18. Murka Azhagar

524 45 0
                                    

Announcement: DI LARANG PLAGIAT ⚠️
HARGAI AUTHOR.

Sebelumnya Bantu support yuk mencapai target☺️

• vote : 3k
• komentar : 1k

Di setiap part nya, untuk memberikan semangat juga buat Amma sebagai author.

••••
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri ya karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
"Mantep markas hampir hancur kena amuk Azhagar semalem," ujar Bagas.

"Iye bener, ngeri gue juga liatnya semalem," sambung Zio.

"Nah terus siape nih yang beresin markas?" Tanya Willy.

"Kamu nanyea?" Kata Karel.

"Gue serius anjeng," kesal Bagas.

"Ya semua yang ada di sini lah bego, mau siapa lagi emang," ucap Arka.

"Beh anjir sekali ngomong mantep banget Arka," ujar Zio.

Ya sepulangnya dari markas milik Elaine kemarin Azhagar tidak langsung pulang ke rumah. Ia langsung ke markas miliknya dan di sana dia murka, marah-marah tiada henti. Bahkan teman-temannya pun tidak ada yang berani mendekatinya walau hanya untuk membuatnya berhenti marah.

Apapun yang ada di dekatnya akan kena, termasuk barang-barang yang berada di markas itu. Seorang Azhagar kalau sudah marah seperti hilang akal.

Flashback On
"Udah kan? Gue mau balik."

"Apa apan lo mau balik, gak ada entar tunggu gue sama anak buah gue selesai makan baru Lo boleh balik," tutur Elaine.

Azhagar yang tadinya berjalan pergi meninggalkan mereka semua kini langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan dari Elaine.

Kini Azhagar di selimuti oleh amarahnya, tangannya sudah mulai mengepal. Menandakan bahwa kapan saja ia bisa menghajar orang yang ada di sekitarnya tanpa ampun.

Kini dia menunggu Elaine dan juga anak buah selesai makan dengan kemarahan yang tertahan. Namun di lain sisi ke lima temannya yang melihat dari jauh sudah mewanti-wanti ketika lihat raut wajah Azhagar yang sudah tidak enak di pandang.

"Markas kita kaya nya akan ke guncang nih bentar lagi," ujar Bagas.

"Iye lu bener gas udeh danger gue liat komuk Azhagar," ungkap Karel.

"Kalo dia entar emosi gue angkat tangan ya, ngeri ngeri sedep soalnya," kata Zio.

"Sama lah gue juga, biar Arka aja," ucap Willy yang menumbalkan seorang Arka untuk menghadapi kemarahan Azhagar nanti.

"Emang sialan Lo berempat," umpat Arka dengan wajah yang seperti biasa datar.

"Hehe kan emang Lo doang pawang nya bos ketu," ujar Willy.

Hampir satu jam setengah Azhagar menunggu mereka makan dan Elaine serta anak buahnya pun sudah menghabiskan semua Makanan nya.

Kemudian Azhagar bangkit dari tempat yang ia duduki dan meninggalkan nenek sihir dan juga para antek-antek nya.

"Heh! Mau kemana Lo." Tetapi Azhagar tidak menghiraukan suara dari Elaine, dia melanjutkan jalannya menuju motor.

"Woi! babu gak ada sopan sopan nya ya Lo," teriak Elaine. Langkah Azhagar otomatis terhenti dengan tangannya yang semakin mengepalkan. Ia pun membalikkan tubuhnya ke arah Elaine.

Call Me Elaineحيث تعيش القصص. اكتشف الآن