35. Secret Plan

218 16 1
                                    

⚠️ DILARANG PLAGIAT BESTIH, UNTUK USIA 16+ ⚠️

Sebelum baca alangkah baiknya vote dulu say jangan hanya membaca saja. Karena satu vote itu berharga untuk saya sebagai author.

Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

Seharusnya hari ini adalah ia bersama dengan keluarganya untuk pergi ke suatu tempat yang bernama Royal Grand Palace. Tetapi justru malah sebaliknya, hari ini mood dia hancur karena selalu ada Azhagar, entah kenapa dia selalu hadir dan ada dimana pun ia berada. Dia seorang mata-mata ataukah hanya ketua geng dan Pemimpin perusahaan saja. Tetapi kata orang kalau mereka selalu saja bertemu dengan orang dan itu tidak disengaja maka mereka akan berjodoh, apakah itu benar? rasanya itu tidak mungkin. Pasalnya mereka selalu saja berantem jika sedang bertemu, tidak ada damai sama sekali.  Pernah damai, itupun bisa dihitung oleh jari.

Ia mengeluarkan handphone dan membuka WhatsApp lalu mengirimkan pesan kepada temannya di grup yang sejak kemarin sama sekali tidak ia buka ataupun baca pesan yang ada didalamnya. Kalaupun dibuka ia hanya membaca pesan yang terakhir saja, tidak membaca satu persatu percakapan mereka semua. Karena itu menurutnya terkadang tidak penting, yang mereka bahas hanya cowo saja, tetapi ia maklum namanya juga anggotanya berisi wanita semua.

Terkadang ia bingung dengan perasaannya sendiri, ingin rasanya membuka hari tetapi belum ada lelaki yang bisa membuatnya percaya. Satu laki-laki yang berusaha dekat dengan dirinya, tetapi ia masih mempunyai keraguan atas dirinya itu. Apakah ia harus memerintah seseorang untuk mencari tau tentang dirinya? Entah itu dari masa lalunya ataupun yang berkaitan tentang dia.

"Apa gua suruh orang buat nyari tau tentang dia ya," gumamnya sambil memegang handphone yang ada di tangannya. "Kayanya emang harus gitu deh," sambungnya. Ia bergegas mencari satu nama di kontaknya, yang sudah ia bisa dibilang sangat ia percaya untuk hal apapun itu. Bisakah kalian tebak orang yang Elaine maksudkan? Ya dia adalah Alie, Teman sekaligus wakil dari Aodra.

Elaine pun mengeluarkan handphone dan langsung mencari kontak yang bertuliskan Alien, dia memang sengaja memberi nama temannya seperti itu. Tidak hanya Alie tetapi semua teman yang lainnya ia kasih nama aneh. Tak menunggu lama ia menekan tombol yang telpon pada fitur yang ada di WhatsApp.

"Halo Ada apa El?" Tanya Alie di sebrang sana dengan perasaan bingung.

"Ke Thailand hari ini, gue mau ngomong sesuatu sama Lo," ucapnya dengan santai.

"Ngadi-ngadi Lo, nyuruh ke Thailand kaya orang beli cilok," jawab Alie dengan sedikit syok.

"Gak ada bantahan, tiket pesawat Lo gua yang bayar."

"Hadeh, yaudah gue packing dulu. Eh bentar, ini gue doang atau sama yang lain?"

"Lo doang, entar kalo udah sampai di Thailand kabarin gue."

"Oke dasar aneh lo, Bye." Alie pun menutup telponnya terlebih dahulu. Sedangkan Elaine ia masih berjalan-jalan tidak jelas untuk memulihkan moodnya yang sedang tidak bagus saat ini.

Hampir 15 menit ia jalan tak ada tujuan, tiba-tiba dari arah belakang ada seorang laki-laki yang mengikuti dirinya. Namun, laki-laki tersebut tidak ia hiraukan. Ia sedikit mendengar seperti suara orang sedang lari ke arah dirinya, lalu dirinya pun menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang sedang berlarian itu, apakah orang yang dia kenal atau bukan.

"Woi elah orang tua Lo noh nungguin, malah disini kek orang gila, mana sendirian lagi," ucapnya dengan sedikit ngos-ngosan akibat lari.

"Suka-suka gue, ngapain si Lo," kesal Elaine.

Call Me ElaineWhere stories live. Discover now