26. Kalah Balapan?

401 47 120
                                    


Announcement: DI LARANG PLAGIAT ⚠️
HARGAI AUTHOR.

Jangan lupa sebelum baca di vote dulu ya bestih bestih.

📌 Follow Jangan lupa

📌 Follow Jangan lupa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAHNote : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
Sepulangnya dari meeting bersama Azhagar mengenai perusahaan nya. Elaine langsung masuk ke dalam kamar dan ia pun tidak menyapa kedua orang tuanya karena langsung nyelonong.

Sebenarnya ia juga tidak menyangka bisa menjadi partner bisnis dengan mantan babu nya itu. Kenapa tidak ada yang beritahu dirinya? Ah tidak mungkin saja sekertaris nya sudah memberi tahu dan dirinya tidak mendengarkan.

"Gimana sayang dengan meeting mu hari ini?" Tanya Arabella. Tapi tidak ada jawaban dari anak tunggalnya itu.

"Anak kita kenapa?"

"Mungkin lagi cape, biarkan saja," jawab Dallas.

Ia sebenarnya dengar kalau mommy nya itu bertanya kepada dirinya. Tapi ia tidak menghiraukan pertanyaan itu dan langsung berjalan menuju lift yang ada di rumahnya. Dengan langkah yang cepat seperti orang ketika di tagih hutang oleh rentenir.

Di dalam lift ia menghela nafasnya dengan panjang dan pikiran yang entah kemana. Sesekali ia membuka handphonenya yang ramai sekali dengan notifikasi dari temannya dan juga para anggota geng motor dirinya.

Tanpa berniat untuk membuka dan juga membalas pesan dari mereka. Kini yang Elaine lakukan hanya bolak balik antara WhatsApp dan juga Instagram. Seperti orang yang tidak punya kerjaan.

"Udah lama gak balapan, nanti malem kayanya seru," gumamnya. Tak lama kemudian liftnya sudah berhenti, ia segera keluar dan berjalan ke kamarnya.

Sesampainya di depan kamar ia tak lupa membuka pintu kamar dengan menggunakan sidik jari yang hanya bisa di buka olehnya sendiri.

Call Me ElaineWhere stories live. Discover now