24. Partner Bisnis?

455 52 126
                                    

Announcement: DI LARANG PLAGIAT ⚠️
HARGAI AUTHOR.

Sebelumnya Bantu support yuk mencapai target☺️

• vote : 3k
• komentar : 1k

Di setiap part nya, untuk memberikan semangat juga buat Amma sebagai author.

••••
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
"Menembaknya Hebat juga ternyata," gumamnya. Azhagar hanya memperhatikan nya dari kejauhan saja. Tanpa di sadari terukir senyuman di bibir Azhagar ketika melihat Elaine.

Lalu karyawan yang berada di dekat Azhagar baru kali ini melihat bos nya tersenyum ketika melihat seseorang apalagi itu wanita. Pasalnya ia bukanlah laki-laki yang menampakkan senyuman nya ke sembarang orang.

"Tuan muda?" Panggil karyawan itu. Lalu Azhagar tersadar dari lamunannya karena mendengar ada seseorang yang memanggilnya.

"Ah iya?"

"Apa ada masalah tuan muda?" Tanya karyawan sekali lagi.

"Tidak ada, saya ingin ke ruangan penyimpanan senjata tembak," ucapnya.

"Mari di antar." Azhagar pun berjalan ke ruangan tersebut untuk memeriksa apakah masih bisa di pakai semua atau sudah ada yang rusak.

Sesampainya di ruangan itu ia memeriksa semua nya dengan telaten dan diikuti oleh beberapa karyawan yang ada di sana. Untuk pelatih di tempatnya menembak itu adalah beberapa seorang TNI yang memiliki pangkat yang cukup tinggi. Jadi bukan sembarangan orang untuk melatih.

"Oke, semuanya aman." Karyawan yang mengikuti nya sejak tadi menghela nafasnya ketika mendengar kata aman dari bos nya.

°°°°

Kini Azhagar sedang melihat orang-orang yang sedang latihan di sebuah ruangan terbuka. Sekitar ada 3 sampai 4 orang disana salah satunya Elaine.

Ia pun sedikit merasa bosan di sini lalu memutuskan untuk berlatih menembak juga seperti yang lainnya. Cukup lama sekali ia tidak mengasah skill tembaknya.

Azhagar mengambil senjata kesayangannya yang sudah lama tidak di pakai oleh dirinya itu.

Dirinya langsung mengambil posisi sebelum menembak ke arah yang sudah di tuju. Memegang sebuah senjata kesayangan menambah ketampanan pada dirinya. Siapapun akan terpesona ketika melihatnya.

Dor ... Tembakan pertama meluncur tepat sasaran.

Dor ... Tembakan kedua pun meluncur dengan sempurna.

Dor ... Begitupun dengan tembakan yang ketiga. Ternyata skill nya dalam menembak masih ada. Ia pun melanjutkan menembaknya.

°°°°

Selesainya ia mengasah skill tembaknya, melihat Elaine yang sedang bersiap-siap untuk pulang dan dia juga sedang memakai parfum yang di semprotkan berkali-kali ke tubuhnya. Azhagar yang melihat itu pun sedikit terkekeh.

Call Me ElaineWhere stories live. Discover now