23. Latihan Menembak

469 69 181
                                    

Announcement: DI LARANG PLAGIAT ⚠️
HARGAI AUTHOR.

Sebelumnya Bantu support yuk mencapai target☺️

• vote : 3k
• komentar : 1k

Di setiap part nya, untuk memberikan semangat juga buat Amma sebagai author.

••••
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendirin karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
Pagi ini Elaine sudah ada di rumah, tetapi luka yang terdapat di wajah dan juga tangannya masih belum hilang. Hari ini adalah jadwalnya Elaine untuk mengasah tembak menembak nya. Karena sudah lama sekali ia tidak latihan tersebut.

Untuk masalah pekerjaan nya sudah ia tinjau dan ada juga yang menghandle nya. Walaupun ia tidak ada di kantor tetapi dirinya akan terus memantau perusahaan.
Membagi waktu antara pekerjaan, geng motor dan juga aktivitas yang lainnya ialah cukup sulit. Bahkan dirinya pernah kewalahan sendiri menghadapinya, tapi untuk sekarang tidak lagi.

Di dalam sebuah kamar yang lumayan besar dirinya sesekali membersihkan kamarnya, entah itu sprei ataupun yang lainnya. Ia akan meminta bantuan kepada asisten rumah tangga jika memang dirinya tidak punya waktu untuk merapikan nya sendiri.

"Oke sebelum latihan tembak menembak kita ganti dulu semua, hitung-hitung olahraga lah ya," gumamnya.

Tak lama pun ia melepaskannya satu persatu yang akan di ganti, tetapi untuk gorden ia meminta bantuan buat melepaskannya. Seperti yang kalian tau, jendela yang ada di kamarnya cukup tinggi begitupun dengan gordennya. Tidak mungkin ia melepaskannya sendiri.

"Bentar ini tinggi anjing, ga mungkin gue lepas sendiri," lirihnya sambil mengambil handphone miliknya dan memberikan sebuah pesan untuk meminta bantuan.

Sudah hampir 20 menit ia merapihkan dan juga mengganti seisi kamarnya dengan yang baru dan juga wangi, kini saatnya ia mengganti pakaian yang akan di gunakan untuk latihan tembak menembak.

°°°°

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 08:00 pagi, ia juga sudah selesai memakai baju yang ia kenakan untuk hari ini. Elaine hanya memakai riasan wajah yang tipis dan tidak terlalu menor, karena ia hanya ingin latihan menembak bukan ingin pergi ke tempat formal.

Ia juga membawa tas mini hanya untuk menaruh handphone dan juga dompet kecil. Elaine mengambil kunci motor kesayangannya dan bergegas untuk berangkat ketempat latihannya itu.

Disaat keluar kamar, ia mendengar suara orang tua nya dari arah lantai bawah. Dirinya sedikit kaget, pasalnya di wajah cantiknya masih terlihat luka semalam. Pasti orang tuanya itu akan meluncurkan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya.

Ia berusaha untuk terlihat dan mulai berjalan menuju lift yang ada di rumahnya untuk turun ke lantai bawah. Akhir-akhir ini ia sudah jarang turun menggunakan tangga.

Tak lama kemudian ia sampai di lantai bawah, terlihat sepasang paruh baya sedang berada di ruang tengah duduk bersantai sambil menonton televisi dan juga terdapat 2 cangkir yang berisi kopi dan juga teh.

Dari kejauhan Elaine melihat sang mommy menoleh ke arah dirinya, mungkin mommy itu telah menyadari kalau dirinya datang. Ia pun menghampiri kedua orang tuanya sebelum berangkat ke tempat latihan.

Call Me Elaineحيث تعيش القصص. اكتشف الآن