41. Shit!

97 10 6
                                    


(⁠ᗒ Disarankan untuk baca part sebelumnya ᗕ⁠)

"Oke, gue mau," jawab Elaine.

"Mau apa? Yang bener kalo ngomong," ujar Azhagar untuk memastikan dari ucapannya itu

"Gue mau jadi cewe Lo." Dirinya tersenyum manis mendengar jawaban itu.

Kriiinggg !!!  Azhagar langsung terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara Alarm yang berbunyi itu. "What the fuck! Cuma mimpi? Shit." Bangun dengan mood yang tidak baik akibat mimpi itu.

"Shakil, udah bangun belum," panggil Arabella.

"Iya mam udah," jawabnya.

"Hari ini kerja?"

"Iya."

"Cepat turun sarapan pagi dulu." Azhagar ketika di rumah seperti anak kecil jika sudah dengan mami nya. Berbeda jika sudah di luaran sana, sifat anak kecilnya sekejap menghilang. Ia akan seperti laki-laki yang sinis dan juga galak.

Hari ini dirinya akan menghadiri sebuah meeting bersama partner bisnisnya. Dengan penuh semangat ia bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Sebab, rekan bisnisnya itu adalah seorang Elaine. Ia akan bertanya kepadanya mengenai perasaan yang belum juga mendapatkan jawaban.

Memakai jas berwarna hitam dan menggunakan dasi berwarna senada. Pagi ini ia begitu rapih dan juga wangi, walaupun biasa ia juga selalu wangi. Di tangan kanannya ia membawa tas kerja miliknya, lalu di tangan kiri sudah ada handphone dan juga kunci mobil. Ia segera turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama kedua orang tuanya. "Ada kegiatan apa pagi ini gar?" Tanya Draka.

"Meeting bersama partner bisnis," jawab Azhagar.

"Cewe atau cowo?"

"Cewe?"

"Siapa namanya, kali aja papi kenal," ujar Arabella.

"Kalian berdua mengenalnya," jawab Azhagar.

"Coba mami tebak, hmm ... Elaine? Anaknya pak Dallas temen papi kamu?"

"Hm."

"Itu mah kamu bukannya kerja, tapi cari kesempatan buat deket dia," ujar Arabella. "Dih enggak," elak Azhagar.

"Enggak salah maksud nya ya?" Azhagar tidak memberikan reaksi atas omongan sang mami. Kini ia melanjutkan untuk sarapan pagi hari ini. Sudah Hampir 20 menit ia sarapan dan sedikit berbincang dengan orang tuanya. Kemudian sudah saatnya untuk berangkat ke kantor untuk menghadiri meeting yang akan di laksanakan sekitar pukul 10 pagi.

Mengambil kunci mobil dan juga tas kerjanya, kemudian berpamitan dengan kedua orangtuanya. Lalu berjalan ke arah luar dan menuju ke sebuah mobil milik pribadi. "Tumben amat gua semangat buat ke kantor ahaha," gumamnya sambil menyetir mobil.

Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk ke kantornya itu, ia tidak menggunakan supir. Ia membawanya sendiri dan itu sudah dilakukan sejak lama. Tak lama kemudian dirinya langsung pergi ke basemen untuk parkir mobilnya.

Dirasa sudah selesai semuanya Azhagar berjalan menuju ke arah lobby dan ke ruang kerjanya untuk memeriksa semua berkas-berkas yang sudah disiapkan oleh sekretarisnya. Kini dirinya memasuki ruangan kerja dan memanggil Sekertaris kepercayaannya. "Gimana semuanya udah siap? kita meeting jam 10? apa ada perubahan dari mereka?" tanya Azhagar kepada sekretarisnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Call Me ElaineWhere stories live. Discover now