CHAPTER 44

1.8K 260 24
                                    

Hingga sore hari, Tasya masih terus tertidur di temani Nik yang masih sibuk dengan Laptop nya.

"Eungggghh" Tasya terbangun dari tidur nya.

"Jangan di kucek" Ucap Nik sambil menahan Tangan Tasya yang hendak mengucek mata nya.

"Jam berapa ini?" Ucap Tasya lalu melihat jam pada Handphone nya.

"HAH JAM 4? UDAH SORE! KENAPA LO GA BANGUNIN GUE" Ucap Tasya.

"Lo keliatan cape banget, gue ga tega bangunin nya" Ucap Nik.

"Gue harus balik" Ucap Tasya lalu hendak bangun namun di tahan.

"Yakin mau balik dengan tangan kosong?" Tanya Nik.

"Maksud nya?" ucap Tasya heran.

"Lo yakin mau balik tanpa bawa kabar baik soal Ci Gre" Ucap Nik.

Tasya pun kembali duduk.

"Ya terus gue harus apa dan gimana" Ucap Tasya Frustasi.

"Lo ga usah khawatir, gue udah nemuin dimana keberadaan Ci Gre" Ucap Nik.

"Serius?" Ucap Tasya.

Nik pun memperlihat kan layar laptop nya pada Tasya.

"Apartemen?punya siapa?" Tanya Tasya saat melihat alamat yang tertera.

"Gue juga engga tau, tapi yang pasti Ci Gre ada di sana" Jawab Nik.

"Yauda ayo kita ke sana. Tunggu apa lagi?" Ucap Tasya.

Mereka pun berangkat menuju apartemen dimana Gracia berada menggunakan mobil yang di kendarai oleh Nik.

Sesampai nya di sana.

"Unit berapa?" Tanya Tasya"

"Kurang tau, nanti tanya resepsionis nya aja" Ucap Nik.

"Eh itu bukan nya Ci Gre?" Ucap Tasya sambil menunjuk dari dalam mobil.

Nik pun melihat ke arah yang di tunjuk oleh Tasya.

"Ci Gre sama siapa?" Tanya Tasya saat melihat Gracia yang berjalan dengan seorang laki-laki.

"Gue ga tau, muka nya ga begitu jelas karna dia pake topi dan masker" Jawab Nik.

"Eh mereka masuk ke mobil. Kita harus ikutin mereka Nik" Ucap Tasya.

Nik pun menancap kan gass lalu berjalan mengikuti mobil yang di naiki oleh Gracia.

Mobil yang Gracia tumpangi pun berhenti di sebuah restoran. Gracia pun masuk ke dalam restoran bersama dengan laki-laki.

"Tunggu di sini aja. Kita pantau dari sini" Ucap Nik menahan Tasya yang hendak keluar dari mobil.
Tasya pun hanya menuruti perkataan Nik.

Beruntung nya Gracia duduk di bagian outdoor. Membuat Tasya jadi lebih mudah untuk memantau.

Gracia bersama lelaki itu pun memesan makanan kepada pelayan.

Tasya merasa emosi ketika melihat lelaki itu memegang tangan Gracia. Ia sangat ingin menghampiri Gracia.

"Sabar" Ucap Nik yang paham dengan raut wajah Tasya.

Tak lama laki-laki itu pun membuka masker dan juga topi nya.

"Shit!!" Umpat Nik.

"Kenapa?" Tanya Tasya heran.

"Laki-laki yang lagi sama Ci Gre itu nama nya Gito. Dia abang nya Aran" Jawab Nik.

"Abang nya aran? Yang lo bilang gembong narkoba?" Tanya Tasya dan Nik pun mengangguk.

"Arghh sial. Semua selalu berhubungan sama Aran. Kenapa adek sama kakak gue berurusan sama orang-orang yang brengsek" Ucap Tasya kesal.

HOME SWEET HOMEWhere stories live. Discover now