Chap 42. Akhir Dari Perpisahan : Sama, Namun Asing

372 61 54
                                    

𓊈EX COMMANDER𓊉

𓊈EX COMMANDER𓊉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♕♕♕

(Vote dan Komen adalah hadiah terbaik untuk terus mendukung Author 🙌
Jangan lupa meninggalkan jejak kalian, kawan-kawan!!)

♕♕♕

IYA DA!!!”

Doffy memeluk kaki Ao yang terus melangkah kesana kemari dengan sibuk, tapi wanita itu seperti tidak merasa terbebani dan dengan santai membungkus baju bajunya, beberapa perbekalan untuk berlayar, dan banyak lagi. Kedua orang dewasa itu menatap sendu setelah berita itu turun. Mereka tahu betul jika Ao tidak akan selamanya bersama mereka. Tapi, berpisah dengannya secepat ini membuat mereka terkejut dan merasa tak rela. Namun apa daya? Ini adalah jalan hidupnya. Mereka tidak memiliki hak untuk menghentikannya.

“Jangan pergi hari ini. Pergi saja besok, atau lusa, atau minggu depan, atau bulan depan, atau tahun depan, atau.. Tidak usah pergi sekalian!!!” Doffy merengek, tidak melepaskan pelukannya, bahkan itu semakin mengerat, tapi Ao tidak memperdulikannya. “AKU AKAN MEMBENCIMU JIKA KAU PERGI!!!” dan gerakannya berhenti.

Awalnya, Doffy merasa Ao akan luluh. Namun, terlihat dari rahangnya yang mengeras, sepertinya Ao serius tentang ini. “Dari awal, sudah kukatakan bukan? Aku tidak akan selamanya bersama kalian,” mereka semua terdiam. “Kita sudah pernah berjanji, ‘kan? Jika kita akan menghabiskan banyak waktu bersama sebelum aku pergi, dan kau tidak boleh menahanku.”

Doffy tahu, Doffy ingat akan janji itu, tapi rasa tidak relanya lebih besar sekarang. Sosok Ao telah melekat pada hidupnya. Ao membawa ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian kembali ke dalam hidupnya setelah diskriminasi kejam 1 tahun lalu. Dan sekarang ia baru menyadari, jika ia tidak akan bisa hidup tanpa wanita itu, tidak akan bisa.

Memilih untuk melepaskan pelukannya. Doffy berdiri membelakangi Ao dengan raut wajahnya yang menggelap. “Pergilah.. Pergilah kemanapun yang kau mau. LAKUKAN SESUKAMU!!!” pekikan itu menjadi suara paling keras sebelum pintu rumah dibanting dengan sangat kasar. Semua terkejut akan itu. Mereka menatap khawatir dan cemas, namun Ao bersikap tenang.

“Jangan khawatir. Dia butuh ketenangan,” Ao kembali sibuk dengan barang-barang yang akan dibawanya.

Mereka kembali merasakan suasana canggung yang jarang sekali terjadi di rumah itu. Di sini, mereka menjadi pihak yang netral. Suka tidak suka, mereka harus melepaskan Ao, itulah perjanjiannya. Mereka hanya bisa berdoa di dalam hati untuk kebaikan keduanya.

Aniue..” Rosi bergumam iba melihat itu. Ia tahu betul bagaimana lengketnya mereka berdua. Bahkan Rosi tahu, jika sang kakak memiliki pandangan yang sangat berbeda untuk Ao, bukan rasa kagum, sepertinya perasaan yang selalu muncul antara insan.

Tidak heran jika Doffy seperti itu di mata mereka. Keduanya sangat dekat, walau sering berdebat. Keduanya sama-sama memiliki sifat menyebalkan yang cocok. Sama-sama pengumpat, sama-sama kuat, sama-sama cermat, sama-sama licik, dan manipulatif. Terlihat sama, namun berbeda. Entah bagaimana gambaran mereka jika mereka tumbuh bersama hingga dewasa. Tidak ada yang tahu.

𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X Oc Reader's [ONGOING]Where stories live. Discover now