CHAPTER 22

2.3K 160 6
                                    

𝙏𝙞𝙗𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙞𝙗𝙪𝙧𝙖𝙣...

Hari ini adalah hari pertama liburan.
Dan seperti yang sudah di rencanakan sebelum nya bahwa Bravaska Family dan Tasya akan berlibur ke pulau dewata bali.

Pagi ini mereka semua sudah terbangun dan sedang bersiap-siap.

Shani sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan sebelum mereka berangkat.

"Sarapan apa ci?" Tanya Tara yang menghampiri Shani.

"Roti panggang sama susu aja" Jawab Shani.

"Sini aku bantu bawain ke meja makan" Ucap Tara mengambil piring yang berada di tangan Shani.

Shani dan Tara pun duduk di ruang makan sambil menunggu adik-adik nya.

"Aku panggil mereka dulu deh" Ucap Shani hendak bangun namun di tahan oleh Tara.

"Engga usah ci, bentar lagi juga mereka turun" Ucap Tara.

Benar saja. Tak lama kemudian mereka pun datang.

"Selamat pagi cici-cici aku yang cantik tiada tandingan nya" Ucap Azizi.

"Pagi-pagi udah gombal aja kamu Zoy" Ucap Shani.

"Tasya mana?" Tanya Tara saat tak melihat keberadaa  Tasya diantara adik-adiknya.

"Masih di kamar kayak nya ci. Bentar lagi juga turun.

Tak lama tasya pun datang dan langsung duduk di kursi tanpa berbicara.

"Muka kamu pucet banget sya, kamu sakit?" Tanya Shani yang menyadari jika wajah Tasya pucat.

"Aku gapapa kok ci" Jawab Tasya.

"Beneran gapapa?" Tanya Tara.

Tasya pun menjawab dengan anggukan.

"Ci shani sama Ci Tara apaan si, kenapa perhatian banget sama Tasya." Ucap Gracia dalam hati.

Mereka sudah menyelesaikan sarapan dan segera berangkat ke bandara.

Sesampai nya di bandara...

"Aku ke toilet dulu" Ucap Tasya lalu pergi meninggalkan Bravaska Sister.

Tasya pun berdiri di depan kaca toilet sambil tangan nya menopang pada wastafel.

"Ah kenapa makin sakit si ini kepala" Ucap Tasya memegangi kepala nya.

Untungnya keadaan toilet saat ini sedang sepi dan tidak ada orang lain selain dirinya.

Tasya dengan cepat mengambil obat dari tas lalu meminum nya.
Setelah itu ia kembali ke Bravaska Sister.

"Muka kamu pucet banget kak, beneran ga sakit?" Tanya Chika.

"Cuma ga enak badan aja dikit" Jawab Tasya.

"Tuh kan. Apa kita undur aja ke bali nya?" Ucap Christy.

"Ck apaan si, masa di undur. Kita udah dibandara loh" Ucap Gracia.

"Ya gapapa ci" Jawab Zee.

"Udah, aku gapapa kok, lagian apa yang di bilang ci gre bener. Masa kita udah dibandara." Ucap Tasya.

"Yaudah kamu tidur aja dulu, nanti di bangunin" Ucap Shani.

"Iya ci" Jawab Tasya.

Tasya pun bersandar pada kursi dengan leher yang menggunakan bantal leher dan memejamkan mata.
Sedangkan yang lain sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing sambil menunggu keberangkatan.

Tasya tidur dengan sangat tidak nyaman. Sesekali ia mengigau.

"Mamah papa, adek taku" Ucap Tasya mengigau.

"Bangunin aja ci, kasian sampe ngigo gitu. Sebentar lagi juga mau berangkat" Ucap Tara.

"Cici kok perhatian banget si sama Tasya?" Ucap Gracia sewot.

Tara yang mendengar itu pun hanya diam.

"Tasya lagi sakit gee" Jawab Shani.

Gracia diam tak menjawab ucapan Shani.

"Bangun Sya" Ucap Shani sambil sedikit menggoyangkan tubuh Tasya.

Tasya pun terbangun dengan kaget lalu ia memegang kening nya.

"Arghhh cuma mimpi" Ucap Tasya.

"Kamu mimpi apa sya?" Tanya Shani.

"Eumm bukan apa-apa kok ci" Jawab Tasya.

"Yaudah yuk siap-siap. Sebentar lagi waktu keberangkatan kita" Ucap Shani

Kini mereka sudah berada di pesawat.
Shani duduk bersama Tara dan Tasya.
Gracia duduk bersama Zee dan Chika duduk bersama Christy.

"Ck, biasa nya kan aku duduk sama cici" Omel Gracia.

"Cici ga suka duduk sama aku?" Tanya Zee.

"Engga gitu Zoy, nih biasa nya kan cici duduk nya sama Ci Shani atau Ci Tara.  Sekarang malah Tasya yang duduk bareng mereka" Jelas Gracia.

Tasya yang mendengar ocehan Gracia pun menjadi tak enak hati.

"Ci aku pindah aja ya duduk nya! Tukeran sama Gracia." Ucap Tasya.

"Gapapa sya, kamu disini aja" Ucap Shani.

Namun Tasya tetap ingin bertukar tempat duduk dengan Gracia.
Ia hendak bangun dari duduk nya.

"Duduk" Ucap Tara dingin.
Tasya yabg mendengar nada bicara Tara yang berbeda pun mengurungkan niat nya untuk bertukar tempat duduk dengan Gracia.

Tasya kembali duduk dan meminum obat yang sudah ia siap kan.

"Itu obat apa sya?" Tanya Shani.

"Eh ini eumm cuma vitamin aja kok ci" Jawab Tasya.

Shani pun percaya.

Sepanjang perjalanan Tasya keringat dingin dan terlihat pucat seperti orang ke takutan.

"Ga usah takut, ada cici" Ucap Shani mencoba menenangkan sambil memegang tangan Tasya.
Tasya pun membalasnya dengan senyuman.

Setelah beberapa lama mereka pun tiba di bandara Gusti Ngurah Rai Bali.

Saat mereka hendak mengambil koper

BRUKKKK

Tasya pun pingsan.

Tara yang melihat itu segera mengangkat Tasya dan meminta bantuan petugas bandara.

Dan Tasya pun di bawa ke klinik bandara

𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜....

𝙃𝘼𝙇𝙊 𝙂𝙐𝙔𝙎!
Maaf baru sempet update hehehe
Maaf juga part kali ini sedikit.

Mau info, kalo aku mau buat cerita baru yang colab sama beberapa temen-temen author lain
Tapi tenang aja, cerita ini masih tetep aku lanjut kok.

Terima kasih semua nya
Jangan lupa vote nya!

HOME SWEET HOMEWhere stories live. Discover now