27. Shopping

390 48 121
                                    


Announcement: DI LARANG PLAGIAT ⚠️
HARGAI AUTHOR.

Sebelum baca alangkah baiknya di vote dulu say jangan hanya membaca saja. Karena satu vote itu berharga untuk saya sebagai Author.

Follow juga guys

Follow juga guys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAHNote : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
Setelah kalah Balapan dengan Azhagar dan menatap kepergian Azhagar yang membawa kemenangan. Ia pun merasa kesal dengan dirinya dan juga laki-laki itu.

Lalu dari arah belakangnya ada sosok Alie dan juga teman-teman yang kini menghampiri dirinya dan mengajukan beberapa pertanyaan yang membuatnya menjadi lebih kesal.

Ia pun menaiki motor kesayangannya dan memberitahu ke Alie kalau dirinya akan pergi ke markas. Karena kalau lama-lama di arena ini ia merasa pusing harus mendengar perdebatan antara Aneska, Miyuki dan juga Chayra. Entah kenapa ia harus memiliki anak buah yang selalu berdebat.

Ah iya dia lupa bahwa anak buah adalah duplikat dari sang ketua. Anak buah suka berdebat karena dirinya pun begitu.

"Gua ke markas duluan, Bilangin ke anak-anak dan juga bilang ke Aneska, Miyuki dan Chayra kalo masih debat sumpah-in mati aja," ujar Elaine kepada Alie.

"Waduh ngeri juga, oke." Tak menunggu waktu lama Elaine menyalakan motornya dan melaju menuju markas.

Disepanjang perjalanan pikiran Elaine masih tertuju kepada omongan Azhagar di arena balapan tadi. Ia semakin meningkat kecepatannya dan melaju dengan sangat sekencang.

"Bisa-bisanya gue kalah sama tuh bocah," gumamnya. Tak di sadari ternyata dia hampir sampai di markas miliknya. Lalu tak menunggu waktu lama ia pun memasuki pekarangan markas dan memarkirkan motor kesayangannya di tempat biasa serta melepas helm yang ia kenakan.

Call Me ElaineWhere stories live. Discover now