematikan telepon dan menjauhkannya dari daun telinga. Kemudian Raka mencoba untuk menghubungi sekretarisnya, tetapi, setelah beberapa kali percobaan, wanita muda itu sulit sekali untuk dihubungi.
"ANJINGGGG SIALANNNNNNN!!!!" Raka memaki sembari menendang kursi yang ada di depan klinik tersebut dengan kasar.
✮⋆˙
Jakarta, Indonesia
July 31, 2026
Saat Giandra menyelesaikan tulisannya, Nicholas akan meminta Giandra untuk mencetak lembaran tersebut dalam bentu fisik dan bulak balik. Meskipun sekarang teknologi sudah semakin berkembang untuk mempermudah pekerjaannya, namun Nicholas terbiasa untuk melakukan kegiatan menyunting naskahnya Giandra secara manual. Memang cara ia membaca tak secepat adiknya, namun Nicholas menyiapkan pensil, penghapus, pena biru, dan sticky notes untuk menyelipkan catatan pada naskah tersebut. Jika sudah selesai, ia akan berdiskusi dengan Giandra sembari menemaninya melakukan proses penyuntingan.
Ayahnya, Remus, mungkin belum tahu bahwa Nicholas kerap menggunakan ruang kerja lantai bawah untuk menyunting naskah milik Giandra. Lelaki muda itu akan duduk di meja bundar yang berada di tengah ruangan dan menyalakan pendingin ruangan. Selain lukisan awan kesukaan ayah yang dinilai terlihat kelam baginya, Nicholas juga melihat beberapa foto hitam putih yang terbingkai dari figura lama dengan kaca. Matanya melihat beberapa foto dan ia selalu mengenali beberapa wajah familiar.
Salah satunya adalah foto ayahnya dengan ayahnya Giandra, Hiram, saat mereka masih bersekolah di Oxford. Nicholas ingat bahwa ayahnya menceritakan kalau Hiram menyuruh ayahnya berkencan dengan bunda—wanita Inggris yang pertama kali Remus temui di perpustakaan dan memandanginya dengan iris hijau kebiruan yang begitu cantik. Bahkan alasan Hiram pada awalnya adalah agar anak-anak Remus memiliki sepasang mata yang indah (yang kemudian dipikir oleh Remus sebagai alasan yang konyol, tetapi Hiram benar).
Pada akhirnya, anak yang memiliki mata bunda secara keseluruhan ialah Nicholas. Sura juga, namun perempuan itu hanya memiliki warnanya saja dan bentuknya mengikuti mata ayah. Sementara Hanneli mendapatkan mata cokelat hazel milik ayah dengan bentuk mata seperti bunda.
Iris hijau kebiruan milik Nicholas tampak memandangi sebuah sticky notes berwarna biru muda yang tertempel pada bagian depan naskah. Ia mengenali tulisan tangan kursif latin dengan tinta hitam. Tulisan tangan Giandra.
Promise me that we will do a akad nikah after we finish this. I love you, NW.
Liebe, GS.
Catatan dari Giandra membuat mata lelaki itu berkaca-kaca. Ia tersenyum dengan sendirinya."I promise."
Biasanya, Nicholas akan mengecek bagian Acknowledgements terlebih dahulu. Ia ingin melihat siapa saja yang Giandra tulis dan sebutkan dalam ceritanya.
Acknowledgments
This book was a promise for me when I was proposed to by someone I had adored since childhood. When he decided to propose to me in his unique-sweet-memorable way, I decided to write a love story to share my experience with my first love and his way to get me to marry him.
Nicholas tampak membaca dan melihat beberapa nama familiar. Dad dan mom-nya Giandra sudah pasti ada karena merekalah yang menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis pada Giandra. Bahkan, seperti biasa, Giandra menyebutkan nama salah satu penulis tersohor Internasional yang ia kenal dekat (dan Nicholas belum pernah melihatnya), Julian Ramadhan, yang ternyata membantu Giandra juga. Pada lembar belakang, Nicholas langsung melihat bagian paling bawah. Bagian yang ada namanya.
YOU ARE READING
The Inheritance
Romance📚 Spotlight Romance of December 2024 by Romansa Indonesia 📚 Penulis dengan cita-cita yang besar, diplomat muda yang tidak ragu, dan tiga kali lamaran. Seorang diplomat Indonesia, Nicholas Wiradikarta, memiliki perasaan terhadap penulis dengan nama...
55. Acknowledgments
Start from the beginning
