𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X Oc Reader's [ONGOING]

Chap 63. Mugiwara Gang : Rencana Bege, Misi Untuk Luffy!

𓊈MY COMMANDER𓊉

♕♕♕

[Vote dan Komen adalah hadiah terbaik untuk terus mendukung Author 🙌
Jangan lupa meninggalkan jejak kalian, kawan-kawan!!]

♕♕♕

Menarik nafas dalam, tali-tali itu diikat kuat untuk menahan proporsi tubuh agar terlihat ideal. Saber sebenarnya tidak gendut, hanya saja tubuhnya cukup besar untuk ukuran wanita. Memangnya apa salahnya memiliki berat badan diatas 60 kg untuk wanita? Saber itu tinggi, wajar jika beratnya tak se-ideal wanita-wanita lainnya. Tapi, mau tak mau ia harus memakai korset untuk terakhir kalinya. Setelah ini tidak akan pernah!

Pez, anak dari Chiffon dan Bege. Terlelap di dalam ranjang bayi yang sengaja diletakkan di dalam ruang ganti wanita, tampak nyaman walau Nami sedikit bersemangat akan banyaknya perhiasan yang Big Mom berikan untuk calon menantunya. Yah, wanita yang saat ini tengah berjuang dengan korset di pinggangnya. Dia terlihat ingin pingsan karena kuatnya tarikan Chiffon.

“Waaahh, semuanya tampak indah!” Nami mengangkat semua jarinya ke udara, menatap cincin-cincin berlapis emas dan berlian mengkilap diantara jemari nya. “Gila, kau mendapatkan ini semua hanya karena hendak bertunangan, Saber?” Wanita dengan kalung berlapis-lapis itu tak berhenti menyinari Saber dengan binar matanya.

“Apa kau tidak bisa diam?” Saber berusaha mengambil nafas saat ia berpikir jika paru-parunya benar-benar menjadi satu saat itu juga. “Aku sedang-ukh!” Belum selesai berucap, Chiffon kembali menarik tali di punggungnya. “Chi...ffon...kau mencekik ku, brengsek..” Suara Saber tercekat seperti kehabisan nafas.

“Astaga, susah sekali mengikatnya!” Chiffon pun tampaknya kewalahan, namun akhirnya berhasil dengan tali-tali rumit pada korset itu. “Selesai!” Dan akhirnya Saber bisa bernafas lega, tapi tidak untuk duduk dengan nyaman.

“Sial...aku hampir melihat jalan setapak tadi..” gumam Saber mencoba mengatur nafasnya dengan baik setelah sesi tarik menarik tadi.

“Owah!! Ini keren sekali!” Sedangkan Carrot masih sibuk memilih gaun yang ingin ia kenakan, tapi matanya menatap gaun hitam yang dipajang lebih mencolok dari gaun lainnya. “Kau akan memakai ini, aneki?” Gadis kelinci itu menatap Saber sambil menunjuk gaun mewah dengan payet memenuhi bahunya.

Mengambil nafas dengan baik, Saber melirik kemana Carrot menunjuk, lalu mengangguk membenarkan. “Yah, begitulah. Walaupun aku tidak terlalu suka dengan gayanya yang terlalu ribet jika ku kenakan.” Jemari Saber mengusap kain hitam yang menjuntai jatuh di area rok lebarnya.