21. Selesainya Perjanjian Azhagar

469 48 46
                                    

Announcement: DI LARANG PLAGIAT⚠️
HARGAI AUTHOR.

Sebelumnya Bantu support yuk mencapai target☺️

• vote : 3k
• komentar : 1k

Di setiap part nya, untuk memberikan semangat juga buat Amma sebagai author.

••••
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung dan dosanya tanggung sendiri ya karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
Selama liburan seminggu kemarin Azhagar selalu saja di suruh untuk membawakan barang belanjaan mereka. Kalau ditanya kesal atau tidak jawabnya, sangat kesal sekali. Dia bisa saja membentak ataupun menolak perintah dari Elaine. Hanya saja dia sadar jika sedang berada di luar negeri dan itu pun pada tempat dimana ia melihat kekasihnya yang dulu melakukan prewedding.

Membuat dirinya ingat kembali akan perasaan yang di khianati. Lalu rasa sakit itu pun muncul kembali muncul. Rasa sakit yang sudah berusaha ia hilangkan dan juga lupakan. Tetapi ketika di ajak dan datang ke tempat itu, bayang-bayang sosok mantan kekasih dan juga tunangannya terekam kembali dalam ingatan nya.

Azhagar memiliki rasa ingin balas dendam kepada mantan kekasihnya itu. Tapi tidak ia lakukan, karena menurut dirinya kalau balas dendam tidak akan merubah apapun yang sudah terjadi. Biarkan dia menunggu dan menikmati karma, ah tidak bukan karma. Tapi itu adalah hukum alam.

Karena siapapun yang menyakiti, suatu saat pasti dia akan tersakiti kembali oleh perbuatannya yang pernah ia lakukan di masa lalu.

Azhagar memang emosian dan juga pendendam. Tapi ia tidak pernah melakukan pembalasan untuk orang yang menyakiti nya apalagi itu urusannya dengan perempuan. Kini Azhagar seorang bos muda, wanita mana pun akan datang untuk berusaha dekat dengannya tanpa harus Azhagar yang mencari.

Akibat masa lalu nya itu, Azhagar jadi lebih berhati-hati dalam memilih perempuan. Apalagi di umurnya yang sudah lebih dewasa dan pemikiran yang matang.

Sebenarnya teman-temannya juga sudah berusaha untuk memperkenalkan teman perempuan mereka kepada dirinya. Tetapi dia selalu menolak dengan alasan malas kenal dengan orang baru. Bukan malas tapi ia gak mau melakukannya.

Padahal untuk dijadikan sebagai teman pun tidak menjadi masalah, tanpa harus melibatkan perasaan. Tetap saja Azhagar tidak mau.

Sepulangnya dari London kemarin Azhagar langsung melampiaskan marah nya kepada teman-temannya dan juga anak buahnya di markas. Ia Selalu seperti itu jika amarahnya sedang memuncak larinya ke markas.

Entah sudah berapa kali markas hampir hancur karena ulah dirinya dan sudah berapa kali anak buahnya selalu merapihkan kekacauan yang Azhagar buat.

"Anjing!"

"Lu ngapa si gar, balik dari liburan kaya orang kesetanan," ujar Bagas.

"Oleh-olehnya mana nih buat kita-kita?" Tanya Karel yang tak melihat situasi. Lalu Zio pun menyenggol bahu milik Karel. Bisa-bisanya disaat Azhagar sedang marah dia minta oleh-oleh.

"Weh cunguk, liat sikon njir," bisik Zio.

"Lah salah gua dimana? Dia kan abis liburan," jawabnya Karel dengan berbisik.

"Ya emang abis liburan, tapi dia abis liburan sama musuhnya."

"Emang dia diapain sama Elaine?" Tanya Karel dengan spontan.

Call Me ElaineDove le storie prendono vita. Scoprilo ora